Seorang Kakek Mendadak Pingsan di Jalan dan Dikira Meninggal, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya

Seorang kakek ditemukan tergeletak, Rabu (6/5/2020) sore di Jalan Papandayan, Kecamatan Garut Kota.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Tribun Jabar/ Firman Wijaksana
Petugas memeriksa kakek Aup (60), yang pingsan di pinggir Jalan Papandayan, Kecamatan Garut Kota, Rabu (6/5/2020) 

TRIBUNJAMBI.COM - Viral di media sosial video Seorang kakek ditemukan tergeletak.

Seorang kakek ditemukan tergeletak, Rabu (6/5/2020) sore di Jalan Papandayan, Kecamatan Garut Kota.

Videonya pun beredar di media sosial karena sempat disangka meninggal.

Dalam video berdurasi 25 detik itu, kakek tersebut baru tersadar dan diperiksa petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Ikan Nila dan Daging Ayam di Pasar Angso Duo Harganya Naik Sejak Tiga Hari Lalu, Ini Penyebabnya

Harga Cabai Merah dan Hijau di Pasar Angso Duo Turun, Stok di Gudang Kosong

'Kakek yang mengenakan topi itu bersandar di pintu sebuah toko.

Polisi lalu menanyakan identitas kakek tersebut.

"Bapak jenengan saha, nami bapak, nami saha," ucap salah seorang anggota polisi ke kakek tersebut.

Kakek tersebut lantas menjawab jika namanya Aup (60) dan berasal dari Kampung Sadakeling, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota.

Warga yang melintas Jalan Papandayan pun sempat khawatir dengan kondisi kakek tersebut.

Saat ditelusuri, kakek tersebut pingsan karena kelaparan. Ia tak sahur dan menjalani puasa.

Kapolsek Garut Kota, Kompol Uus Susilo menyebut, pihaknya menerima laporan adanya seorang kakek yang tergeletak di pinggir jalan sekitar pukul 17.30 WIB.

"Ada warga laporan kalau ada orang yang tiba-tiba jatuh dan tergeletak di jalan raya,” ujarnya, Kamis (7/5/2020).

Uus lantas mengirim petugas ke lokasi bersama tim dari Dinas Kesehatan.

Dari keterangan warga, kakek Aup tiba-tiba terjatuh saat sedang berjalan. Sontak warga terkejut dan mengira kakek Aup meninggal.

"Setelah diperiksa tidak meninggal. Kakek tersebut sadarkan diri dan sebut alami kelelahan," ujarnya

Download Lagu MP3 Terbaru Didi Kempot Feat Happy Asmara Ati Dudu Wesi, Gudang Lagu Campur Sari 2020

Hindari Garam dan Kafein Berlebih Ketika Sahur

Memilih makanan saat sahur sangat berpengaruh terhadap kekuatan tubuh untuk berpuasa selama kurang lebih 14 jam.

Ada dua makanan yang disarankan tidak dikonsumsi saat sahur yakni makanan yang tinggi garam dan yang mengandung cafein.

Nutrition Specialist Youvit, Rachel Olson menjelaskan garam dan kafein memiliki sifat diuretik yang meningkatian produksi urine maupun keringat sehingga cairan tubuh akan berkurang dan tekanan darah akan turun.

Garam berlebih bisa dilihat dari angka kandungan natrium yang biasa terdapat pada bagian kemasan garam. Natrium tinggi juga terdapat pada makanan kemasan bahkan jus kemasan.

"Makanan mengandung garam bukan banyaknya garam yang ditaruh pada makanan saja tapi ada di makanan kemasan seperti jus di kotak, makanan kalemg, kerupuk, kerupuk," kata Rachel saat Webinar Sehat Jaman Now, Rabu (6/5/2020).

Kemudian cafein yang terdapat pada kopi, teh, cokelat, soda juga harus dikonsumsi dengan takaran yang tepat saat sahur.

Khusus bagi orang-orang yang gak bisa lepas dari kopi saat sahur coba konsumsi hanya segelas kelas saja dan warna hitamnya jangan terlalu pekat.

"Ya kalau bisa kopi bisa disaur dihindari, kalau harus minum kopi lebih baik kopi sedikit saja, porsinya cukup jangan berlebih," ucap Rachel.

SUMBER: Tribun Manado

Mengapa Lansia Lebih Mudah Terinfeksi Covid-19? Ini Penjelasan dari Dokter Paru-paru di Jambi

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved