Virus Corona

Batal Ikuti Unjuk Rasa, Pemimpin Gerakan Anti-lockdown di Amerika Positif Terjangkit Virus Corona

Pemimpin gerakan anti-lockdown Carolina Utara, Amerika Serikat (AS) itu, tidak bisa mengikuti dua kali unjuk rasa yang telah dijadwalkan.

Editor: Deni Satria Budi
net
ilustrasi. Audrey Whitlock, pemimpin gerakan anti-lockdown di Carolina Utara, Amerika Serikat positif mengidap Covid-19 yang disebabkan virus corona. 

TRIBUNJAMBI.COM - Audrey S Whitlock, positif terjangkit virus corona. Pemimpin gerakan anti-lockdown Carolina Utara, Amerika Serikat (AS) itu, tidak bisa mengikuti dua kali unjuk rasa yang telah dijadwalkan.

Dilansir dari New York Post, Whitlock yang mengelola laman Facebook ReOpen NC memasuki masa karantina selama dua pekan yang berakhir pada Minggu (26/4/2020) setelah positif terjangkit virus corona.

Di laman Facebook itu terdapat keterangan bahwa kebanyakan anggota gerakan anti-lockdown merupakan pemilik bisnis dan karyawan yang kehilangan pendapatan mereka sehingga tidak bisa memberikan hak-hak keluarga mereka.

Buruh Bingung Pikirkan Nasib Keluarga, di PHK, Ditolak Kartu Prakerja & Tak Tersentuh Bantuan Sosial

Jadwal Belajar dari Rumah Live Streaming di TVRI Hari Ini Kamis 30 April 2020, Materi SD, SMP & SMA

"Kami bersama-sama menuntut aksi dari para pejabat," ungkap keterangan di grup tersebut.

Dalam sebuah unggahan di Facebook, Whitlock menulis, "Saya akan mengambil sikap setiap hari sampai kita menjadi orang bebas lagi, untuk memperingatkan karena seseorang harus melakukan hal yang benar dalam menghadapi kesalahan."

Dia juga menulis tentang bagaimana pembatasan yang diberlakukan di tengah pandemi Covid-19 telah melanggar hak Amandemen Pertama serta hak Amandemen ke-5 dan 14.

Dia mengatakan "dipaksa" memasuki karantina yang mana hal itu sebenarnya melanggar hak Amandemen Pertama.

Nekat Kabur dari Rumah Sakit, Pasien Positif Corona di Lombok Ditemukan Asik Jalan-jalan Dekat Rumah

Tren Nama Bayi Saat Pandemi Covid-19 Mewabah, Ada Corona, Lockdown dan Covid, Ini Alasan Orantuanya

Sementara itu, Whitlock yang terjangkit virus corona mengabarkan, "Saya masih berada di ruang isolasi/karantina mandiri di rumah saya sesuai arahan departemen kesehatan distrik. Saya belum menghadiri acara untuk ReOpen NC."

Ketika Whitlock berada dalam isolasi mandiri, kelompok unjuk rasa mengadakan dua demonstrasi di Raleigh, ibu kota Carolina Utara, meminta gubernur negara bagian itu untuk mempercepat aturan tinggal di rumah yang berlaku hingga 8 Mei mendatang.

Pada demonstrasi pekan lalu, lebih dari 100 pengunjuk rasa sebagian besar berdesakan dan menentang panduan jaga jarak sosial atau social distancing.

Dikutip dari WFAE, hanya sedikit dari para demonstran yang memakai masker. Kelompok ini dijadwalkan akan menyelenggarakan demonstrasi ketiga pada Selasa, di luar gedung dewan legislatif Raleigh.

Sementara itu, Whitlock pertama kali mengungkapkan diagnosis penyakit Covid-19 yang dideritanya dalam unggahan di laman grup Facebook ReOpen NC pada Minggu.

"Sebagai pasien positif Covid-19 yang asimptomatik (karantina akan berakhir pada 26/4/2020)." Media Raleigh News and Observer mengutip tulisan Whitlock, "Kekhawatiran lain yang saya miliki adalah pengobatan pasien Covid-19 yang berkaitan dengan penyakit menular lainnya. Saya mau tidak mau menjalani karantina di rumah saya selama dua minggu." 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Audrey Whitlock, Pemimpin Gerakan Anti-lockdown di AS, Terjangkit Covid-19", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved