Zulkifli Hasan ‘Bersih-bersih’, Mulfachri Dipecat dari PAN & Dicopot dari Kursi Pimpinan Komisi III
Sebagai Ketua Umum PAN periode 2020-2025, Zulkifli Hasan mulai melakukan aksi ’bersih-bersih’ dengan mencopot rivalnya saat Kongres ke-V itu.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Ibarat pepatah "Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula". Itulah yang kini dirasakan Mulfachri Harahap.
Setelah tersingkir dari kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN) karena kalah dalam pemilihan Ketua Umum saat Kongres ke-V di Kendari, pertengahan Februari lalu, Mulfachri kini juga dicopot dari posisinya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI yang mewakili fraksinya.
Sebagai Ketua Umum PAN periode 2020-2025, Zulkifli Hasan mulai melakukan aksi ’bersih-bersih’ dengan mencopot rivalnya saat Kongres ke-V itu.
Untuk menggantikan Mulfachri sebagai Wakil Ketua Komisi III, ia menunjuk Pangeran Khairul Saleh.

Khairul bahkan sudah dilantik pada Senin (6/4/2020) kemarin.
Pelantikan Khairul digelar di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta. Ia dilantik oleh Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.
Azis menjelaskan, rotasi alat kelengkapan dewan (AKD) Fraksi PAN ini tertuang dalam surat bernomor 01.027/K-S/FPAN/DPR RI/III/2020 yang ditandatangani Ketua Fraksi PAN Hanafi Rais dan Sekretaris Fraksi Ahmad Yohan.
"Surat ‘Penetapan Ketua Komisi III F-PAN DPR RI’ yang dikeluarkan Rabu, 27 Maret 2020," kata Azis.
• BBRI di Posisi 1, Berikut 10 Saham Net Sell Terbesar Asing saat IHSG Naik 4,07% Senin (6/4)
• Cara & Syarat Mendaftar Kartu Pra Kerja di Website prakerja.go.id, Bantuan hingga Rp 3,5 Juta
Mulfachri merupakan mantan calon ketua umum (Caketum) PAN yang didukung Amien Rais dalam Kongres V di Kendari.
Namun saat pemilihan dia kalah dari Zulkifli Hasan yang merupakan calon petahana.
Menurut Sekretaris Fraksi PAN, Ahmad Yohan, pencopotan Mulfachri dari kursi pimpinan Komisi III semata-mata dalam rangka "penyegaran" posisi.
"Hal biasa, dalam rangka penyegaran," kata Yohan saat dihubungi, Senin (6/4/2020).
Yohan membantah pergantian itu merupakan ekses pertarungan Zulkifli dan Mulfachri di Kongres V PAN pada 10-12 Februari lalu.
Dia mengatakan penyegaran ini tidak hanya dilakukan di Komisi III, tapi juga di komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD) lainnya.
"Penyegaran tidak hanya di Komisi III. Setelah ini juga akan ada penyegaran di komisi dan alat kelengkapan lainnya, baik di pimpinan mau pun anggota," ujar Yohan.
"Jadi prosesnya normal saja," imbuhnya.
Menurut Yohan, Mulfachri sendiri tidak keberatan dengan rotasi jabatan itu.
Ketua Fraksi PAN Hanafi Rais juga telah berkomunikasi dengan Mulfachri.
"Ketua fraksi sudah berkomunikasi dengan saudaraku Mulfachri soal penyegaran ini dan beliau Mulfachri tidak keberatan," ujar Yohan.
Sementara itu Direktur Indonesia Politicar Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, posisi Mulfachri di PAN kini kian terjepit.
Jika terus 'melawan' kepada kubu Zulhas, Mulfachri bisa mendapat konsekuensi sampai di pergantian antarwaktu (PAW) dari posisinya sebagai anggota DPR.
"Yang jelas akan disingkirkan oleh Zulhas. Sepertinya Zulhas tak akan memberi ruang pada Mulfachri dan AR (Amien Rais) untuk bergerak melawan dirinya," kata Ujang, Senin (6/4/2020).
Ujang menilai, Zulhas dan kubunya tidak akan memberi ruang atau celah sekecil pun kepada kubu Mulfachri.
Terlebih, Mulfachri setelah kalah dalam pemilihan Ketum berinisiasi membentuk PAN Reformasi dengan mengandalkan restu pendiri PAN, Amien Rais.
"Konsekuensi logis bagi Mulfachri dia harus siap dimatikan karir politiknya di PAN oleh Zulhas," jelas Ujang.
Senada dengan Ujang, Direktur Eksekutif Indonesia Public Institut (IPI) Karyono Wibowo menilai pencopotan Mulfachri dari jabatan Wakil Ketua Komisi III semakin membuat posisi 'rival politik' Zulhas itu lemah.
Pencopotan Mulfachri juga semakin menunjukkan pengaruh dan dukungan Amien Rais kian kendor.
"Salah satu indikator adalah pencopotan posisi Mulfachri dari posisi Wakil Ketua Komisi III digantikan oleh Pangeran Khaerul Saleh. Surat tersebut notabene ditandatangani oleh Ketua Fraksi PAN Hanafi Rais dan Sekretaris Fraksi Ahmad Yohan," kata Karyono, Senin (6/4/2020).
Karyono menyebut, strategi Zulhas yang memasukkan dua anak Amien Rais, Hanafi dan Mumtaz ke dalam struktur pengurus PAN terbukti cukup efektif mengendorkan kekuatan Mulfachri dan para pendukungnya.
Dengan begitu, lanjut dia, jika melihat perkembangan dinamika politik di internal PAN, nasib Mulfachri bisa terpental jika tetap ngotot melakukan perlawanan terhadap kubu Zulhas.
Di sisi lain, sambung Karyono, saat ini Zulhas akan menghadapi kekecewaan para pendukung Mulfachri jika kepentingan mereka tidak terakomodir.
"Itulah konsekuensi dari hasil kompromi politik. Cara kompromi sebagai jalan tengah untuk menciptakan stabilitas politik harus terukur agar tidak menimbulkan kontraproduktif," ujarnya.
Sementara itu mengenai rencana kubu Mulfachri dan Amien Rais membuat partai baru setelah kalah di Kongres ke-V lalu, Mumtaz Rais menyebut hal itu hanya emosi sesaat.
Mumtaz menjelaskan, ayahnya kemungkinan hanya sedang mengalami emosi sesaat ketika kalah dalam kongres.
Hal tersebut bisa dibuktikan dengan belum dideklarasikan partai yang dimaksud sampai dengan saat ini.
"Jadi Pak Amien itu hanya kadar emosional sesaat, karena dikompori dipanas-panasi oleh pembisik-pembisiknya itu. Pak Amien itu orang sepuh, ketika dikompor-kompori, dia jadi emosionil. Jadi gini aja deh, kalau partai PAN ini tidak terbentuk berarti hanya emosional sesaat. Untuk membuktikannya itu rumusnya," kata Ketua DPP PAN itu.
"Kalau bukan karena emosi, coba mana lihat, ada tidak partai ini terbentuk. Kalau sampai partai ini di pengujung waktu tidak terbentuk, berarti cuma emosi. Kalau tidak emosi berarti kan pakai logika, nalar, persiapan teknis pembentukan, dari tingkat ranting, cabang, daerah, wilayah," tambahnya.
Kalau pun Amien Rais benar-benar membuat partai baru, Mumtaz tidak berkeberatan dan akan lebih memilih untuk terus berada di PAN.
"Kita malah menunggu dengan sukacita segera dibentuk PAN reformasi tadi, supaya gak penasaran juga mana yang bisa lebih besar, PAN asli atau PAN palsu. Kita tahu, PAN palsu pasti kempes," terangnya.( tribun network/mam/mal/dod)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Zulkifli Hasan Mulai ‘Bersih-bersih’, Mulfachri Dicopot dari Kursi Pimpinan Komisi III DPR RI, .
Editor: Dewi Agustina