Lagi Periksa Kos-kosan, Tim Patroli Polresta Jambi Dikagetkan Suara Seng Terhempas, Ternyata
Gelar patroli Penyakit Masyarakat (Pekat), tim Buser Polresta Jambi, berhasil gagalkan diduga aksi pembobolan sebuah rumah di kawasan Tanjung Pinang.
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Gelar patroli Penyakit Masyarakat (Pekat), tim Buser Polresta Jambi, berhasil gagalkan diduga aksi pembobolan sebuah rumah di kawasan Jalan Letkol Ramli Lubis, Tanjung Pinang, Jambi Timur, Kota Jambi, pada Minggu (05/04) dini hari.
Aksi diduga pembobolan tersebut, terjadi di sebuah ruko lantai tiga yang disewa oleh Alkis. Kejadian tersebut berawal saat tim Reskrim Polresta Jambi sedang berpatroli di wilayah sekitar ruko, tepatnya di Kos Caltin yang tidak jauh dari lokasi ruko.
Sesaat setelah tim selesai memeriksa kos-kosan tersebut, tiba-tiba terdengar suara hempasan seng yang cukup kuat dari arah ruko.
Dengan sigap, tim langsung menuju sumber suara, dan mendapati kondisi gudang yang berada di belakang ruko tampak berantakan.
• Lari Saat Digerebek, Polisi Keluarkan Belasan Tembakan Peringatan di Arena Judi Sabung Ayam
• VIDEO Detik-detik Pencurian Kotak Infaq di Masjid Kawasan Simpang Duren Terekam CCTV
Namun, setelah menyisir semua lokasi, hingga ke lantai tiga ruko, tim reskrim tidak berhasil menemukan terduga pelaku pembobolan ruko tersebut.
Tim reskrim hanya menemukan jejak diduga pelaku, di sebuah tembok dan atap dari gudang di kawasan ruko tersebut dalam keadaan rusak.
"Nampaknya pelaku lebih dahulu melarikan diri, karena tahu ada petugas," kata Kanit Reskrim Polresta Jambi, Ipda Esa, pada Sabtu (5/4) dini hari.
Hal tersebut sontak membuat sejumlah warga yang berada di sekitar kaget dan melihat ke lokasi. Satu di antara warga menuturkan, sebelumnya ruko tersebut juga pernah dimasuki maling.
"Dulu ruko ini juga sudah pernah di masuki maling pak, masuk dari jendela," kata satu diantara warga, yang tidak ingin disebut namanya.
Setelah memastikan kondis di lokasi dalam keadaan aman, tim Buser kembali melanjutkan patroli. (Aryo Tondang)
//
Ngakunya lagi isolasi corona
Beberapa waktu lalu juga terjadi penggerebekan kos di Kediri.
Nekat berduaan di tengah wabah virus corona, dua sejoli di Kediri berdalih sedang isolasi saat digrebek di kosan.
Akhirnya dua sejoli ini diamankan petugas patroli Satpol PP Kota Kediri.
Keduanya diamankan dari tempat kos yang ada di Jalan Suparjan Mangun Wijaya, Kota Kediri, Kamis (2/4/2020) malam.
• Diduga Tertular Penjaga Kebun Binatang, Seekor Harimau di AS Positif Virus Corona
• Cara Membuat Masker Kain 3 Lapis, Diyakini Mampu Tangkal Virus 70 Persen, Bisa Selipkan Tissue
Penggerebekan tempat kos ini menindaklanjuti pengaduan masyarakat adanya rumah kos yang sering dipakai berduaan oleh pasangan bukan suami istri.
Sehingga keberadaan rumah kos membuat warga sekitar resah.
Saat petugas tiba di lokasi ditemukan dua pasangan bukan suami istri yang mengisolasi diri tinggal di dalam kamar kosnya.
Satu pasangan saat petugas tiba dalam kondisi pintu kamar terbuka dan satu pasangan dengan pintu kamar masih tertutup.
Tindak lanjutnya kedua pasangan dibawa petugas ke Kantor Satpol PP Kota Kediri untuk mendapatkan pembinaan dan proses lebih lanjut.
Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid menjelaskan, kedua pasangan bukan suami istri masing-masing, AS warga Kelurahan Kaliombo, Kota Kediri bersama dengan AD warga Desa Selodono, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Satu pasangan lainnya, SC warga Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri bersama dengan JB warga Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Petugas memberikan pembinaan serta meminta untuk membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
Selain itu juga meminta perwakilan keluarga untuk menjemputnya.
Hampir Mirip dengan di Padang
Trik yang dilakukan seorang wanita muda ini tak patut ditiru
Ditengah pandemi corona melanda Indonesia ia masih bisa mengelabui petugas saat melakukan razia
Seorang perempuan di Padang, Sumatera Barat, nekat mengaku dirinya sebagai orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona atau Covid-19.
Padahal, sebenarnya perempuan tersebut tidak termasuk sebagai ODP.
Pengakuan itu ternyata untuk mengelabui petugas Satpol PP, agar dirinya tidak terjaring razia.
• Tak Tahan sama Kelakuan Aneh Baim Wong, Paula Verhouven Akhirnya Pilih Bungkam Suaminya Pakai Lakban
Ia mengaku pulang dari Jakarta 15 hari yang lalu dan dinyatakan ODP oleh petugas medis.
Perempuan berinisial FN (21) tersebut ditemukan bersama 10 orang lainnya dalam satu kontrakan di Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, pada Rabu (1/04/2020).
Namun, kepada petugas Satpol PP, dia mengaku baru datang dari Jakarta 15 hari yang lalu dan dinyatakan sebagai ODP oleh petugas medis.
Kepala Satpol PP Padang Alfiadi mengatakan, kesebelas anak muda ini tidak bisa menunjukkan kartu identitas diri dan surat nikah kepada petugas Satpol PP Padang.
"FN ini kami bawa ke Mako Satpol PP dan dilakukan pendalaman lebih lanjut. Setelah dihubungi orangtua yang bersangkutan, ternyata ia hanya mengaku ODP untuk membohongi petugas," kata Alfiadi kepada wartawan, Rabu.
Menurut Alfiadi, FN ternyata berasal dari Bukittinggi dan tidak berstatus sebagai ODP.
Saat ini, FN sudah diminta pulang ke Bukittinggi dengan menggunakan jasa travel dan langsung ke rumah orangtuanya.
Alfiadi menjelaskan bahwa razia yang dilakukan di rumah kos dan kontrakan adalah upaya untuk mencegah orang berkumpul, agar terhindar dari virus corona dan memutus rantai penyebaran virus tersebu.
• Tiga Pasangan Bukan Nikah Diamankan Tim Polresta Jambi, Ada yang Ketangkap Berduaan di Pos Ronda
• Fakta Ukuran Tubuh Soraya Larasati yang Jadi Korban Pelecehan Seksual saat Jogging
• Artis Soraya Larasati Curhat Jadi Korban Begal Payudara Saat Jogging! Begini Pengakuannya!