Virus Corona
Uji Coba Vaksin Virus Corona Covid-19, Relawan Sebut Begini Setelah Disuntikkan ke Tubuh Mereka
Seperti yang kita tahu, virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 belum ada obatnya hingga saat ini.
TRIBUNJAMBI.COM - Seperti yang kita tahu, virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 belum ada obatnya hingga saat ini.
Padahal hingga Selasa (7/4/2020), sudah 1,2 juta orang di seluruh dunia terinfeksi.
Melihat hal ini, para dokter, ahli, hingga ilmuwan pun berupaya mencari cara untuk mengobati pasien.
Nah, dilaporkan sebuah perusahaan farmasi China tengah mengembangkan vaksin untuk mengobati virus corona.
Dilansir dari South China Morning Post, scmp.com, CanSino Biologics adalah perusahaan farmasi yang mengembangkan produk vaksin ini.
• Bikin Dalgona Coffe tanpa Mixer? Begini Pengalaman Orang yang Sudah Mencobanya, Caranya Mudah
• Cegah Penyebaran Covid-19, Pegawai DLH Muarojambi Bagikan Ratusan Masker
Mereka bekerja sama dengan militer China dan sudah mendapat izin dari pemerintah di Beijing.
Dilaporkan vaksin tesebut di uji coba dengan cara disuntikkan ke manusia.
Tercatat uji coba berlangsung di beberapa kota selama tiga hari.
Menurut informasi yang diterbitkan dalam daftar uji klinis China, para sukarelawan berusia 18 hingga 60 tahun dan dalam kondisi sehat.
Lalu mereka dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari 36 orang. Total ada 108 sukarelawan yang ikut uji coba ini.
Kemudian mereka diberikan dosis vaksin rendah, sedang, atau tinggi.
Dalam sebuah laporan oleh Science Daily, Wang Junzhi, seorang rekan di Akademi Teknik China, mengatakan bahwa setelah mereka disuntik, para sukarelawan akan menghabiskan 14 hari di karantina di bawah pengawasan medis yang ketat.
Lalu beberapa sukarelawan turun ke media sosial untuk menceritakan pengalaman mereka kepada publik.
“Saya agak naif tanpa rasa takut ketika mendaftar,” kata seorang wanita muda dengan julukan Xiao Mi, yang berada dalam kelompok dosis rendah.
"Hanya butuh satu hari dari saya diberitahu untuk mendapatkan suntikan," katanya di Weibo, platform seperti Twitter di China.