Berita Nasional
KKB Papua Selalu KO Kendati Gunakan Senjata Rampasan dari TNI, Kenali Senjata Api TNI Polri di Sini
KKB Papua Selalu KO Kendati Gunakan Senjata Rampasan dari TNI, Kenali Senjata Api TNI Polri di Sini
TRIBUNJAMBI.COM, PAPUA - Meski memakai senjata yang cukup modern hasil dari rampasan, kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua nyatanya masih tumbang saat melawan TNI-Polri.
KKB Papua terkenal mengenal alam dan lokasi mereka di Papua sehingga memudahkan mereka melancarkan aksi kriminal.
Diketahui, KKB Papua dalam aksinya juga merampas senjata TNI-Polri dan menggunakannnya untuk melakukan teror.
• Rekam Jejak Kekejamannya Tak Terlupakan, Jasad Anggota KKB Papua Tandi Kogoya Diperlakukan Begini
• TNI-Polri Sukses Petakan Markas Lawan, 7 Orang KKB Papua Tewas Baku Tembak dari Maret-April 2020
• Sosok Tandi Kogoya, Anggota KKB Papua Kejam Nan Sadis yang Tewas Ditembak oleh Satgas TNI/Polri
Contohnya saja seperti senjata AR-15 dan AK-47 yang berhasil disita TNI-Polri pada Sabtu (14/3/2020).
Kedua senjata tersebut berhasil disita TNI-Polri setelah menembak mati empat KKB Papua.
Keempat anggota KKB Papua itu tewas setelah terlibat kontak senjata dengan anggota TNI-Polri selama dua hari di Kali Bua, Distrik Tembagapura, pada Sabtu (14/3/2020), dan Minggu (15/3/2020).
Senjata AR-15 tersebut merupakan senjata rampasan tanggal 27 November 2012, pada saat KKB Papua menyerang Polsek Pirime.
Sementara senjata laras panjang AK-47 yang diamankan merupakan senjata rampasan tanggal 4 Januari 2014 dalam kasus penyerangan Pos Kulirik Puncak Jaya.
Dan yang terbaru adalah senjata laras panjang jenis SS1 yang disita dari seorang sniper andalan KKB Papua.
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, sniper andalan KKB Papua itu teridentifikasi bernama Menderita Walia.
• 200 Ribu WNI Asal Aceh Terjebak Lockdown di Malaysia, Ada yang Sampai Minta Makanan ke Kantor Polisi
• Dampak Covid-19, Pedagang di Pasar Sengeti Kesusahan Jual Ayam
• Jika Kondisi Kesehatan Kim Jong Un Memburuk, Inilah yang akan Terjadi Pada Korea Utara
• Kumpulan Ucapan Sambut Ramadhan 2020 Untuk Dibagikan di Media Sosial via SMS dan WhatsApp
Menderita tewas dalam kontak senjata di Gunung Botak Distrik Tembagapura, Mimika, pada Jumat (10/4/2020).
Pasukan gabungan menyita satu pucuk senapan laras panjang jenis SS1 yang digunakan Menderita Walia.
Senapan dengan nomor JAT.695381 ini merupakan hasil rampasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya, pada 4 Januari 2014.
Senjata-senjata tersebut tentunya memiliki kualitas yang cukup bagus karena memang dibuat untuk mempersenjatai TNI-Polri.
Berikut spesifikasi tiga jenis senjata hasil rampasan KKB Papua dari TNI-Polri :
1. AK-47

Senapan serbu pertama ini lahir dari tangan mantan komandan perang, yaitu Mikhail Timofeyevich Kalashnikov.
Dikenal dengan nama AK-47, senjata ini memiliki desain yang simpel dan akhirnya banyak digunakan sipil maupun militer di belahan dunia.
Senjata ini dinamakan "AK-47" yang merupakan akronim dari "Avtomat Kalashnikova".
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Berusia Lebih dari 70 Tahun, Ini 6 Fakta Menarik Senapan AK-47'.
Nama ini merujuk pada Kalashnikov, yang merupakan desainer senjata api itu.
Sedangkan 47 merujuk tahun 1947, saat kantor teknis di Kovrov, sebuah kota di sebelah timur Moskow, menyelesaikan prototipe senjata ini.
Senapan ini mempunyai ukuran kecil dengan jangkauan yang pendek.
Peluru yang digunakan adalah kaliber 7,62 x 39 mm.
Banyak anggapan bahwa senapan ini hampir mirip dengan senapan StG44 buatan Jerman. Namun, Kalashnikov menampiknya.
Karena mudah diproduksi, banyak negara yang mengembangkan senjata AK-47 setelah mendapatkan lisensi pembuatan.
AK-48 menjadi dasar berbagai senjata derivatif seperti Finlandia Rk 62, Galil Israel, dan Cina Norinco Tipe 86S.
Pada periode 1970-an, keluarga senjata AK-47 tetap digunakan militer secara luas dengan negara-negara lain.
Karena senjata itu mudah dipelajari, dioperasikan, dan diperbaiki, AK-47 dianggap alat yang efektif untuk tentara non-profesional dan kelompok milisi.
Selain militer profesional, AK-47 telah dimanfaatkan oleh berbagai kelompok perlawanan dan revolusioner termasuk Viet Cong, milisi Sandinista di Nikaragua, dan kelompok Taliban di Afghanistan.
AK-47 juga telah dimanfaatkan oleh organisasi kejahatan dan teroris.
• Pasien Positif Corona Provinsi Jambi Tambah 5 Orang, Ini Identitasnya, 4 Dari Kota Jambi
• Inilah Identitas 5 Pasien Positif Corona Baru di Provinsi Jambi Hari Ini, 4 Orang dari Kota Jambi
• Sudah Enam Kasus Positif Corona di Kota Jambi, Pasien Dirawat di RSUD Abdul Manap
Senjata Kalashnikov memang simpel. Beratnya pada awal sekitar 4,3 kilogram.
Namun, kini dibuat versi dengan berat hanya 3,6 kilogram.
Itu sebabnya banyak anak-anak anggota kelompok bersenjata dengan enteng menyandang AK-47.
Harga AK-47 juga relatif murah dan bisa diperoleh di pasar gelap.
Senapan AK-47 dikenal luas karena biaya produksinya yang rendah dan kemampuannya di kondisi ekstrem.
2. AR-15

Dilansir dari Wikipedia, AR-15 (singkatan dari Armalite model 15) adalah senapan semi-otomatis yang mirip dengan senapan otomatis M16 atau karabin M4 yang banyak dimiliki dan dipasarkan untuk sipil.
Senapan AR-15 sipil memiliki banyak pilihan modifikasi dan umumnya memiliki pegangan pistol, popor lipat atau teleskopik, laras melingkar, dan tempat bayonet.
Senapan AR-15 original buatan ArmaLite/Colt awalnya merupakan senapan purwarupa yang diikutsertakan dalam tender senapan Amerika Serikat, yang akhirnya diadopsi menjadi senapan M16
Berikut spesifikasi lengkap senjata AR-15:
Tipe: Senapan serbu
Negara asal: Amerika Serikat
Masa penggunaan: 1958–sekarang
Perancang: Eugene Stoner tahun 1957
Berat: 2,27 kg–3,9 kg
Panjang laras: 508 mm (standar), 406 mm, dan 368 mm
Peluru: 223 Remington, 5.56 NATO
Mekanisme: Sistem gas langsung, bolt berputar
Rata² tembakan: 800 butir/menit (versi otomatis)
Kecepatan peluru: 975 m/s[4][5]
Jarak efektif: 550 m
Amunisi: Magazen STANAG
3. SS1

Melansir dari Wikipedia, SS1 adalah singkatan dari Senapan Serbu 1, senapan serbu yang banyak digunakan oleh TNI dan POLRI.
Senapan ini diproduksi oleh PT. Pindad Bandung, berdasarkan senapan FN FNC dengan lisensi dari perusahaan senjata Fabrique Nationale (FN), Belgia.
Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 4,01 kg.
Senapan ini bersama-sama dengan M16, Steyr AUG dan AK-47 menjadi senapan standar TNI dan POLRI, tetapi karena diproduksi di Indonesia, senapan ini paling banyak digunakan.
SS-1 diproduksi dalam 2 konfigurasi utama, yaitu senapan standard dan karabin pendek. Versi senapan standar disebut SS1-V1 (FNC “Standard” Model 2000) dan karabin disebut SS1-V2 (FNC “Short” Model 7000).
Kedua varian diatas dilengkapi dengan laras yang berisi pelintiran tembakan tangan kanan sepanjang 178 mm (untuk stabilisasi mengantisipasi peluru SS109 belgia yang lebih berat).
Selain itu juga, SS-1 bisa dipasang berbagai attachment seperti Foregrip yang bisa merubahnya seperti model Standar M4A1 tanpa Red Dot Sight, varian Pelontar Granat (M203, M320 / GP25) dan berbagai Scope seperti Red Dot Sight, Holographic Sight dan ACOG Sight serta Mars Sight yang scopenya sudah menempel di senjata.
Varian
1. SS1-V1 — Varian dasar bagi SS1. Laras standar dengan popor lipat.
2. SS1-V2 — Varian pendek dari SS1, larasnya diperpendek.
3. SS1-V3 — Varian standar dengan popor tetap.
4. SS1-V4 — Serupa dengan varian V1, ditambah dengan teleskop.
5. SS1-V5 — Varian terkecil dari semua varian dengan laras 252 mm dan berat 3,37 kg dan popor lipat. Dirancang untuk teknisi, operator artileri, kru tank, pasukan garis belakang, dan pasukan khusus.
6. SS1-R5 Raider — Sub varian V5 yang dirancang khusus untuk pasukan khusus terbaru TNI Raider. R adalah kependekan dari Raider dan R5 dibuat khusus untuk batalyon ini saja. SS1-R5 memiliki rancangan lebih ramping dan ringan.
7. SS1 seri M — Dibuat untuk korps Marinir. Dengan proses pengecatan spesial untuk menahan air laut dan tidak mudah berkarat. Varian ini dirancang untuk tetap dapat digunakan setelah masuk lumpur atau pasir. Terdapat tiga varian: M1 dengan laras panjang dan popor lipat; M2 dengan laras pendek dan popor lipat; dan M5 Commando.
8. Sabhara V1-V2 — Pengembangan varian ini dikhususkan untuk kepolisian, yaitu perlunya kemampuan melumpuhkan bukan membunuh. Varian ini menggunakan peluru 7,62 x 45 mm PT Pindad.
Spesifikasi
- Berat 4,01 kg (kosong)
- Panjang 997 mm
- Peluru 5,56 x 45 mm NATO, .223 Remington
- Kaliber 5,56 x 45 mm
- Mekanisme Operasi gas, bolt berputar
- Rata² tembakan 700 butir/menit
- Kecepatan peluru 710 m/s
- Jarak efektif 450 m
- Amunisi Kotak magazen 30-butir
- Alat bidik Bidikan besi, bidikan teleskopik (tergantung varian)
(Tribunpekanbaru.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul KKB Papua KO Kendati Gunakan Senjata TNI, Kenali Senjata Api TNI Polri di Sini, Terkenal Handal
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: