Virus Corona

Ultimatum Anies Baswedan untuk Perusahaan di Jakarta yang Nekat Buka saat PSBB, Ini yang Terjadi

"Sekali lagi saya meminta kepada semua komponen di luar sektor yang dikecualikan supaya menaatti ketentuan ini," kata Anies Baswedan

Editor: Duanto AS
Tangkapan layar YouTube
Gubernur Anies Baswedan bersama Forkopimda wawancara formal terkait update media Covid-19, Sabtu (28/2/2020). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Ultimatum diberikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk perusahaan yang nekat buka.

Anies Baswedan menegaskan pihaknya bakal menutup perusahaan yang nekat tetap buka selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurutnya, saat pelaksanaan PSBB hanya ada 11 sektor usaha yang masih diizinkan beraktivitas.

Hal ini pun telah diatur dalam Pasal 10 Pergub 33/2020 tentang Pelaksanaan PSBB di DKI.

Awas! Asap Rokok Penderita Corona Bisa Jadi Penularan Covid-19, Ini Penjelasan Dokter Adib Khumaidi

Pengakuan Terlarang Raffi Ahmad Pernah Bosan Jalani Rumah Tangga, Nagita Slavina: Cari yang Lain Gk?

Disangka Sakit Jantung, Jenazah Pasien Corona di Bogor Dimandikan Warga Kampung hingga Gelar Tahlil

Sebelas sektor yang mendapat pengecualian ini ialah kesehatan, bahan pangan, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, kebutuhan sehari-hari, dan pelayanan dasar (utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai obyek vital nasional).

"Sekali lagi saya meminta kepada semua komponen di luar sektor yang dikecualikan supaya menaatti ketentuan ini," kata Anies Baswedan, Senin (13/4/2020).

Bagi perusahaan yang tak mengindahkan peraturan ini, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengancam, pihaknya bakal langsung memberi tindakan tegas hingga menutupan tempat usaha.

"Kami akan melakukan tindakan tegas. Bisa berbentuk evaluasi atas izin usaha, izin usaha akan dievaluasi dan bila melakukan pelanggaran dan itu berulang terus maka akan kita cabut izin usahanya," ujarnya di Balai Kota DKI.

Anies menilai, masih adanya perusahaan yang belum menerapkan sistem bekerja dari rumah atau work from home (WFH) ini menjadi penyebab masih tingginya pergerakan aktivitas dari luar menuju Jakarta pagi tadi.

Hal ini jugalah yang menjadi penyebab kepadatan dan kekacauan yang terjadi di sejumlah stasiun pagi tadi, seperti di Stasiun Bojong Gede dan Stasiun Bogor.

Padahal, kepadatan penumpang seperti yang terjadi di sejumlah stasiun pagi tadi bisa meningkatkan risiko penularan virus corona (Covid-19).

"Kami minta semua mentaati, sekali lagi ini untuk kepentingan kita melindungi segenap bangsa, khususnya masyarakat di Jakarta," kata Anies.

Update virus corona 13 April 2020 tiap provinsi di Indonesia.

Pemerintah melaporkan perkembangan terkini kasus virus corona atau Covid-19, Senin (13/4/2020).

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkap adanya penambahan kasus baru positif virus corona sebanyak 316 pasien.

Sehingga total saat ini ada 4.557 pasien positif corona di Indonesia.

"Kasus konfirmasi 316 orang, sehingga total menjadi 4.557," ujar Achmad Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Senin (13/4/2020).

Resmi Mundur dari Sekjen PSSI, Curhatan Ratu Tisha: Hati Saya kalau Dibelah, Isinya Hanya Sepak Bola

Bela Rakyat Kecil, Kalimat Pedas Karni Ilyas ke Jokowi Soal PSBB: Saya Paham Kenapa Tidak Lockdown

Selain penambahan kasus baru, Achmmad Yurianto pun mengungkap penambahan pasien sembuh sebanyak 21 orang.

Total hingga saat ini ada 380 orang sembuh dari virus corona di Indonesia.

"Sudah ada 380 orang sembuh dari penyakit ini," katanya

Kemudian, ada tambahan kasus kematian akibat virus corona sebnyak 26 orang.

"Yang terpaksa harus meninggal 26, sehingga total menjadi 399," katanya.

Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah

Menurut Yurianto, adanya kasus positif di tengah masyarakat menandakan masih adanya sumber penularan.

Dengan demikian, ia menambahkan, mencari sumber penularan Covid-19 dan mengisolasinya adalah kunci pelaksanaan pengendalian penyakit ini.

Selain itu, kini pemerintah mulai mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.

Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.

"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."

"Semua harus menggunakan masker," kata Yuri dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).

Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.

Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.

"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.

Ribuan karyawan di Muarojambi dirumahkan akibat corona. (Tribunjambi/Hasbi)
"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.

Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.

"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.

"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.

Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.

Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.

Berikut ini update virus corona 13 April 2020 tiap provinsi di Indonesia

DKI Jakarta

Terkonfirmasi: 2,186

Sembuh: 142

Meninggal: 204

Jawa Barat

Terkonfirmasi: 540

Sembuh: 22

Meninggal: 52

Jawa Timur

Terkonfirmasi: 440

Sembuh: 73

Meninggal: 30

Banten

Terkonfirmasi: 285

Sembuh: 7

Meninggal: 22

Sulawesi Selatan

Terkonfirmasi: 223

Sembuh: 31

Meninggal: 15

Jawa Tengah

Terkonfirmasi: 203

Sembuh: 19

Meninggal: 25

Bali

Terkonfirmasi: 86

Sembuh: 20

Meninggal: 2

Papua

Terkonfirmasi: 68

Sembuh: 5

Meninggal: 3

Sumatera Utara

Terkonfirmasi: 67

Sembuh: 9

Meninggal: 9

Daerah Istimewa Yogyakarta

Terkonfirmasi: 57

Sembuh: 6

Meninggal: 7

Sumatera Barat

Terkonfirmasi: 45

Sembuh: 7

Meninggal: 3

Nusa Tenggara Barat

Terkonfirmasi: 37

Sembuh: 2

Meninggal: 2

Kalimantan Timur

Terkonfirmasi: 35

Sembuh: 6

Meninggal: 1

Kalimantan Selatan

Terkonfirmasi: 34

Sembuh: 0

Meninggal: 2

Kalimantan Tengah

Terkonfirmasi: 25

Sembuh: 8

Meninggal: 1

Lampung

Terkonfirmasi: 21

Sembuh: 1

Meninggal: 4

Kepulauan Riau

Terkonfirmasi: 21

Sembuh: 2

Meninggal: 1

Riau

Terkonfirmasi: 20

Sembuh: 1

Meninggal: 0

Sulawesi Tengah

Terkonfirmasi: 19

Sembuh: 2

Meninggal: 2

Sumatera Selatan

Terkonfirmasi: 18

Sembuh: 4

Meninggal: 2

Sulawesi Utara

Terkonfirmasi: 17

Sembuh: 2

Meninggal: 2

Kalimantan Utara

Terkonfirmasi: 16

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Sulawesi Tenggara

Terkonfirmasi: 16

Sembuh: 1

Meninggal: 1

Kalimantan Barat

Terkonfirmasi: 13

Sembuh: 3

Meninggal: 3

Maluku

Terkonfirmasi: 11

Sembuh: 1

Meninggal: 0

Aceh

Terkonfirmasi: 5

Sembuh: 4

Meninggal: 1

Sulawesi Barat

Terkonfirmasi: 5

Sembuh: 1

Meninggal: 1

Jambi

Terkonfirmasi: 4

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Bengkulu

Terkonfirmasi: 4

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Kepulauan Bangka Belitung

Terkonfirmasi: 4

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Maluku Utara

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 1

Meninggal: 0

Papua Barat

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Nusa Tenggara Timur

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Gorontalo

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 0

Meninggal: 0 (www.covid19.go.id)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gubernur Anies Baswedan Ancam Tutup Perusahaan yang Masih Nekat Buka Saat PSBB

Disangka Sakit Jantung, Jenazah Pasien Corona di Bogor Dimandikan Warga Kampung hingga Gelar Tahlil

Imbas Pandemi Virus Corona, UEA Luncurkan Nikah Online, Begini Caranya!

Kisah Ambo Warga Binaan yang Tolak Asimilasi Karena Lebih Nyaman di Penjara

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved