VIRAL Sosok Ningsing Tinampi Jual Obat Virus Corona Rp 35 Ribu, Penjelasan Gugus Tugas Covid-19

Sosok Ningsih Tinampi, pemilik usaha pengobatan alternatif tradisional beberapa waktu lalu mengklaim memiliki obat virus corona.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Tangkapan Layar Youtube Ningsih Tinampi
Ningsih Tinampi Jual Obat Virus Corona 

TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Ningsih Tinampi, pemilik usaha pengobatan alternatif tradisional beberapa waktu lalu mengklaim memiliki obat virus corona.

Perempuan yang tinggal di Pasuruan itu pun membanderol obat virus corona sangat murah, hanya Rp 35.000.  

Namun, seperti diketahui, hingga hari ini, obat virus corona belum ditemukan oleh lembaga kesehatan manapun di dunia ini. 

Lantas, penjelasan apa yang disampaikan Gugus Tugas COVID-19 Jatim menanggapi klaim Ningsih Tinampi tersebut?

Suami Sarwendah Ditipu Oknum Penjual Masker, Rugi Segini, Ruben Onsu: Abis Itu Udah Ilang IGnya

Pandemi Covid-19 dan Sistem Jual Online Gerus Pendapatan Pedagang Pasar Angso Duo

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (20/4/2020)
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (20/4/2020) (SURYA.co.id/Sofyan Arif Candra)

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi menjelaskan untuk menemukan suatu obat ada pendekatan ilmiah dan non-ilmiah.

"Penemuan itu harus melalui fase-fase dan saking panjangnya kadang-kadang kita tidak sabar, tapi kalau yang non-ilmiah kadang ada efek sampingnya," ucap Joni, Senin (20/4/2020).

Dari sisi medis, Joni mengungkapkan pihaknya tetap berpandangan bahwa menemukan suatu obat harus memenuhi syarat-syarat tertentu, dengan teori yang bagus dan dilakukan percobaan terlebih dahulu di laboratorium, percobaan di binatang, baru clinical trial.

"Memang cukup panjang fase nya," lanjutnya.

Lebih lanjut, ketika ada pandemi virus corona di seluruh dunia, pasien tersebut akan sembuh sendiri karena sifatnya yang self-limiting disease.

"Yang jadi masalah adalah ketika menyerang orang yang beresiko, usia tua, sistem imun lemah, dan orang dengan promorbid mulai diabet, obesitas, paru kronis," ucap Joni yang juga Dirut RSUD Dr Soetomo Surabaya ini.

"Karena sifatnya yang sembuh sendiri, terus ada orang yang memberikan sesuatu, lalu kebetulan sembuh, dan dianggap sembuh karena itu," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini banyak pihak yang menawarkan obat-obatan serupa.

"Tapi kita juga punya standar untuk membuat suatu produk, kemudian komposisinya, izin edarnya dan seterusnya.

Itu akan tetap menjadi SOP penanganan baik Covid-19 maupun pengobatan yang lain," tutup Khofifah.

Akseleran Catat Rasio Kredit Bermasalah NPL Stabil di Tengah Pandemi Covid-19

Sebulan Bebas, Hengky Residivis Jambret Kembali Berulah di Kota Jambi, Jadi Bulan-bulanan Warga

Klaim Ningsih Tinampi masukkan virus corona ke tubuhnya

Nigsih Tinampi
Nigsih Tinampi (surya.co.id/galih lintartika)
Sumber: Surya
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved