Virus Corona di Jambi
Provinsi Jambi Tunggu SK Menkes untuk Lakukan Uji Swab Mandiri di Jambi
Tersedianya alat uji swab/PCR di Provinsi Jambi terus diupayakan oleh tim gugus tugas Provinsi Jambi.
Penulis: Zulkipli | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tersedianya alat uji swab/PCR di Provinsi Jambi terus diupayakan oleh tim gugus tugas Provinsi Jambi.
Dengan terwujudnya alat tersebut, maka uji swab tidak harus bergantung dari pusat yang membutuhkan waktu lebih lama. Uji swab bisa dilakukan sendiri di Provinsi Jambi untuk mengetahui positif tidaknya pasien dengan waktu yang relatif singkat.
Juru bicara tim gugus penanganan Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah menjelaskan, Provinsi Jambi akan mengupayakan pemeriksaan swab ini secara mandiri dimana ada beberapa langkah yang lakukan.
• Syarif Fasha: Juru Bicara Provinsi Jambi Tak Pernah Koordinasi dengan Pemkot Soal Zona Merah
• Jumlah Warga Terpapar Covid-19 di Batanghari Bertambah, Dua Orang Positif Rapid Test
• Istri Muradi Darmansyah Jadi Korban Penipuan Rp 500 Juta, Modus Bisnis Kayu Manis
Pertama, bekerja sama dengan beberapa lembaga yakni IDI, BPOM Jambi, Unja, Labkesda, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota. Itu untuk bisa mendorong pemeriksaan swab secara mandiri, dengan uji telaah terhadap SDM, anggaran, sistem dll.
Kedua, kata Johan Kemenkes akan berencana mengirimkan cartridge Covid-19, dengan memanfaatkan alat tes cepat molekuler (TCM) yang ada di Kabupaten Kota ( RS dan Puskesmas dengan memperhatikan beberapa hal) terutama kesediaan Biosafty Level (BSL) 2.
"Saat ini sudah terdata ada 421 fasyankes di seluruh Indonesia yang TCM nya bisa digunakan untuk dx covid," kata Johan.
Nanti kata Johan, akan ada SK Menkes tentang penunjukan 421 fasyankes ini dimana sekarang sudah berproses.
"Distribusi cartridge akan mulai awal bulan Mei. Jadi kita akan menunggu penetapan SK Kemenkes tersebut, untuk segera bisa jalan," kata Johan.
Sementara itu, Pj Sekda Provinsi Jambi Sudirman selaku wakil Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jambi, terkait hal ini menyampaikan bahwa, tim gugus optimalisasi percepatan terwujudnya alat ini terus dilakukan.
Dikatakan Sudirman, alat PCR ini sudah digunakan di Unja dan BPOM, namun secara khusus untuk Covid-19 perlu pelatihan khusus lagi.
"Jadi harus ada training untuk ini, saya berharap sih bulan Mei sudah bisa jalan," pungkasnya.