Wikijambi
WIKIJAMBI Minuman Khas Jambi dari Sari Buah Pedada, Banyak Tumbuh di Mangrove Tanjab
Buah pedada merupakan buah mangrove. Di Provinsi Jambi, buah ini hanya ada di Tanjabtim dan lebih banyak ada di Tanjabar.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Buah pedada merupakan buah mangrove. Di Provinsi Jambi, buah ini hanya ada di Tanjabtim dan lebih banyak ada di Tanjabar.
Di sana, masyarakat masih belum mengetahui cara memanfaatkannya.
Karena rasanya yang masam, buah itu banyak tumbuh tanpa dimanfaatkan.
Seorang dosen ilmu gizi Stikes Baiturahim Jambi, Dini Wulandari, meneliti dan menjadikannya sebuah produk olahan sari buah Pedada yang siap diminum.
• Kisah Sang Ayah Jual HP Rusak demi Beli Beras untuk Keluargannya: Bisa Makan Saja Beruntung
• Sukses Besar Korea Selatan Atasi Virus Corona, Belajar dari Wabah MERS, Ternyata Ini yang Dilakukan
• WIKIJAMBI Dijual hingga Luar Jambi, Pengusaha Kletek Udang Raup Untung Jutaan Setiap Bulan
Ia menceritakan sudah berminat untuk meneliti sejak menempuh S2- di IPB pada 2015.
Namun, itu baru terlaksana ketika jadi dosen di Stikba.
Penelitian ini dibantu oleh mahasiswa Stikba juga.
“Awalnya saya ingin menghasilkan produk oleh-oleh khas Jambi, jadi terpikir buah pedada. Hal ini juga didukung oleh permintaan yang banyak dari konsumen,” ungkapnya, (16/4).
Saat proses penelitiannya, ia juga bertemu dengan orang yang sudah menjadikan pedada sebagai olahan sirup, dodol dan selai.
Serta membudidayakan buah pedada di halaman kantor diklat Tanjabbar.
Sari buah pedada ini dapat meningkatkan imunitas karena anti oksidan yang tinggi yaitu mencapai 90,10 persen.
Komposisinya terdiri dari buah pedada, gula dan air mineral.

Formulasi pembuatannya untuk 2 liter air membutuhkan 200-300 buah pedada.
Saat awal pembuatan sari buah pedada ini buat dengan ekstra fooding.
Ada 104 botol diberikan ke tenaga kesehatan. Dari situ muncul permintaan dari alumni dan masyarakat.
Awalnya dari memproduksi 8 liter dan sekarang bisa 20 liter untuk sekali produksi.