Amir Temukan Ayahnya Tewas Terikat dan Luka Tusuk di Kebun Karet Warga Pelawan Sarolangun

Amirudin (32), terkejut karena menemukan ayahnya sudah tak berdaya. Ayahnya Surman (63) yang merupakan seorang petani ini ditemukannya dengan...

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi/wahyu
Polisi olah TKP pembunuhan di kebun karet warga di Pelawan Sarolangun 

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Mayat pria tergeletak di tengah kebun karet warga Desa Pelawan, Kecamatan Pelawan, Sarolangun ternyata ditemukan oleh anaknya sendiri.

Amirudin (32), terkejut karena menemukan ayahnya sudah tak berdaya. Ayahnya Surman (63) yang merupakan seorang petani ini ditemukannya dengan kondisi mengenaskan.

Terdapat luka tusukan, bahkan kaki, tangan dan mulut korban diikat.

Pada Selasa (7/4/2020) siang, Amirudin tidak memiliki rasa curiga sedikitpun tentang keberadaan ayahnya.

Sebagai Malam Pengampunan Dosa, Ini Doa Nifsu Syaban 2020, Dua Golongan Ini tak Diampuni Dosanya

Kadisperindag Kota Jambi Sebut Anggaran Sembako untuk Masyarakat Terdampak Corona Rp 375 Juta

Kabar Baik, Prediksi Terkini Kapan Virus Corona di Indonesia Menghilang, Saat Ini Sudah Masuk Puncak

Namun waktu yang sudah siang dan ayah belum juga pulang, Amir memutuskan untuk menjemputnya ke kebun karet.

Setibanya di kebun, Amir sempat mencari keberadaanya ayahnya. Alhasil, ayahnya ditemukan sudah tergeletak dengan kondisi tewas mengenaskan.

"Biasanya sering pulang Bada Zuhur (sesudah Zuhur) kemarin sekira pukul 13.30 WIB dan belum pulang. Beliau motong (sadap karet) kok dak pulang, kami susul dan tiba di kebun beliau sudah meninggal dalam keadanan diikat, tangan kaki dan mulut pakek baju kaos. Baju kaos warna oranye, perkiraannya baju kaos itu bukan milik ayah saya," kata Amirudin. Rabu (8/4/2020).

Katanya, keberangkatan ayahnya sebelumnya membawa motor Honda Revo, namun motor itu sudah tidak ada lagi.

"Kemarin itu dia bawa motor, dan motor sudah tidak ada," katanya.

Dijelaskan Amir, jika orang tuanya baru datang dari Lampung itu baru satu bulan lebih bersamanya untuk bekerja sebagai petani karet di wilayah Pelawan.

"Baru satu bulanan ikut saya, sebelumnya di Lampung," ujarnya.

Ia menduga, ayahnya dibunuh oleh orang yang ingin merampas motor ayahnya. Karena ayahnya mengetahui, perlawanan terjadi dan mengakibatkan ayahnya meninggal dengan tragis.

"Ini prediksi saya, yang namanya mau mencuri pasti berdua, mungkin dengan kondisi itu, orang tua saya dikeroyok dipukul, dan ditujah pakai pisau sepertinya, setelah orang tua saya tak berdaya, baru diikat, ini prediksi saya, yang tahu mungkin kepolisan," katanya.

Luka yang dialami jenasah ayahnya seperti tusukan senjata tajam ada di bagian dada, punggung dan kepala.

"Sepetinya senjata tajam, pipi itu pukulan benda tumpul, kemudian kepala pukulan senjata tajam dan kepala bagian belakang benda tumpul. Saya ke lokasi sekira pukul 14.20 WIB, dengan keadaan jenazah sudah diikat dan darah sudah kering," katanya.

Ia berharap pihak kepolisian bisa menangkap pelaku yang mengakibatkan ayahnya meninggal. (Wahyu)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved