Virus Corona di Jambi
Fokus Tangani Covid-19, BPBD Tanjab Barat Tetap Pantau Potensi Karhutla
Di tengah Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini fokus semua pihak tertuju untuk penangganan dan pencegahan Covid-19.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL- Di tengah Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini fokus semua pihak tertuju untuk penangganan dan pencegahan Covid-19. Namun, soal kebakaran hutan dan lahan juga suatu bencana yang jangan sampai dilupakan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Zulfikri saat dikonfirmasi, Senin (20/4) menyebutkan bahwa saat ini pihaknya fokus pada penangganan Covid-19.
"Saat ini kita fokus pada kegiatan penangganan dan pencegahan Covid. Tetapi kita tidak menyampingkan kondisi ini (Karhutlan) dan ini tetap kita pikirkan," jelasnya.
• Hanya Tiga Hari, Pemkot Sungai Penuh Gelar Pasar Murah, Catat Tanggalnya
• Daftar 15 Negara yang Belum Memiliki Kasus Virus Corona, Di Antaranya Negeri Kim Jong Un
• Cegah Penyebaran Covid-19, Kapolres Tanjab Barat Pastikan Perbatasan Riau-Jambi Dijaga Ketat
Lebih lanjut disampaikannya bahwa terhadap upaya pencegahan karhutla akan ada rapat koordinasi antar lintas sektor yang berkaitan dalam pencegahan ini. Rakor ini nantinya akan dilakukan ketika ada laporan dari BMKG terkait dengan situasi cuaca.
"Bencana yang lainnya di kita ada itu program rakor karhutla. Jadi nanti informasi terakhir dari BMKG, Dinas lingkungan hidup, Dinkes juga. Baru kita lihat kondisi potensi karhutla ini baru kita akan rakor. Kalo sementara belum karena masih penangganan Covid ini," katanya.
Lebih lanjut disampaikannya bahwa jika melihat potensi panas di Kabupaten Tanjabbar terjadi di atas Juni. Saat ini kata Zulfikri bahwa kondisi iklim di Tanjabbar saat ini masuk dalam kategori hidrometrologi.
"Kalo estimasi rilis dari BMKG untuk di wilayah Tanjabbar potensi panas itu di Juni, Juli dan Agustus. Kalo sekarang masih itu laporan terakhir masih hidrometrologi," terangnya.
Sementara itu, saat ditanya kelengkapan alat, dirinya menyebutkan bahwa peralatan sudah ada sebagai antisipasi terjadinya Karhutla. Namun, Ia berharap dan meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.
"Peralatan kita sudah siap, karena kondisinya memang tahun ke tahun sering terjadi Karhutla. Kita tinggal Rakor lagi, makanya tetap kita himbau kepada masyarakat untuk tidak membakar. Jika ada titik api semaksimal mungkin untuk dipadamkan," pungkasnya.