Sudah Tiga Hari RD Tak Pulang, Sekolah Sebut Banyak Tugas Tidak Tuntas
Siswa SMKN 1 Kabupaten Muarojambi, RD dikabarkan tidak pulang kerumah usai melihat pengumuman kelulusannya pada Sabtu
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Siswa SMKN 1 Kabupaten Muarojambi, RD dikabarkan tidak pulang kerumah usai melihat pengumuman kelulusannya pada Sabtu (3/5) lalu.
Hingga saat ini ia masih menyendiri di tempat kerabatnya di Desa Sekernan Kabupaten Muarojambi Senin (4/5) karena dipicu trauma dengan hasil kelulusannya.
Jeki, satu diantara tetangga RD mengatakan, sangat kasihan melihat nasibnya. Sudah tiga hari belum mau pulang ke rumah karena nahan malu dengan warga, setelah mengetahui dirinya tidak lulus.
"Sayo tau betul sifat dari RD, orangnyo sangat baik, tidak banyak tingkah dan pendiam, sayo raso tindakan para guru tersebut harap dipertimbangkan lagi kelulusannya," sebutnya.
Jeki juga menjelaskan, para guru tersebut seharusnya mempertimbangkan dampak sosial serta dampak psikologis dari anak tersebut.
Buktinya saat ini siswa tersebut belum kembali ke rumahnya, karena masih takut dan malu setelah mengetahui ia tidak lulus.
"Kita sebagai warga dan tetangganya sangat khawatir terhadapnya jika terjadi hal di luar dugaan kita. Sejauh ini berbagai cara telah kita lakukan pencarian, datangi teman-temannya hingga menyusuri tempat main biasanya," ungkap Jeki.
Musyawarah guru
Kepala SMKN 1 Kabupaten Muarojambi Rifa'i melalui Ismail salah seorang guru kepada tribun Senin (4/5) membenarkan kejadian ini.
Bahwa siswa inisial RD kelas XII SMKN 1 Muarojambi telah melakukan ujian UNBK yang diselenggarakan pada tanggal 16 Maret 2020 lalu.
"Siswa inisial RD ini diduga tidak lulus karena tidak memenuhi standar kelulusan, berdasarkan nilai dan tugas-tugas banyak yang belum tuntas," kata Ismail.
Ia juga mengatakan, untuk peserta ujian UNBK SMKN 1 Muarojambi tahun 2020 sebanyak 200 siswa, namun terdapat dua siswa yang tidak lulus.
Pertama ada siswa yang tersandung kasus narkoba, yang sempat mendapatkan rehabilitasi dari pihak BNN,siswa tersebut sempat ikut ujian, tapi tidak lulus.
"Jadi siswa inisial RD ini tidak lulus karena nilai tugas-tugas banyak tidak tuntas dan jarang masuk pada jam belajar, hingga keputusan hasil pada rapat dan musyawarah semua pihak guru dan kepala sekolah mengambil langkah banyak pertimbangan anak tersebut tetap mereka gagalkan," jelas Ismail.
Ia juga mengatakan pihak sekolah sebelumnya telah melakukan mediasi dengan pihak keluarga RD terkait beri teguran supaya siswa tersebut berubah.
"Pamannya pernah kita dipangil mewakili keluarganya ke sekolah untuk beri teguran pada siswa tersebut, karena jarang masuk, dari semua masa musyawarah para guru banyak yang berpendapat tetap digagalkan kelulusannya," ucapnya.