Apa Itu Tanaman Porang, Ternyata Ini Kunci Sukses Pemulung Paidi Punya Duit Miliaran
Setelah belajar dari temannya, Paidi kemudian mencari berbagai informasi tentang porang di internet. Dari pencariannya, Paidi menyimpulkan bahwa
Kondisi itu menjadikan panen tanaman porang memakan waktu yang lama hingga tiga tahun.
Saat hendak mengembangkan porang di kampung halamannya, Paidi mengalami kendala lantaran kondisi lahan pertaniannya berbukit-bukit.
Padahal, rata-rata petani porang di wilayah lain mengembangkan tanaman itu di bawah naungan pohon keras seperti pohon jati.
• Tak Punya Uang Imbas Corona, Warga Banten Meninggal Tak Makan 2 Hari: Satu Keluarga Minum Air Galon
Berbekal pencarian di Google, Paidi mendapatkan banyak ilmu tentang bagaimana mengembangkan porang di lahan pertanian terbuka.
Hasil pencarian itu lalu dikumpulkan dalam satu catatan yang dinamai sebagai revolusi tanam baru porang.
"Menanam porang rata-rata harus di bawah naungan. Di sini, menanam tanpa harus naungan. Kami menggunakan revolusi pola tanam baru," kata Paidi.
Paidi mengatakan, dengan revolusi tanam baru, hasil panennya berbeda jauh dengan pola tanam konvensional yang mengandalkan di bawah naungan pohon.
Santer Nama Bursa Calon Gubernur, Namun Masih Malu-Malu Nyatakan Siap Maju Pemilihan Gubernur 2020.
Gigi Bripka Made Agus Copot, Dikeroyok Dua Anggota Ormas saat Rayakan Ulang Tahun
Ternyata Sekolah Agus Harimurti Yudhoyono Sama dengan Prabowo, Lulusan Terbaik Fort Benning
Ia membandingkan kalau menggunakan pola tanam konvensional, satu hektare dapat menghasilkan panen tujuh sampai sembilan ton.
Sementara dengan revolusi pola tanam intensif, satu hektar bisa mencapai panen 70 ton.
"Kalau pakai pola tanam konvensional, panennya paling cepat tiga tahun. Sementara dengan pola tanam baru bisa lebih cepat panen enam bulan hingga dua tahun dan hasilnya lebih banyak lagi," ujar Paidi.
Dia mengatakan, bila menggunakan pola tanam konvensional tidak akan bisa mengejar kebutuhan dunia.
Apalagi, pabrik pengelola porang makin menjamur dengan total kebutuhan sehari bisa mencapai 200 ton.