Siapa Sebenarnya Putera Sampoerna? Tokoh di Balik Kesuksesan Rokok A Mild dan Dji Sam Soe
Menelusuri jejak konglomerat Putera Sampoerna sangat menarik. Selain nama yang unik, kisah hidupnya pun menginspirasi banyak orang untuk sukses.
Penulis: Leonardus Yoga Wijanarko | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM - Orang mengenal rokok Dji Sam Soe, A Mild, namun tak mengetahui siapa tokoh di balik kebesaran merk itu.
Kondangnya rokok Sampoerna tak luput dari nama Putera Sampoerna.
Dialah orang yang mengawal dan membesarkan nama perusahaan PT HM Sampoerna Tbk.
Menelusuri jejak konglomerat Putera Sampoerna sangat menarik.
Selain nama yang unik, kisah hidupnya pun menginspirasi banyak orang untuk sukses.
Putera Sampoerna lahir di Schiedam, Belanda, 13 Oktober 1947.
• Siapa Sebenarnya Arief Budiman alias Soe Hok Djin yang Meninggal Dunia? Sepak Terjang Kakak Gie
• Siapa Sebenarnya Kakek Nenek Donald Trump? Benarkah Keturunan Mc Leod Kaya Raya 7 Turunan
Dia merupakan seorang pengusaha Indonesia, konglomerat yang dikenal sebagai bos perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk.
Putera adalah generasi ketiga dari keluarga Sampoerna di Indonesia.
Dia adalah putra dari Liem Swie Ling (Aga Sampoerna) dan cucu dari Liem Seeng Tee.
Sosok Putera Sampoerna masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.
Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Putera Sampoerna menduduki peringkat ke-9 dengan total kekayaan US$ 2,4 miliar
Sekolah dan zaman muda
Putera memperoleh pendidikan internasional pertama di Diocesan Boys' School, Hong Kong.
Dia kemudian di Carey Baptist Grammar School, Melbourne.
Pendidikan tingginya diselesaikan di University of Houston, Texas, Amerika Serikat.
Lulus dari perguruan tinggi, Putera tidak langsung melibatkan diri dalam bisnis keluarga.
Bersama istrinya, Katie, warga Amerika Serikat keturunan Tionghoa, Putera Sampoerna tinggal di Singapura.
Mereka menjalankan perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit milik pengusaha Malaysia.
Baru pada 1980, Putera kembali ke Surabaya untuk bergabung dalam operasional PT HM Sampoerna Tbk.
Pimpinan tertinggi perusahaan
Putera Sampoerna terkenal sebagai pria yang menggemari angka sembilan.
Dia menjadi figur penting dalam perusahaan, setelah menerima tampuk pimpinan tertinggi sebagai chief executive officer dari ayahnya, Aga Sampoerna, pada 1986.
Setelah Aga meninggal pada 1994, Putera semakin aktif menggenjot kinerja perusahaan.
Dia merekrut profesional mancanegara untuk turut mengembangkan kerajaan bisnisnya.
Putera dikenal luas sebagai nakhoda perusahaan yang tidak hanya lihai dalam melakukan inovasi produk inti perusahaannya, yakni rokok.
Dia juga jeli melihat peluang bisnis di segmen usaha lain.
Di bisnis sigaret, nama Putera tidak bisa dihapus berkembangnya segmen pasar baru, yakni rokok rendah tar dan nikotin.
Produk A Mild
PT HM Sampoerna Tbk adalah pelopor produk LTLN di tanah air dengan produknya, A Mild, diluncurkan pada 1988.
Putera membuat orkes tanjidor dengan jumlah 234 orang dan melibatkan pria, pada tahun yang sama.
Pada masa kepemimpinannya, PT Sampoerna juga memperluas bisnisnya ke dalam bidang pasar swalayan.
Pada tahun itu dia mengakuisi Alfamart dan mendirikan Bank Sampoerna pada akhir 1980-an.
Pada 2000, Putera mengalihkan kepemimpinan perusahaan kepada anaknya, Michael Sampoerna.
Keputusan mengejutkan
Tahun 1998 merupakan masa penting dalam perjalanan bisnis Putera Sampoerna dan keluarganya.
Putera Sampoerna memutuskan untuk menjual seluruh saham keluarga Sampoerna di PT HM Sampoerna Tbk (40%) ke Philip Morris International/PT Dji Sam Soe.
Pengumuman akuisisi itu tidak hanya mengejutkan pihak internal tetapi juga eksternal perusahaan.
Keputusan untuk menjual bisnis keluarga yang telah dirintis sejak 1913, dinilai berbagai kalangan merupakan langkah bisnis Putera Sampoerna yang sangat berisiko tinggi.
Itu mengingat selama ini PT HM Sampoerna Tbk merupakan sumber utama pendapatan dari keluarga Sampoerna.
Perlu diketahui, saat dijual, kinerja perusahaan sangatlah baik.
Kinerja PT HM Sampoerna Tbk kala itu (2004) berhasil memperoleh pendapatan bersih Rp 15 triliun dengan nilai produksi 41,2 miliar batang.
Tahun itu, PT HM Sampoerna menduduki posisi pertama perusahaan rokok yang menguasai pasar, yakni menguasai 19,4% pangsa pasar rokok di Indonesia, di atas Bentoel Group (nomor 2) dan Nojorono (nomoe 3).
Hingga saat ini alasan Putera Sampoerna untuk melakukan penjualan tersebut tidak diketahui dengan jelas dan masih menjadi misteri
Itulah kisah Putera Sampoerna dan bisnis rokok PT HM Sampoerna Tbk yang dirintis sejak 1914. ( Leonardus Yoga / Tribunjambi.com )
• Ini Deretan Lokasi Drama Korea Crash Landing On You, Bisa Jadi Destinasi Traveling
• 2 Pegawai Sampoerna Meninggal Karena Covid-19 Pabrik Langsung Tutup, 100 Karyawan Reaktif Corona
• Siapa Sebenarnya Han So Hee, Jadi Pelakor Cantik Yeo Da Kyung di Drakor The World of The Married
• Siapa Sebenarnya Pengisi Suara Ayah Sinchan, Keiji Fujiwara yang Dikabarkan Meninggal Dunia?