Sambil Menangis Ibu Ini Curhat Dagangan Baksonya Tak Habis Setiap Hari: Ada juga yang Takut Beli

SIANG Itu teramat panas tetapi belum banyak pembeli yang datang ke warung bakso Rani Nurlaili. Semenjak diberlakukannya

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
https://www.medscape.com/
Coronavirus atau Covid-19 

TRIBUNJAMBI.COM - SIANG Itu teramat panas tetapi belum banyak pembeli yang datang ke warung bakso Rani Nurlaili. Semenjak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta jualannya sepi.

Kisah ini dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne pada Kamis (16/4/2020).

Rani Nurlaili mengatakan dirinya masih mengontrak, namun untungnya pemilik kontarakan memaklumi kondisi Rani.

Daftar Lokasi ATM BCA di Jambi, Lengkap dengan Alamat Detailnya, Tak Perlu Putar-putar Kota

Nilai Tukar Rupiah Menguat Rp 15.400, Ternyata Ini Alasannya, Ada Aliran Modal ASing yang Masuk

"Sama sih dia juga bilang enggak apa-apa, dijalanin dulu semuanya juga imbasnya banyak karena virus ini semua jadi takut keluar," kata Rani.

Rani mengatakan sejak ada Virus Corona, orang menjadi takut keluar hingga membuatnya tak bisa lama berjualan seperti biasa.

"Yang biasanya dagang pagi saya biasanya dagang siang, biasanya siang sampai jam 18.00 WIB sepi enggak ada orang keluar sampe kita semua takut juga gitu kok kayak gini," kata dia.

Rani menduga orang-orang ikut takut untuk membeli bakso.

"Kok sampai ditutup kayak gitu, jadi kok sampai orang semua orang untuk keluar apalagi kita kan pedagang di jalan."

"Ada juga yang takut beli dagangan jalan gitu kan," ujar Rani sambil menangis.

Rani mengaku, kini ia menjadi tulang punggang keluarga karena sang suami di PHK akibat Virus Corona.

"Suami saya enggak kerja bareng-bareng PHK, saya belum punya anak jadi saya harus banting tulang semuanya untuk kehidupan sehari-hari."

"Ya untuk makan kita kadang makan nasi, kadang makannya pakai bakso ," ceritanya.

Lihat videonya mulai menit ke-2:18:

Anies Minta Warga Bersabar

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar semua pihak bersabar terkait masalah yang menimpa Indonesia akibat Virus Corona.

Anies Baswedan meminta agar masyarakat mau disiplin menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (14/4/2020), mulanya Anies Baswedan memberikan dua pilihan kepada masyarakat.

Dalam kesempatan sejumlah masyarakat yang terdampak Virus Corona juga datang, termasuk pedagang kaki lima yang sempat mengungkap keadaannya akibat wabah tersebut. 

Pilih disiplin menerapkan PSBB hingga masalah Virus Corona cepat selesai atau dibuat longgar namun masalah ini tidak segera selesai.

Sedangkan, masalah Virus Corona tak hanya menyangkut dunia kesehatan.

KABAR Terbaru THR PNS, 10 Hari Sebelum Lebaran Uang Sudah Diterima Seluruh ASN,TNI dan Polri

Lantas, Anies meminta masyarakat bisa meniru apa yang terjadi di Vietnam dan Selandia Baru.

Di sana, masalah Virus Corona relatif bisa teratasi dengan baik.

"Pilihannya sekarang Bang Karni Ilyas, disiplin supaya cepat selesai atau kita longgar, rileks tapi butuh waktu lama."

"Contohnya ada lihat Vietnam, lihat Selandia Baru mereka lakukan amat disiplin, amat ketat, tapi sekarang mereka sudah mulai bisa mengatakan, kami mulai terbebas," ungkap Gubernur 50 tahun ini.

Jika peraturan PSBB dibuat santai maka yang terjadi adalah wabah Virus Corona akan terjadi lebih lama.

"Atau kita pilih dibuat longgar, dengan cara longgar memang sebagian masih bekerja, sebagian masih beraktifitas, tetapi dampaknya menjadi lebih panjang," ucapnya.

Menurutnya penderitaan akibat Virus Corona terjadi kepada semua orang.

"Nah kami meresa penderitaan yang harus dialami oleh kita semua jangan diperpanjang, kita disiplinkan, kita tuntaskan cepat, sesudah itu kita bangkitkan kembali," pungkasnya.

Lalu, ia meyakinkan masyarakat bahwa pemasukan yang hilang akibat Virus Corona akan tetap kembali.

Namun, nyawa yang hilang akibat wabah tersebut tentu tak bisa dihidupkan lagi.

"Seperti yang saya katakan tadi pekerjaan yang sekarang hilang, Insya Allah nanti dapat gantinya dan mudah-mudahan lebih baik."

"Tapi saudara-saudara kita yang sudah terlanjur dimakamkan tidak bisa dikembalikan," ujar dia.

Anies mengakui hal ini tak mudah, namun Gubernur lulusan Universitas Gadjah Mada ini percaya bahwa masyarakat Indonesia bisa menghadapinya.

Lalu, ia menyinggung soalnya banyaknya pendatang dari luar daerah Jakarta yang kemudian tinggal di Ibu Kota.

"Nah ini pilihan yang tidak mudah ini perjalanan yang tidak ringan, tapi saya perlu sampaikan pada semua Bang Karni."

"Bangsa ini itu bangsa petarung, bangsa kuat dan ini yang datang ke Jakarta, dari Solok, dari (daerah) sulit air, dari banyak tempat di Indonesia berada di Jakarta, semua orang tangguh," singgung Anies.

Menurutnya, para pendatang itu sosok yang tangguh berani bertahan hidup di Jakarta.

Sehingga, Anies yakin bahwa masyarakatnya di Jakarta itu bisa melewati masalah wabah ini.

"Kalau tidak berani, tidak tangguh, tidak datang ke Jakarta memilih tantangan yang kecil."

"Karena itu saya percaya bahwa kita semua memiliki keyakinan, di balik hal yang berat ini bangsa kita punya tradisi menghadapi kesulitan dan berhasil melampaui dengan baik," pungkasnya.

 

Lihat videonya mulai menit ke-17:20:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

SUMBER: Tribun Medan

Begini Reaksi Donald Trump Soal Kabar Dugaan Asal Muasal Virus Corona dari Laboratorium Wuhan China

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved