1 Warga Tanjabbar Positif Virus
PR Besar Pemkab Tanjab Barat, Penanganan Covid-19 hingga Defisit Anggaran Rp 137 Miliar
Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki dua pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan saat ini.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL-Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki dua pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan saat ini. Dua pekerjaan tersebut yakni mengenai defisit anggaran dan pencegahan Covid-19.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tanjabbar, Agus Sanusi. Ia menyebutkan bahwa Pemkab Tanjabbar memprediksi mengalami defisit anggaran sebesar Rp137,8 miliar.
Agus Sanusi menerangkan bahwa pihaknya sudah membuat simulasi mengenai defisit anggaran tersebut, dan dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkan kepada Bupati. Prediksi defisit ini dilihat dari beberapa kali perubahan di APBD 2020.
• Tangis Karyawan Ramayana Pecah hingga Terlemas Saat Resmi di PHK akibat Dampak Virus Corona
• Kabar Gembira, Wabah Virus Corona di Indonesia Diprediksi Berakhir Juni, Begini Penjelasan Peneliti
• Hasil SNMPTN 2020 Paling Lengkap! Cek di Portal.ltmpt.ac.id dan 12 Laman Mirror, UGM, UI, Undip, IPB
"Kalo dihitung dari prediksi yang awal sekarang, kita itu diperkirakan dari APBD 2020 yang telah kita rubah beberapa kali itu, maka prediksi defisit Rp137,8 miliar defisit ya," ujarnya.
Sekda mengaku pihaknya telah mengadakan rapat terkait dengan prediksi defisit anggaran yang nilainya cukup besar tersebut. Dalam rapat, seluruh OPD di lingkup pemerintahan Tanjabbar diminta untuk merasionalisasikan anggaran.
"Silakan rasionalisasi secara internal dan dilaporkan kepada pak bupati melalui tim TAPD kita sisir mana yang bisa kita tunda dulu. Jadi disamping defisit. PR kita itu ada dua, satu mengatasi defisit dari dana pusat, satu lagi dari penangganan covid," ungkapnya.
Kata Agus Sanusi, nilai defisit anggaran ini sangat kecil jika dikaitkan dengan anggaran untuk penangganan Covid-19. Anggaran Covid-19 menurutnya bisa lebih besar nilainya dari pada defisit anggaran.
"Defisit ini baru sedikit dibanding penanganan covid , jumlahnya mungkin bisa lebih jika kita kaitkan dengan covid. Karena ini baru dihitung dampak sosial dan ekonomi," pungkasnya.