Cemburu Tak Dapat Asimilasi, Ratusan Napi Mengamuk dan Bakar Fasilitas di Lapas Sorong Papua Barat

Tayang: Kamis, 23 April 2020 10:13 WIB

Editor: Deni Satria Budi

Cemburu Tak Dapat Asimilasi, Ratusan Napi Mengamuk dan Bakar Fasilitas di Lapas Sorong Papua Barat

(Tangkapan layar KompasTV)

Kerusuhan terjadi di Lapas Klas II B Sorong, Papua Barat, Rabu (22/4/2020) malam. Diduga kerusuhan terjadi karena adanya kecemburuan terhadap napi yang bebas karena asimilasi

Baca Selanjutnya:

Mobil Rantis Brimob Lindas Driver Ojol, Mahfud MD: Pendemo Tak Bisa Disalahkan, Aparat Terjepit

TRIBUNJAMBI.COM - Diduga cemburu dengan beberapa narapidana yang bebas karena mendapat asimilasi karena Covid-19, ratusan narapidana mengamuk dan membakar sejumlah fasilitas di dalam Lapas II B Sorong, Papua Barat, Rabu (22/4/2020) malam.

Ratusan narapidana tersebut mengamuk dan juga meminta dibebaskan.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sorong, Minus Ananto mengatakan, kerusuhan tersebut dipicu kecemburan ada beberapa napi yang bebas karena asimilasi.

Sementara itu, situasi dapat dikendalikan setelah aparat gabungan TNI dan Brimob turun ke lokasi kejadian.

• Hati-hati Bagi Napi Asimilasi yang Berulah Lagi, Kapolresta Daerah Ini Instruksikan Tembak di Tempat

• Gara-gara Punya Hutang Rp500 Ribu, Eks Napi Asimilasi Dibunuh Tetangga, Padahal Baru Bebas 10 Hari

Menurut Minus, para napi yang terlibat kerusuhan menuntut untuk dibebaskan.

"Mereka minta bebaskan semua. Mereka (sampaikan) berhak untuk hidup. Sementara kita perhatikan semua," ujar Minus, dilansir dari Kompas TV.

Kerahkan TNI-Brimob

Seperti yang diketahui, untuk mengendalikan kerusuhan, aparat gabungan TNI-Brimob dikerahakn untuk mengamankan Lapas yang menampung 335 narapidana tersebut.

Hingga Rabu malam, petugas berhasil mengendalikan situasi dan meminta para napi untuk kembali ke ruangan masing-masing.

"Kita sampaikan ke atas, tapi malam ini kita sudah sampaikan agar tenang dulu. Kami pastikan situasi di sini aman terkendali. Ada 84 napi yang dikeluarkan (asimilasi), dan mereka menuntut untuk dikeluarkan juga," ujar Kapolres Sorong Kota AKBP Ari Nyoto.

Sejumlah fasilitas dibakar

Dilansir dari KompasTV, tampak para napi membakar sejumlah barang milik Lapas Sorong. Minus menjelaskan, saat kerusuhan terjadi, petugas mengedepankan tindakan persuasif kepada para napi.

Tindakan tersebut mampu meredakan kerusuhan hingga tidak berlarut-larut. Namun demikian, tampak aparat TNI-Brimob masih tetap berjaga-jaga di sekitar Lapas.

"Sementara mereda dan sudah tidak ada konflik lagi. Kita masih berusaha lebih persuasif untuk memasukkan mereka ke kamar," ujar Minus dikutip dari Kompas TV, Rabu malam.