3 Bulan Gaji Belum Cair, 170 TKHL RSUD Ahmad Ripin Mogok Kerja
Di tengah mewabahnya virus corona, ratusan Tenaga Kerja Harian Lepas (TKHL) RSUD Ahmad Ripin Sengeti melakukan aksi unjuk rasa di depan RSUD
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Di tengah mewabahnya virus corona, ratusan Tenaga Kerja Harian Lepas (TKHL) RSUD Ahmad Ripin Sengeti melakukan aksi unjuk rasa di depan RSUD menuntut gajinya sudah tiga bulan belum cair.
Satu diantara masa aksi, Ida mengatakan tujuan melakukan aksi hari ini ingin menanyakan kepada RSUD dan pihak terkait sebanyak 170 karyawan TKHL di RSUD Ahmad Ripin belum menerima gaji sejak bulan Januari lalu.
"Sayo sudah sepuluh tahun kerja berstatus kontrak di RSUD Ahmad Ripin biasonyo aman bae gajinyo,tapi sudah tigo bulan ini gaji kami belum jugo cair," jelasnya.
Ia juga mengatakan hari ini semua karyawan status (TKHL) turun langsung ingin menanyakan kepada pihak rumah sakit, kemudian lanjut ke kantor bupati dan ke kantor dinas kesehatan untuk menanyakan soal gaji mereka.
"Yang perlu kami tanyokan gaji kami tuh sangkutnyo dimano, kami tanyokan ke pihak RSUD suruh tanyo ke BPKAD, terus kami di suruh lagi tanyo ke dinkes, mano yang benar nih," bebernya.
Setelah masa aksi mendatangi pihak yang terkait namun belum juga menemukan jawaban, mereka bersepakat untuk mogok kerja sampai ada konfirmasi dari pihak rumah sakit.
"Hasil musyawarah semua TKHL hari ini, menetapkan untuk mogok kerja sampai ada konfirmasi dari pihak rumah sakit dalam menyelesaikan masalah gaji TKHL yang belum di bayarkan, jadi kita mulai hari ini mogok kerja," tutupnya.
Dinkes Belum Terima dari BPKAD
DIREKTUR RSUD Ahmad Ripin Sengeti dr Ilham saat dikonfirmasi mengatakan, mereka sudah menjalankan tugas dan kewajiban mereka di RSUD ini.
“Hari ini mereka menuntut haknya, ya saya selaku pihak RSUD cuma mengelola, kalau mereka merasakan haknya belum terpenuhi, itu sah- sah saja, dan saya juga berharap kepada semua karyawan TKHL tanyakan masalah ini baik-baik, kenapa gajinya belum keluar," jelasnya.
Ia juga mengatakan pihak RSUD sudah mempersiapkan dokumen untuk pencairan, kemudian sudah komunikasi dengan Dinkes bahkan sudah di konfirmasi ke Sekda,terkait gaji TKHL karena karyawannya banyak yang mengeluh karena gajinya belum dibayarkan.
"Kami juga bingung, kami sudah menenangkan mereka untuk bersabar, sekarang surat dari BPKAD itu belum keluar, setelah surat itu keluar baru kita mengajukan pencairan, soal belum keluar, itukan proses dari mereka, mungkin pihak BPKADnya ada pertimbangan lain saya juga nggak tau," jelasnya.
Sementara Plt Kadinkes Muarojambi Yes Isman mengatakan terkait gaji mereka belum keluar hingga sekarang, mereka harus mengajukan Surat Penyediaan Dana (SPD) dari BPKAD triwulan dua itu belum ada makanya belum bisa diajukan.
"Kalau RSUD sudah mengajukan, maka pihak dinkes cuma persetujuan pencairan, kita dari pihak dinkes siap menyetujui pencairan tersebut,tapi SPD itu belum di keluarkan makanya kita belum bisa, saya merasa belum ada paraf untuk pencairan tersebut," jelasnya.
Ia juga mengakui sejauh ini berkas triwulan satu dari RSUD Ahmad Ripin belum ada yang masuk, kecuali dua rumah sakit sudah pencairan, karena mereka sudah mengajukan makanya pihak Dinkes tinggal paraf.
"Jadi solusinya kerena ini sudah masuk triwulan dua makanya mereka harus mendorong SPD triwulan satu keluar dulu, karena saat ini sudah masuk triwulan dua mereka harus mengajukan SPD triwulan dua yang belum dikeluarkan BPKAD, "sebutnya.
Ia juga mengatakan semua dokumen pengajuan pencairan itu harus dari pihak rumah sakit pihak Dinkes hanya paraf persetujuan.