Virus Corona

Ini yang Bakal Dilakukan Anies Baswedan Jika Lockdown Jakarta Disetujui Presiden Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah bersurat ke Pemerintah Pusat yang dipimpin Presiden Jokowi terkait rencana lockdown

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Monas, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2019). 

Ini yang Bakal Dilakukan Anies Baswedan Jika Lockdown Jakarta Disetujui Presiden Jokowi

TRIBUNJAMBI.COM - Jika Lockdown Jakarta Disetujui Jokowi, Anies Baswedan Sebut Pekerja di 5 Sektor Ini Tak Ikut Libur.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah bersurat ke Pemerintah Pusat yang dipimpin Presiden Jokowi terkait rencana lockdown atau karantina wilayah, Jakarta.

Sampai saat ini, Jakarta menjadi episentrum penularan Virus Corona atau covid-19, dengan 700 kasus lebih.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengusulkan karantina wilayah kepada pemerintah pusat.

VIDEO BREAKING NEWS: Kasus Positif Virus Corona di Jambi Bertambah

Kasus Covid-19 di Spanyol Salip China, Jadi Negara dengan Angka Kematian Tertinggi Kedua di Dunia

Hal itu disampaikan Anies Baswedan dalam konferensi pers, Senin (30/3/2020) sore.

"Keputusan karantina wilayah ada di kewenangan pemerintah pusat. Kami di DKI Jakarta mengusulkan itu, menyampaikan surat terkait hal itu," ujar Anies.

Anies Baswedan mengungkapkan, dalam usulan karantina wilayah di DKI ada beberapa sektor yang diusulkan untuk tetap berjalan.

"Di dalam usulan kami ada beberapa sektor yang harus tetap berkegiatan, sektor energi, sektor pangan, sektor kesehatan, sektor komunikasi, dan sektor keuangan," ungkapnya.

Lima sektor tersebut berkemungkinan untuk bertambah sesuai kebutuhan masyarakat.

"Tentu akan ada contoh-contoh esensial lain," ungkapnya.

Anies mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan berbagai kemungkinan jika pemerintah pusat mengabulkan karantina wilayah.

"Sekali lagi keputusan ada di pemerintah pusat. Tapi kami memiliki langkah-langkah," ujarnya.

Sebut Jakarta Mengkhawatirkan

Anies Baswedan sebelumnya juga mengungkapkan kondisi penyebaran covid-19 di Jakarta masih mengkhawatirkan.

"Lonjakan kasus cukup besar," ujar Anies Baswedan.

Anies Baswedan meminta agar masyarakat serius dalam melakukan jaga jarak atau physical distancing untuk mencegah penularan covid-19.

Anies juga meminta warga untuk aktif mengidentifikasi kasus covid-19 di masyarakat.

"Pemprov DKI Jakarta secara khusus memberi instruksi kepada RT RW identifikasi kelompok masyarakat yang rentan tertular," ujarnya.

Kelompok yang rentan tertular antara lain para lansia dan penyandang penyakit bawaan.

"Secara khusus lakukan sosialisasi cara-cara mencegah penularan.

Ada sebagian lansia yang tinggal sendirian, harus ada pendampingan khusus," ungkapnya.

Sementara itu kasus Virus Corona di Jakarta semakin melonjak.

Dilansir laman covid19.go.id hingga Senin, 30 Maret 2020 pukul 15.30 WIB, DKI Jakarta masih menjadi wilayah yang memiliki kasus corona terbanyak.

Sudah ada 698 kasus positif corona.

Sebanyak 48 orang sembuh dan sudah ada kasus 74 kematian yang tercatat.

Gubernur Fachrori Apresiasi Donasi dari IJK untuk Penanganan Covid-19

KKB Papua Ketakutan, Diusir Personel Gabungan TNI-Polri dari Pegunungan Bintang Seusai Baku Tembak

Kemenhub Hapus Program mudik gratis

Melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) resmi menghapus program mudik gratis pada musim lebaran 2020 ini.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, terkait dengan bencana Virus Corona atau covid-19, keputusan soal mudik gratis sudah disepakati untuk ditiadakan.

"Sudah diputuskan untuk ditiadakan programnya tahun ini.

Semula mudik gratis ini memang akan kami adakan BUMN dan pihak swasta lainnya," kata Budi saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/3/2020).

Budi menjelaskan langkah peniadaan mudik gratis diambil dengan pertimbangan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit Virus Corona yang berlaku selama 91 hari.

Mulai dari 29 Februari hingga 29 Mei 2020 mendatang.

Penghapusan mudik gratis yang akan dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Darat sendiri mencakup program mudik dengan bus dan kapal penyeberangan.

Budi berharap masyarakat bisa mengerti dan mematuhi upaya yang dilakukan pemerintah untuk pencegahan penularan Virus Corona.

"Melihat kondisi penyebaran virus covid-19 yang begitu masif belakangan ini, saya rasa ini keputusan yang tepat walau berat, mudik gratis akan dibatalkan," ucap Budi.

Semua jajaran pemerintah saat ini diklaim sedang fokus dalam penanganan Virus Corona.

Budi juga meminta maaf pada masyarakat mengenai pembatalan mudik gratis.

Terutama untuk yang sudah melakukan pendaftaran

Lebih lanjut Budi meminta peran serta masyarakat Indonesia untuk tidak berpergian.

Apalagi melakukan mudik pada saat libur Lebaran nanti.

"Saya imbau masyarakat tidak melakukan perjalanan dulu hingga situasi kondusif.

Mudik ini melibatkan banyak massa.

Berpotensi menjadi titik penyebaran virus tersebut.

Yang mudik bepergian ke daerahnya masing-masing akan berpotensi membuat wilayah persebaran covid-19 meluas," kata Budi.

Sumber : Tribun Kaltim

Posting Foto Jadul, Pose Ayu Ting Ting Sewaktu SMA Mendadak Jadi Sorotan, Disebut Netizen Begini

Genjot Infrastruktur, Cek Endra Fokus Pembangunan Jalan

Dampak Covid-19, Surabaya Akan Berlakukan Karantina Wilayah, Bakal Ada Screening di 19 Pintu Masuk

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved