IHSG
IHSG Tengah Fluktuatif, Saatnya Beralih Saham. Berikut 20 Saham yang Konsisten Memberi Dividen
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah turun cukup dalam sepanjang tahun ini sebagai imbas wabah virus corona yang menghantui
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah turun cukup dalam sepanjang tahun ini sebagai imbas wabah virus corona yang menghantui pasar keuangan dunia.
Penurunan IHSG sudah mencapai 26,56%. Karena itu ketimbang hanya memburu capital gain di tengah pasar yang volatile, Anda bisa mencari untung dari saham-saham yang konsisten memberikan dividen.
Wabah virus corona masih menghantui pasar keuangan dunia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun sudah turun cukup dalam sepanjang tahun ini, mencapai 26,56%.
Karena itulah, ketimbang hanya memburu capital gain di tengah pasar yang volatile, Anda bisa mulai mencari untung dari saham-saham yang konsisten memberikan dividen.
Dalam riset yang ditulis analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Handiman Soetoyo dan Kevin Suryajaya, Rabu (8/4), investasi dividen biasanya merupakan strategi investasi yang lambat namun stabil.
• Turun 3,16 Persen ke 4.627, IHSG Melemah pada Akhir Perdagangan Sesi I Hari Ini
Mungkin butuh waktu lima tahun atau lebih untuk menghasilkan return yang diinginkan.
Namun kabar baiknya, harga saham belakangan ini anjlok cukup dalam.
Sehingga, bisa meningkatkan imbal hasil dan berpotensi memperpendek periode pengembalian investasi (payback period).
Dalam pemilihan saham pemberi dividen, Mirae menyarankan untuk memperhatikan saham-saham yang tak hanya konsisten memberikan dividen, namun juga konsisten mencetak profit.
Jumlah dividen biasanya bervariasi dan tergantung dengan kinerja perusahaan.
• Saham-saham LQ45 Ini Masih Bisa Reli Berhari-hari Ini Meski IHSG Tengah Melemah
Ada perusahaan yang sedang tumbuh, ada juga yang pertumbuhan kinerjanya sangat bergantung dengan suatu siklus seperti harga komoditas ataupun pola konsumsi.
Ada pula perusahaan yang menawarkan dividen tinggi, namun tak menunjukkan pertumbuhan selama bertahun-tahun. Di sinilah investor harus cermat.
Selain memperhatikan kinerja, dividen juga bisa diinvestasikan kembali agar hasil investasi lebih optimal.
"Selain itu, sebaiknya portofolio saham dividen terdiri dari berbagai industri. Ketidakpastian selalu ada, maka, sebaiknya tetap diversifikasi," tulis riset tersebut.
Biasanya, perusahaan BUMN cenderung lebih konsisten dalam kebijakan pembayaran dividen.
• Sejumlah Pembatasan Sosial Diberlakukan, Analis Sarankan Hindari Saham-saham Ini
Kecuali, perusahaan BUMN yang kerap merugi seperti GIAA, KRAS, NIKL, dan INAF.
Namun, yield dividen perusahaan BUMN tak terlalu istimewa.
Rata-rata yield dividen BUMN di tahun lalu hanya sebesar 2,8%. PTBA dan BJTM menjadi perusahaan BUMN yang memberi imbal hasil dividen terbesar, yakni sebesar 8,2% dan 6,6%.
Lalu berdasarkan sektornya, sektor perbankan memiliki tingkat pembayaran dividen yang lebih tinggi ketimbang sektor lainnya.
Selain itu, pendapatannya biasanya konsisten, sehingga ada peluang tingkat dividen bisa lebih tinggi dari waktu ke waktu.
• Akhir Perdagangan Sesi I Hari Ini, IHSG Melemah 1,35% ke 4.746. Hanya Satu Saham ke Zona Hijau
Namun, perlu diperhatikan, risiko bisnis perbankan ialah likuditas dan tingkat kredit macet alias non performing loan (NPL). Wabah covid-10 ini diperkirakan bakal mempengaruhi NPL bank.
Perusahaan BUMN yang merupakan lembaga pemerintah juga biasanya dibayangi risiko intervensi yang dapat mempengaruhi perusahaan.
Misalnya, harga gas industri yang dialami PGAS, suku bunga KUR di BBRI, dan diskon tarif tol yang dialami JSMR.
Rekomendasi saham
Sebenarnya, mudah saja jika ingin melihat saham-saham pemberi dividen yang tinggi. IDX high dividend 20 merupakan indeks konstituen yang terdiri dari 20 saham pembayar dividen dengan yield dividen tertinggi.
• Masih Dibayangi Penyebaran Corona, Berikut Saham Defensif Rekomendasi Analis
Namun dari penilaian Mirae, imbal hasil saham-saham ini cenderung moderat, meskipun telah menggelontorkan triliunan rupiah dari hasil laba bersihnya sebagai dividen.
Ambil contoh, ASII, BBCA, BBNI, CPIN, KLBF dan TOWR, serta HMSP dan UNVR yang memberikan seluruh laba bersihnya untuk dibagi sebagai dividen ke pemegang saham.
Nah, ada peluang yang lebih menarik ketimbang saham-saham blue chip tersebut.
Aksi jual yang terjadi belakangan ini telah menghasilkan peluang langka untuk mendapat yield dividen lebih tinggi.
Dari perhitungan kasar Mirae, ada beberapa saham yang berpotensi memberikan yield dividen lebih dari 10%.
• Prospek Saham Perbankan Pasca Dikeluarkannya Aturan Countercyclical Dampak Covid-19
Tentu saja, saham yang dipilih harus bervariasi dari berbagai sektor.
Portofolio saham dividen ini juga bisa terdiri dari high-dividend-stocks yang berpotensi memberikan imbal hasil jangka pendek, serta fair-dividend -stocks yang memiliki potensi pertumbuhan di masa depan.
Dividen ini bisa diinvestasikan lagi di beberapa saham blue chip yang berpotensi meningkatkan pembayaran dividennya.
Meski saham perbankan punya yield dividen yang moderat, namun sektor ini adalah cerminan pertumbuhan ekonomi.
Sehingga, jika ekonomi kembali naik, saham bank pun bakal kembali mekar.
• IHSG Mendaki, Inilah Saham-saham LQ45 yang Naik dan Turun Berhari-hari
Mirae pun merekomendasikan saham BBRI, BMRI, dan BBCA.
Saham-saham ini akan memberikan yield tinggi dalam jangka panjang, "Kami juga menyukai BJTM," ujarnya.
Selain itu, masih di sektor keuangan, saham ADMF yang sedang dalam fase pertumbuhan tinggi, juga bisa dipilih. ADMF juga memiliki kebijakan dividen yang cukup konsisten.
"Di sektor pertambangan, PTBA dan ITMG juga menjadi favorit kami karena yield dividen yang sangat tinggi," ujarnya.
Meski diliputi fluktuasi harga komoditas, emiten ini berhasil memberikan keuntungan dan menawarkan yield dividen yang menarik. Selain itu, HEXA juga menarik perhatian lantaran memberi dividen tinggi yang konsisten.
• Asing Borong 10 Saham saat IHSG Turun 1,61%, dari BMRI hingga BBTN
Lalu, bisa dilihat pula UNTR yang baru-baru ini ekspansi ke bisnis penambangan emas.
Langkah ini berhasil mengimbangi divisi alat berat yang lesu.
Di sisi lain, yield dividen PTRO kemungkinan bisa mencapai 14,8% jika mengacu pada pembayaran dividen secara historis, tetapi perlu dilihat lagi konsistensi pembayarannya.
Sementara itu, TLKM juga termasuk perusahaan yang konsisten membagi dividen dan memiliki kinerja keuangan yang kuat.
Di sektor konstruksi, Mirae merekomendasikan perusahaan swasta seperti TOTL karena memiliki neraca keuangan yang sehat dengan yield dividen yang leih tinggi.
• Siapakah Jahja Setiaatmadja, Dirut Bank BCA yang Lakukan Aksi Jual dan Beli Untung Saham BCA?
Selain itu, WSBP juga cukup menarik karena koreksi tajam yang terjadi belakangan ini dapat meningkatkan imbal hasil dividen di atas 10%.
Di sektor konsumsi, ada UNVR, HMSP, GGRM, dan INDF yang selalu konsisten membagikan dividen serta memiliki kinerja yang kuat.
Sehingga jika dirangkum, pilihan saham dividen yang direkomendasikan Mirae, di antaranya ADMF, BBCA, BBRI, BJTM, BMRI, GGRM, HEXA, HMSP, INDF, ITMG, PTBA, TLKM, TOTL, UNTR, UNVR, dan WSBP.
Berita ini sudah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul: IHSG Fluktuatif, Saatnya Beralih ke Saham-Saham Pemberi Dividen