Profesor Paparkan Cara Penyebaran Corona yang Paling Umum Terjadi, Udara atau Tetesan Pernapasan?
Hal ini membuat sejumlah negera mengambil tindakan penguncian dan menerapkan jaga jarak. Bagaimana sebenarnya virus corona itu menyebar?
Sementara itu, Profesor sekaligus Ketua Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bryant University Kristen Hokeness menyebutkan, prosedur lain yang dapat menghasilkan aerosol adalah prosedur pelingkupan dan CPR.
Ketika cairan yang mengandung virus, seperti air liur atau lendir terganggu selama prosedur, cairan itu dapat tetap tinggal di udara dengan bergantung pada tetesan air, debu, dan partikel lainnya.
"Begitu berada di udara, partikel-partikel itu dapat tersebar melalui aliran udara dari ventilasi atau kipas yang membantu mereka bergerak di luar ruang langsung mereka," jelas Hokeness.
Selain sirkulasi udara, menurut Hokeness, aktivitas manusia seperti berjalan dan membuka pintu juga dapat lebih memudahkan perjalanan partikel.
• Niat dan Tata Cara Sholat Jumat, Lengkap Ada Juga Bacaan Bahasa Arab dan Latin, Ini Dianjurkan Islam
• Terbongkarnya Syekh Puji Nikahi Bocah 7 Tahun, Pengaduan Keluarga, Bantahan & Pemerasan Rp 35 M
Di sisi lain, tetesan pernapasan (droplet) memiliki ukuran yang jauh lebih besar dan dapat mendarat dengan cepat setelah dilepaskan oleh orang yang terinfeksi.
Perbedaan transmisinya adalah droplet diproduksi ketika seseorang sedang batuk atau bersin.
"Droplet terbatas dalam hal jangkauan. Droplet bisa mengenai seseorang ketika berada dalam jarak dekat sekitar 1 meter. Itulah sebabnya kami mengatakan 2 meter sebagai ukuran jarak," jelas dia.
Model penularan yang harus diperhatikan
Meski demikian, penyebaran virus melalui udara bukanlah cara yang paling berpotensi membuat seseorang terinfeksi virus corona jenis baru penyebab Covid-19.
Jika ini terjadi, maka jumlah orang yang terinfeksi akan lebih banyak.
Virus corona diprediksi menyebar ke sekitar 2 hingga 2,5 orang untuk setiap satu orang yang terinfeksi.
Ketika sebuah penelitian menunjukkan bahwa virus corona bisa muncul sebagai aerosol, sebuah laporan dari dua rumah sakit di Wuhan justru tidak mendeteksi partikel-partikel seperti dalam 35 sampel udara.
Cara penularan yang paling umum diyakini masih melalui kontak dengan tetesan pernapasan.
Artinya, penularan tetesan dapat terjadi ketika seseorang batuk ke permukaan benda atau tangan, kemudian ditransfer oleh tangan ke hidung atau mulut penerima.
"Kami masih belajar tentang Covid-19, tetapi virus corona dapat hidup beberapa hari di permukaan yang keras dan bekerja dengan baik pada kulit. Mereka kurang optimal pada permukaan berpori seperti karton atau kain," kata Long.
• Padahal Positif Kena Virus Corona, Detri Warmanto Nekat Temui Saat Dikarantina Anaknya: Saya Bandel
• Terungkapnya Hubungan Rica Andriani dan Awkarin, di Balik Pencopotan Kompol Fahrul Sudiana