Virus Corona
Penolakan Pemakaman Jenazah Covid-19 Terjadi di Pasuruan, Warga Sampai Bawa Parang
Peristiwa penolakan terhadap jenazah pasien korban virus corona atau Covid-19 masih saja terjadi.
Pemkot Pasuruan akhirnya memutuskan memakamkan jenazah di TPU Gadingrejo sebagai TPU terbesar di Kota Pasuruan.
Namun, pemakaman menemui sejumlah kendala.
Di tengah rangkaian pemakaman, sejumlah warga datang berunjuk rasa.
Bahkan, ada yang membawa parang.
Namun, setelah diberi pengertian, warga akhirnya menerima.
Pemakaman baru benar-benar usai pada pukul 01.00, Sabtu (11/4/2020).
”Warga yang terprovokasi datang beramai-ramai."
"Bahkan, ada yang membawa parang."
"Tapi, setelah kami ajak dialog, saya sentuh nuraninya, bahkan saya mencium kening para penggali makam untuk meyakinkan warga, mereka akhirnya mengerti dan bubar,” kata Teno.
Sebelumnya, penolakan pemakaman jenazah pasien Covid-19 juga terjadi di Ungaran, Jawa Tengah.
Jenazah yang ditolak merupakan jenazah seorang perawat.
Penolakan itu berujung penangkapan tiga provokator. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Tolak Pemakaman Jenazah Positif Covid-19 di Kota Pasuruan, Ada yang Bawa Parang".
UPDATE: Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 4.557, Bertambah 316
Juru bicara pemerintah untuk penanganan kasus Corona, Achmad Yurianto . (Tangkap Layar akun YouTube KompasTV)
Sementara itu, penularan Covid-19 yang disebabkan virus corona masih terjadi di masyarakat. Hal ini terlihat berdasarkan update kasus yang diumumkan pemerintah.