Virus Corona di Jambi
Heboh Warga Kerinci Dimakamkan Malam Hari dengan Protokol Covid-19, Kades dan Kadinkes Menanggapi
"Sedangkan yang dari RS M Jamil, sama sekali belum ado hasil swab. Jika ada yang mengatakan positif, mohon tunjukan hasil dan informasinya dari mana?
Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Masyarakat Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Sabtu (25/04/2020) malam dihebohkan dengan adanya warga Kerinci yang dimakamkan oleh tim medis dengan berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) seperti pasien terpapar Covid-19.
Pemakaman yang dilakukan pada malam hari tersebut, dilakukan langsung oleh protokol tim medis dari Dinas Kesehatan Kerinci yang dikawal ketat pihak kepolisian.
Hal tersebut membuat masyarakat bertanya-tanya. Ada yang panik dan waswas, takut jikalau orang yang dimakamkan tersebut betul pasien Covid-19.
• Walikota Sungai Penuh Salurkan Bantuan Pangan Bagi 24.995 KK Terdampak Corona
• Jadwal Imsak dan Buka Puasa Tanjab Barat 27 April 2020 atau 4 Ramadhan 1441 H
• Sopir Rental yang Jemput Santri Temboro Mendadak Meninggal Dunia Saat Masih Pegang Setir
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Sebukar, Syukran membenarkan, jika tadi malam ada pemakaman warganya yang meninggal di RSUD M Djamil Padang.
"Ya, memang ada warga saya yang dimakamkan dengan standar Covid-19 malam tadi,” ujar Syukran, Minggu (26/4/2020).
Menurutnya, jenazah yang dimakamkan di Sebukar ini merupakan pasien dari Rumah Sakit M Djamil Padang.
Dia menyebutkan, memang almarhum kena penyakit sudah lama yaitu penyakit bawaan sejak kecil. Lalu keluarga memilih untuk berobat ke Rumah Sakit Hospital Semen Padang untuk penyembuhan almarhum.
Lantaran disuruh pulang oleh pihak Rumah Sakit Semen Padang, dan untuk kembali pada hari Selasa mendatang, maka pihak keluarga memilih untuk tetap tinggal di Padang terlebih dahulu.
"Mereka tinggal di dekat Rumah Sakit M Djamil,” jelasnya.
Namun Jumat malam penyakit yang bersangkutan kambuh. Pihak keluarga lalu membawanya ke Rumah Sakit M Djamil.
"Karena Padang zona merah, seluruh pasien yang meninggal di rumah sakit di Padang dilakukan standar protokol Covid-19. Untuk lebih jelas menunggu konfirmasi dari satgas kabupaten,” katanya.
Bahkan ditegaskannya bahwa saat almarhum dirawat di Rumah Sakit Semen Padang, sudah dilakukan rapid test dan hasilnya negatif. Namun karena Padang zona merah, seluruh pasien yang meninggal di rumah sakit di Padang dilakukan standar protokol Covid-19.
"Sedangkan yang dari RS M Jamil, sama sekali belum ado hasil swab. Jika ada yang mengatakan positif, mohon tunjukan hasil dan informasinya dari mana? Agar tidak menjadi fitnah terhadap keluarga Almarhum," tegasnya.
Sementara itu Kadis Kesehatan Kerinci, Hermendizal dikonfirmasi mengatakan bahwa memang pihaknya telah mendapatkan informasi dari RS Padang, bahwa agar penanganan almarhum dilakukan sistem protokol Covid-19, dan itu telah dilakukan.
"Hal itu dilakukan, untuk menghindari dan mengantisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari," ujarnya.
Bahkan Hermendizal menegaskan, bahwa hingga sejauh ini pihaknya belum menerima hasil bahwa pasien terpapar Covid-19 apa tidak, karna tetap harus menunggu hasil swab yang dilakukan.
"Hasil swab itukan keluarnya paling cepat tiga hari. Jadi kita menunggu hasil itu dari Padang," pungkasnya. (Heru Pitra)