Virus Corona
Per Jam Dibayar Rp 50 Ribu, Kisah Gadis Pemandu Karaoke Sampai Trauma dengan Pria Korea dan China
Sejak tiga warga Depok dinyatakan pasien Covid-19 awal Maret, anak kedua dari tiga bersaudara ini masih belum paham virus Corona
Per Jam Dibayar Rp 50 Ribu hingga Trauma, Kisah Gadis Pemandu Karaoke yang Trauma dengan Pria Korea dan China
TRIBUNJAMBI.COM - Hanya butuh waktu sehari, gadis 23 tahun ini bisa membawa pulang uang Rp 1 juta.
Namun hal tersebut kini hanya tinggal kenangan.
Gadis itu bernama Bunga, bukan nama sebenarnya.
• Terungkap Penyebab Berubahnya Warna Kulit Michael Jackson dari Hitam Jadi Putih, Dibongkar Keluarga
• Nina Li Chi, Istri Jet Li yang Pernah Beradegan Mesra Dalam Film Bareng Jackie Chan, Lihat Potretnya
Ia sudah hapal tipe pelanggannya mana yang royal memberi tip dan mana yang pelit.
Per jam ia dibayar Rp 50 ribu untuk sekali menemani para tamu di room karaoke, dengan tip Rp 500 ribu bahkan bisa sejuta lebih.
"Kalau orang Korea minum seloki, kasih uang di gelas cepek, cepek. Uang tip beda," cerita Bunga kepada TribunJakarta.com di Serpong, Sabtu (28/3/2020).
"Beda sama orang Indonesia, kalau pulang baru ngasih tip," sambung dia.
Hampir dua tahun Bunga bekerja berpindah-pindah di tiga tempat hiburan malam di Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Ia menikmati hidup malam di bawah cahaya remang-remang room karaoke.
Tenggorokannya selalu basah dengan minuman keras, telinganya terbiasa dengan gombalan pria bersuara fals yang mencari hiburan ditemani orang seperti dirinya.
Sampai pada suatu pagi, ia tersentak, mendadak ketakutan melihat informasi di sebuah stasiun televisi.
Pikirnya, cepat atau lambat ia akan mengalami nasib sial. Ditambah cerita keluarga bahwa dunia saat ini sedang sakit.
Ia teringat, malamnya baru saja melayani tamu ekspatriat China yang sepertinya sedang sakit.
Seperti malam-malam lalu Bunga selalu memberi layanan terbaik, termasuk ke pria asal China ini.
Sejak tiga warga Depok dinyatakan pasien Covid-19 awal Maret, anak kedua dari tiga bersaudara ini masih belum paham virus asal Provinsi Wuhan China itu.
"Aku enggak tahu apa corona itu," ucap dia.
• Cerita Lengkap! Baca Komik One Piece Chapter 976 Sub Indonesia, Terungkapnya Tujuan Utama Kanjuro
• Ini Dia Deretan Negara yang Belum Ada Satu Pun Kasus Positif Virus Corona Covid-19, Ini Penyebabnya
Ia masih terbayang-bayang wajah tamunya malam itu, benaknya terus bertanya apakah tamu itu sakit corona atau bukan.
Kepala Bunga langsung terasa pusing, paranoid, dan tersugesti melihat berita berseliweran pasien Covid-19 dari negeri asalnya mati tiba-tiba.
Ketakutan Bunga menjadi-jadi, mendapat telepon masuk dari tamunya semalam yang memintanya datang ke apartemen.
Kali ini ia tak peduli lagi dengan tip besar, panggilan itu langsung ditolaknya mentah-mentah.
"Aku enggak mau dong, takut ketularan dia. Tapi dianya marah, orang kayak gitu kan kekeuh," ucap dia.
Hari itu juga Bunga langsung memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat dan meminta tes corona.
Hasilnya, tak ada gejala corona yang dirasa Bunga seperti batuk kering, flu, sakit tengorokan dan demam tinggi.
Langganannya yang suka pergi pulang Korea-Indonesia itu tak pernah menghubunginya lagi sejak ada corona.
Terhitung 17 Maret 2020, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menutup tempat hiburan malam, tak terkecuali tempat Bunga bekerja.
Hidupnya kembali normal, tak ada lagi lagu sumbang dari suara para tamunya yang mayoritas pria.

Ia memilih menjadi gadis rumahan, kumpul bersama orangtuanya, kerjaannya hanya makan tidur makan tidur.
Rasa sungkan seringkali datang, karena sebagai wanita dewasa tak enak jika terus-menerus meminta uang buat makan meski orangtuanya akan memberi.
Sampai sekarang Bunga tak punya pemasukan.
"Kalau begini terus pengeluarannya banyak, pemasukannya enggak ada," kata dia sambil tetawa.
Otaknya buntu kemana uang harus dicari agar tetap bisa makan.
Baginya tak mungkin lagi kembali menjadi dulu, menjadi karyawan toko pakaian di mal atau pasar tersebab saat ini banyak yang tutup.
Kalau pendidikan harus menjadi syarat kerja, Bunga berpikir apalah artinya karena hanya punya ijazah SMP.
"SMA saja kelas dua dikeluarin," kata Bunga.
Terbesit dalam benak Bunga untuk berhenti sebagai pemandu lagu kendati satu hari nanti corona sudah pergi.
SUMBER : Tribun Timur
• Ini Dia Deretan Negara yang Belum Ada Satu Pun Kasus Positif Virus Corona Covid-19, Ini Penyebabnya