Virus Corona
Tutup Paksa Warung Kopi yang Masih Buka Jam 9 Malam, Petugas Angkut Belasan Kursi di Kuala Tungkal
Penutupan paksa tersebut dilakukan karena adanya warung yang masih buka di atas pukul 21.00 WIB dan menyediakan tempat duduk bagi pembeli.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Deni Satria Budi
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL- Petugas pengamanan dari Tim Gugus Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Sabtu malam (02/05/2020), menutup paksa sejumlah warung di Kota Kuala Tungkal.
Penutupan paksa tersebut dilakukan karena adanya warung yang masih buka di atas pukul 21.00 WIB dan menyediakan tempat duduk bagi pembeli.
Penutupan tersebut berdasarkan surat himbauan dengan nomor : 791/KESRA/2020 tentang Pencegahan Meluasnya Wabah Covid-19 bagi seluruh Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
• 34 Orang Meninggal, Update 2 Mei 2020 WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri Ada 661 & Sembuh 223 Orang
• Pernah Kontak dengan 3 Pasien Positif Corona, OTG di Tanjab Barat Diisolasi di Ruang Bekas Puskesmas
Selain penutupan, pihak pengamanan juga melakukan pembubaran terhadap warung-warung yang masih beroperasi dan memperbolehkan pembeli makan dan minum ditempat.
Satu diantaranya warung UMKM Kopi Kuale. Owner Kopi Kuale, Firman mengatakan bahwa setidaknya ada 18 kursi yang diangkut paksa oleh petugas pengamanan yang melakukan patroli. Dirinya menilai seharusnya tindakan seperti itu tidak perlu dilakukan.
"Kondisi sekarang kalau ditutup pemasukan kami dari mana. Selain itu juga pekerja kami mau di gaji pakai apa. Jadi kita minta berikan solusinya, apalagi ini hanya imbauan, kenapa harus ada angkut kursi kami," sebutnya.
Hal senada juga disampaikan Suparni, pedagang Bakso. Ia menyebutkan bahwa pemerintah daerah juga harus memikirkan nasib warung-warung yang terdampak dengan adanya jam malam tersebut.
Karena menurutnya dengan adanya penutupan untuk tidak melakukan aktivitas berjualan pemasukan dirinya menurun.
"Kita siap laksanakan imbauan itu, tapi kita minta ada solusi yang diberikan kepada kami, sehingga pemasukan kami tidak terganggu," bebernya. (Tribunjambi.com/Samsul Bahri)