Susah Dapatkan Gula, Harga Gula Pasir di Kuala Tungkal Melambung Tinggi hingga Rp 20 Ribu Sekilo
Harga gula pasir di sejumlah pedagang yang ada di Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami kenaikan cukup signifikan.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL-Harga gula pasir di sejumlah pedagang yang ada di Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami kenaikan cukup signifikan.
Biasanya harga gula pasir di sejumlah pedagang dijual dengan harga Rp 12 sampai dengan Rp 14 ribu perkilo gram.
Namun saat ini harga gula pasir di pasaran dijual dengan harga Rp 20 ribu per kilogram. Hal ini lah diungkapkan Pedagang di Pasar Tango Rajo, Aman. Ia mengatakan bahwa harga gula pasir saat ini naik sangat tinggi di banding hari biasanya di pasaran.
"Biasanya untuk satu kilo gram kita jual harganya Rp12 sampai Rp14 ribu. Kalo sekarang mahal nian kita jual Rp20 ribu per kilonya," ujarnya, Kamis (9/4).
• Stabilkan Harga Gula Pasir, Bulog Jambi Salurkan Gula di Pasaran, Rp 12.500 Sekilo
• Pelanggan PLN di Batanghari Dapat Token Gratis, Dampak Virus Corona
• Korban Corona Berjatuhan di Amerika sudah 3485 Meninggal, Ternyata Begini Kondisi Sebenarnya
Selain harganya yang tinggi, ketersediaan gula pasir juga sedikit. Biasanya kata Aman, setiap gula pasir masuk ke tokonya bisa mencapai 10 karung dengan berat 10 kilo gram. Namun, beberapa minggu terakhir dirinya hanya mendapat satu karung.
Kelangkaan gula pasir ini disinyalir ada oknum yang melakukan penimbunan, terlebih lagi beberapa waktu mendatang akan memasuki bulan puasa. Ia berharap kepada pihak terkait untuk mengawasi hal ini.
"Kita dapat gula itu tidak tiap hari, biasanya bisa kita dapat tiap hari. Kita minta lah memang ada pengawasan, dan bulog juga bisa menjamin ketersediaan ini," ungkapnya.
Hal senada juga dikatanan Nana, pedagang sekitar. Ia menyebutkan gula pasir saat ini sulit didapat. Sementara itu, dengan adanya Covid-19 ini juga berdampak pada penghasilan yang didapat pedagang.
"Barang susah dapatnya, harga mahal sementara pembeli kita berkurang. Penghasilan biasa dapat Rp 3 sampai Rp4 juta sekarang paling Rp1,5 sampai Rp2 juta," pungkasnya.