Lima Bank yang Beri Bunga Deposito Tertinggi, Bisa Jadi Pilihan Tepat 'Parkir' Dana
Mari cek dulu update penawaran bunga deposito perbankan yang dihimpun Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia
TRIBUNJAMBI.COM - Berikut ini lima bank yang menawarkan bunga deposito tertinggi yang bisa menjadi pilihan.
Deposito perbankan tetap memikat walau bunga deposito tak mekar.
Lagi ingin menyimpan kelebihan dana di deposito?
• BREAKING NEWS Kabar Gembira, Pemkot Jambi Gratiskan Tagihan PDAM 2 Bulan dan Beberapa Pajak
• Daftar Saham Pencetak Untung Pekan Lalu, Silakan Bikin Proyeksi Minggu Ini Biar Cerah, sedang Bagus
• Update Virus Corona 14 April 2020 Negara di Dunia, Positif 1,918 Juta Meninggal 119 Ribu, Sebaran
Mari cek dulu update penawaran bunga deposito perbankan yang dihimpun Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia per Senin, 13 April 2020.
Berdasarkan data PIPU, bunga deposito perbankan paling tinggi sebesar 6%.
Untuk bunga deposito tenor 1 bulan, Bank Tabungan Negara (BTN) paling tinggi penawarannya yakni 5,9%. Diikuti Bank ICBC Indonesia dengan bunga 5,8%.
BTN paling tinggi memasang bunga deposito tenor 3 bulan, sebesar 5,9%.
Pada deposito tenor 6 bulan, Bank Mega menawarkan bunga paling besar sebesar 6%.
Untuk memantau perkembangan bunga deposito bank, silakan kunjungi kanal: PUSAT DATA KONTAN
Kemudian deposito 12 bulan, penawaran tertinggi datang dari Bank Bukopin dengan bunga 5,9%.
Berikut lima bank yang menawarkan bunga deposito paling tinggi yang datanya dihimpun PIPU per Senin, 13 April 2020:
Deposito 1 Bulan | |
---|---|
BANK TABUNGAN NEGARA | 5,9 % |
BANK ICBC INDONESIA | 5,8 % |
BANK MEGA | 5,7 % |
BANK MAYORA | 5,6 % |
BANK BUKOPIN | 5,5 % |
Deposito 3 Bulan | |
BANK TABUNGAN NEGARA | 5,9 % |
BANK MAYORA | 5,8 % |
BANK BUKOPIN | 5,8 % |
BANK MEGA | 5,7 % |
BANK RAKYAT INDONESIA | 5,6 % |
Deposito 6 Bulan | |
BANK MEGA | 6,0 % |
BANK TABUNGAN NEGARA | 5,8 % |
BANK MAYORA | 5,8 % |
BANK BUKOPIN | 5,8 % |
BANK UOB INDONESIA | 5,5 % |
Deposito 12 Bulan | |
BANK BUKOPIN | 5,9 % |
BANK MAYORA | 5,8 % |
BANK PANIN INDONESIA | 5,7 % |
BANK TABUNGAN NEGARA | 5,6 % |
BANK RAKYAT INDONESIA | 5,4 % |
Sumber: PIPU per 13 April 2020
NIM perbankan akan semakin menipis seiring meningkatnya restrukturisasi kredit
Tekanan yang dialami perbankan tahun ini akan semakin berat. Pandemi virus corona (Covid-19) bakal bikin keuntungan bisnis perbankan semakin tipis tahun ini. Margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) akan tergerus sejalan dengan meningkatnya restrukturisasi kredit.
Covid-19 telah mengganggu aktivitas dunia usaha di berbagai sektor yang mengakibatkan terjadinya pemburukan kualitas kredit perbankan. Untuk mencegah terjadinya kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL), bank harus melakukan restrukturisasi. Apalagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah melonggarkan aturan restrukturisasi kredit sampai Rp 10 miliar bagi debitur yang terdampak pandemi tersebut.
Peningkatan restrukturisasi tersebut akan mendorong kenaikan beban yang harus ditanggung bank. Alhasil, margin bunga bersih pun akan semakin menipis. Hal itu diakui oleh Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Perubahan kualitas kredit dan skema restrukturisasi yang diberikan akan menekan NIM BRI tahun ini.m
Sepanjang kuartal I 2020, BRI telah melakukan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 kepada 134.258 debitur dengan nilai mencapai Rp14,9 triliun. Haru melihat, potensi penambahan restrukturisasi kredit masih sangat besar dengan kondisi ekonomi yang ada saat ini.
"Akan ada pressure terhadap NIM dari restrukturisasi kredit, tetapi tekanan itu akan minimal dengan adanya perbaikan dari sisi biaya dana," kata Haru pada Kontan.co.id akhir pekan lalu.
Selain perbaikan biaya dana tersebut, lanjutnya, penurunan giro wajib minimum (GWM) serata semakin meningkatnya komposisi kredit UMKM BRI akan menahan tekanan terhadap margin bunga tersebut. Tahun ini, BRI akan berupaya menjaga NIM ada di kisaran 6,8%-6,9%.
PT Bank Woori Saudara Tbk (BWS) juga memperkirakan NIM akan semakin tertekan tahun ini karena ada peningkatan restrukturisasi kredit. "Tidak bisa diprediksi seberapa besar penurunan secara pasti. Tetapi akan kami usahakan NIM di level 2.8% tahun ini. Tahun lalu, masih sekitar 3.4%," kata I Made Mudiastra, Direktur BWS.
Bank Woori sudah mulai melakukan restrukturisasi kredit sejalan dengan relaksasi aturan yang dilakukan OJK. Namun, Made belum bisa menyampaikan berapa debitur perseroan yang sudah melakukan restrukturisasi tersebut. Sementara untuk menjaga NIM tidak tergerus dalam, BWS akan berupaya mengefisienkan biaya operasional. "Sisi ini masih bisa ditekan," ujar Made.
Sumber: Kontan
• Harga Fantastis Bando Kain Syahrini Bikin Geleng-geleng Netizen: Bisa Beli Detergen 5 Tahun!
• Baru Beberapa Jurus Ahli Karate Jepang Terjengkang di Tangan Pesilat Kopassus, Tapi Tetap Hormat
• Live Streaming TVRI Jadwal Belajar dari Rumah Hari Ini Selasa 14 April 2020, Mulai Pukul 08.00 WIB
• Promo Alfamart dan Promo Indomaret sampai 15 April, dari Diskon s/d Beli 2 Gratis 1 Lengkap