Masjid Agung Al Falah

Begini Sejarah dibangunnya Masjid Agung Al Falah Jambi, Serta Kondisinya saat Pandemi Virus Corona

Sejarah berdirinya masjid Agung Al-Falah Jambi dan juga pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadan saat pandemi virus corona.

Penulis: Rohmayana | Editor: rida
Tribunjambi/Rohmayana
Suasana di Masjid Agung Al Falah saat pandemi Covid-19. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Berbeda dengan tahun sebelumnya, Ramadan tahun ini dijalani umat muslim tidak seperti biasanya.

Banyak sekali perbedaan ibadah yang dirasakan oleh umat muslim selama pandemi corona ini.

Di masjid Agung Al falah misalnya, di masjid ini pengurus mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak lagi mengerjakan salat tarawih.

Begitu juga dengan kegiatan buka bersama yang biasanya sering dilakukan kini sudah tak ada lagi, guna mencegah penyebaran virus corona.

VIDEO Dalam Hitungan Jam Polsek Jaluko Berhasil Amankan Pencuri Truk, Pelaku Dihadiahi Timah Panas

Sempat Pamit Kemudian Hilang Satu Bulan, Siswa SMP di Tanjabbar Ditemukan Tinggal Kerangka

Tribunjambi.com mencoba untuk melaksanakan salat Ashar di masjid Agung Al Falah atau lebih dikenal sebagai masjid seribu tiang. Saat jamaah masuk ke masjid, jamaah diharuskan untuk mencuci tangan serta harus memakai masker.

Suasana di Masjid Agung Al Falah saat pandemi Covid-19.
Suasana di Masjid Agung Al Falah saat pandemi Covid-19. (Tribunjambi/Rohmayana)

Namun sayangnya belum ada pengecekan suhu yang dilakukan oleh pengurus masjid.

Hal ini dikarenakan pemerintah belum menyiapkan termometer untuk mengecek suhu jamaah yang masuk.

“Kalau kami modal yakin saja, karena masyarakat ya mau beribadah ya paling disuruh cuci tangan saja,” kata Afis bagian keamanan masjid Agung Al Falah.

Sebanyak 37 Kendaraan Berisi Pemudik Diminta Putar Balik oleh Polres Muarojambi

VIDEO Detik-detik Pasien COVID-19 yang Dirawat di Ruang Isolasi RSUP Persahabatan Kabur

Pelaksanaan salat wajib juga masih dilakukan sesuai dengan rukun salat, yakni merapatkan shaf. Namun jamaah yang melaksanakan salat berjamaah saat ini sudah sedikit.

Suasana solat ashar di masjid Agung Al- Falah Jambi saat pandemi virus corona, Rabu (30/4/2020)
Suasana solat ashar di masjid Agung Al- Falah Jambi saat pandemi virus corona, Rabu (30/4/2020) (Tribunjambi.com/ Rohmayana)

Biasanya saat Ramadan solat wajib biasanya hingga mencapai 3 shaf penuh. Sementara pada Ramadan tahun ini hanya satu shaf saja, itupun terlihat tidak penuh.

Muhammad Zubir pengurus masjid Agung Al Falah mengatakan bahwa saat terjadi virus corona memang terjadi penurunan jumlah jamaah secara drastis. Namun dirinya tidak bisa memungkiri, hal ini karena merupakan bagian dari imbauan pemerintah.

“Artinya masyarakat sudah mulai paham akan bahaya penyebaran virus corona,” sebutnya.

Pasar Tradisional di Jateng Ini Haramkan Kantong Plastik

Begitu pula dengan kegiatan malam yang biasa dilakukan di bulan suci Ramadan, kini sudah ditiadakan. Seperti tadarus, qiyamulail, itikaf, dan lainnya.

“Di masjid hanya boleh untuk melakukan salat Fardhu secara berjamaah. Lebih dari itu tidak boleh lagi. Termasuk solat Jumat,” pungkasnya.

Sejarah Masjid Agung Al-Falah Jambi

Dikatakan Muhammad Zubir pengurus masjid Agung Al Falah bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1971 dan selesai tahun 1980.

Dulunya sebelum menjadi Masjid Seribu Tiang, lokasi ini merupakan pusat Kerajaan Melayu Jambi yang dipimpin Sultan Thaha Syaifudin. Namun pada tahun 1885 dikuasai penjajah Belanda, lalu dijadikan pusat pemerintahan dan benteng Belanda.

Sirajuddin Menikahi Zaskia Gotik, Mantan Istri Ungkap Ketakutan Soal Anak yang Diancam

Terbongkar Kekayaan Nikita Mirzani Capai Rp 1,3 Triliun, Ada 9 Bisnis Dijalani Termasuk Batu Bara

Pasca Merdeka, tokoh adat dan masyarakat Jambi menginginkan adanya masjid besar sebagai ikon dari Provinsi Jambi. Sehingga, pada tahun 1960 mulailah direncanakan untuk membangun masjid ini.

Sampai sekarang Masjid Seribu Tiang inipun menjadi ikon dari Jambi yang menarik untuk kita kunjungi.

Kondisi Masjid Agung AL Falah Saat Ini

Dilansir dari website pesona.travel Ketika masuk dan melihat masjid Agung Al-falah Jambi masjid, terlihat tidak memiliki jendela dan pintu. Sejalan dengan nama Masjid Agung Al-falah.

Agar tidak ada sekat yang membatasi ruangan dalam masjid tersebut. Seolah menyambut dengan ramah siapa saja yang ingin beribadah di dalam masjid. Selain itu masjid juga terlihat lebih luas.

Bahkan masjid ini dikenal dengan masjid seribu tiang. Lalu apakah benar masjid ini memiliki jumlah hingga seribu tiang?

Masjid ini memang tidak memiliki jumlah tiang hingga seribu tiang, tiang di masjid ini 288 buah. Dijuluki Masjid Seribu Tiang karena banyaknya tiang, jadi orang beranggapan ada seribu tiang.

Suasana di Masjid Agung Al-Falah Jambi
Suasana di Masjid Agung Al-Falah Jambi (Tribunjambi.com/ Rohmayana)

sekilas, Masjid Agung Al-Falah memiliki bangunan layaknya sebuah pendopo yang terbuka dengan banyak tiang di dalamnya.

Tak hanya memiliki tiang beton, Masjid Agung Al-Falah juga memiliki kubah besar di atasnya. Bangunan dengan konsep keterbukaan tanpa sekat seperti ini menggambarkan konsep ramah.

Tiang-tiang berukuran kecil dengan tiga sulur menjulang ke atas tampak kokoh menghiasi sisi luar masjid dengan dominasi warna putih.

Mudah! Ini 5 Akun Instagram Fotografer Travel yang Bisa Kamu Ikuti Anglenya

Ingin Jadi Travel yang Tak Merusak Lingkungan, Ini Daftar Barang yang Wajib Kamu Bawa

Sementara tiang lebih besar berlapis tembaga berdiri tegak di sisi dalam masjid. Dibangun lengkap dengan kubah besar dan menara yang menjulang, keseluruhan bangunan masjid ini menggunakan beton bertulang.

Bila dilihat sekilas, jejeran tiang masjid berwarna putih yang ramping itu memiliki kemiripan dengan tiang-tiang Masjid Agung di kota Roma, Italia yang dibangun jauh lebih dulu dibanding dengan Masjid Seribu Tiang ini. (Rohmayana/Tribun Jambi)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved