Reaksi Jokowi Disindir Najwa Shihab Soal Jalan Masih Ramai meski PSBB:Aktivitas Bisa tapi Jaga Jarak

Menanggapi hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bagaimana tanggapannya terhadap pelaksanaan PSBB yang telah dilakukan.

Editor: Tommy Kurniawan
Instagram @sekretariat.kabinet
Presiden Jokowi 

TRIBUNJAMBI.COM - Kebijakan PSBB di beberapa daerah termasuk Jakarta kini masih diterapkan guna antisipasi penyebaran virus corona.

Namun sayangnya, ditengah PSBB masih banyak masyarakat ternyata masih beraktifitas di luar rumah.

Menanggapi hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bagaimana tanggapannya terhadap pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah dilakukan.

Presiden Jokowi mengakui dalam pelaksanaannya, masyarakat memang masih beraktivitas seperti biasa.

Soekarno Pernah Hampir Ciptakan Perang Dunia III Lewat Ganyang Malaysia, Tapi Digagalkan Soeharto

Luhut Binsar Pandjaitan, Anak dari Sopir Bus AKAP yang Menjelma Jadi Menteri Jokowi yang Serba Bisa

Pengakuan Susi Pudjiastuti Soal Bisnisnya yang Terancam Bangkrut, Kerugian Rp30 Miliar per Bulan

VIDEO Warga yang Nekat Mudik di Tengah Pandemi Corona Bakal Disuruh Putar Balik

Menurutnya, hal yang terpenting adalah bagaimana aktivitas berjalan sesuai protokol penanganan pandemi virus corona (Covid-19).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjalani wawancara eksklusif dengan presenter kondang Najwa Shihab, Senin (21/4/2020).

Dikutip dari akun Facebook @OfficialTRANS7, pertama Najwa Shihab menanyakan bagaimana tanggapan Jokowi tentang berjalannya PSBB.

Presenter Najwa Shihab lalu bercerita bagaimana kondisi di Jakarta masih ramai meskipun telah diberlakukan PSBB.

"Sebagai ilustrasi, perjalanan saya ke Istana masih ramai jalanan, seperti kota normal saja tidak ada pembatasan," kata Najwa Shihab.

Mendengar pernyataan Najwa Shihab, Jokowi pun juga mengakui bahwa banyak masyarkat yang beraktivitas seperti biasa meskipun PSBB telah diterapkan.

"Saya melihat di lapangan, pasar masih ramai, kemudian saya kemarin baru muter juga di Jakarta bagian Utara juga terminal masih ramai," jawab Jokowi.

"Kemudian di Bogor juga saya melihat mirip-mirip sama, yang sudah melakukan PSBB," lanjutnya.

Presiden Jokowi menjelaskan aktivitas sebenarnya bisa dilakukan seperti biasa, hanya saja dengan mengindahkan protokol penanganan Covid-19.

"Artinya apa? Sebetulnya aktivitas itu, mobilitas itu yang harus dikurangi, tetapi juga yang paling penting aktivitas bisa dilakukan tetapi jaga jarak," jelas Jokowi.

Presiden Jokowi lalu memaparkan sejumlah langkah penanganan Covid-19, mulai dari physical distancing hingga penggunaan masker.

"Penting sekali jaga jarak, itu yang namanya physical distancing, social distancing, jaga jarak itu sangat penting, yang namanya pakai masker itu sangat penting," terangnya.

"Jauhi kerumunan itu sangat penting sekali, jangan lupa setiap kegiatan appaun harus cuci tangan, itu penting."

"Saya sudah sampaikan berulang-ulang," sambungnya.

Siap Terapkan Sanksi Tegas

Najwa lalu mengiyakan Jokowi bahwa pemerintah memang sudah melakukan banyak kampanye terkait pelaksanaan PSBB.

Namun ia kembali mempertanyakan Jokowi mengapa di lapangan masih ramai masyarakat yang beraktivitas.

"Tapi dalam praktiknya sepeti tadi Bapak Presiden akui, ini sekadar imbauan saja tidak cukup," kata Najwa.

Ia kembali menanyakan Jokowi apakah pemerintah akan melakukan sesuatu agar masyarakat patuh atas PSBB.

"Apakah memang akan ada instrumen lain yang digunakan oleh pemerintah untuk memastikan PSBB ini akan bisa efektif?" tanya Najwa.

Jokowi menjawab bahwa pemerintah telah menyiapkan seluruh instrumen untuk mengawal berjalannya PSBB.

"Saya kira instrumen di lapangan yang kita gunakan yang memang sudah TNI, dan Polri," kata dia.

"Awal-awal menegur dalam transisi, memberitahu, tetapi ini kalau memang kita anggap masih belum cukup, ya mungkin ada step (langkah) berikutnya," tambahnya.

Jokowi juga mengatakan soal pengenaan sanksi.

Presiden yang kini menjabat di periode kedua itu mengatakan apabila masyarakat masih belum bisa mematuhi PSBB, maka akan segera dilaksanakan pengenaan denda.

"Kalau nanti dalam sosialisasi kita anggap memang sudah cukup, dan itu di lapangan masih belum ada perbaikan, bisa saja kita akan masuk ke sana," tandasnya.

Simak videonya mulai menit awal:

 

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved