Tips Investasi
Bisakah Emas Perhiasan Jadi Investasi? Mulailah dengan Membeli yang Modelnya Sederhana
Yustina, seorang pensiunan saat masih bekerja kerap membeli perhiasan emas.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Yustina, seorang pensiunan saat masih bekerja kerap membeli perhiasan emas.
Ia mengaku, mengumpulkan emas tersebut sedikit demi sedikit. Mulai dari cincin 5 gram, gelang 10 gram, kalung 20 gram, dan masih banyak lagi.
Awalnya ia memang berniat membeli perhiasan agar uang hasil jerih payahnya itu bisa menjadi sesuatu yang berharga.
Dan Yustina mengaku jarang sekali memakai perhiasan ini. Biasanya ia gunakan jika ada acara kumpul keluarga atau jika mendatangi acara pernikahan kerabatnya.
Untuk emas dengan kadar gram yang tinggi, biasanya ia simpan di dalam kotak perhiasannya.
Kini ia sudah memasuki usia pensiun. Terkadang ia menjual perhiasannya jika ada keperluan yang mendadak. “Biasanya saya jual di tempat saya membeli atau cabangnya. Ya lumayan untungnya.
"Baru-baru ini saya bisa untung sampai Rp 200.000 per gram dibanding harga belinya belasan tahun yang lalu,” kata Yustina.
Yustina memilih emas dalam bentuk perhiasan karena waktu itu ia belum familier dengan emas dalam bentuk logam mulia. Lagipula, jika membeli logam mulia ia tidak bisa menggunakannya.
Perencana keuangan One-shildt Financial Planning Agustina Fitria mengatakan bahwa sebenarnya untuk investasi, emas yang cocok adalah emas batangan. Pasalnya, emas batangan adalah emas murni, harganya transparan karena bisa dicek di banyak tempat.
Agustina menegaskan bahwa tujuan investasi adalah bisa dicairkan atau dijual paling tidak harganya sama dengan harga waktu membelinya. Nah, kalau emas batangan biasanya harga jual dan beli atau buyback tidak jauh berbeda.
Sedangkan emas perhiasan biasanya jika dijual dalam jangka waktu yang dekat harganya akan lebih rendah.
“Kalau emas perhiasan kan akan dilebur, jadi akan kehilangan nilai atau value dari modelnya. Banyak penurunan nilainya-lah, ya,” kata Agustina.
Model sederhana
Namun, jika tetap ingin menjadikan emas perhiasaan sebagai barang investasi, Agustina menyarankan untuk membeli emas dengan model yang sederhana.
Ia menyarankan, perhiasan itu tidak usah terlalu banyak mata yang biasanya terbuat dari berlian maupun imitasi. “Karena kalau dijual lagi, mata pada perhiasan itu tidak dihargai,” kata Agustina.
Mike Rini, perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), juga sependapat bahwa jika membeli perhiasan dengan tujuan untuk investasi, pilih yang bentuknya sederhana.
Karena jika bentuknya macam-macam, misalnya banyak lekuk atau ukiran, akan dikenai ongkos pembuatan. Semakin rumit harganya akan semakin mahal, dan ketika akan dijual kembali biasanya harganya akan jatuh.
Saran Mike, jika ingin beli kalung, maka pilih yang bentuknya rantai saja, karena biayanya tidak terlalu mahal. Pilih yang trennya selalu disukai orang.
Karena biasanya jika modelnya yang umum akan jauh lebih banyak peminatnya ketika dijual kembali.
Selain modelnya, perhatikan gram dan karatnya. Terutama dari sisi karat. Mike bilang, biasanya perhiasan dijual dalam 22 karat, 23 karat, dan 24 karat.
Nah, biasanya perempuan enggan membeli emas yang 24 karat karena mudah melengkung dan warnanya terlalu kuning.
“Emas 22 dan 23 karat memang lebih aman saat dipakai, tidak melekuk-lekuk, tapi harganya akan jatuh,” kata Mike.
Mike juga menyarankan, untuk emas perhiasan yang memang ditujukan sebagai instrumen investasi, ya, jangan sering digunakan. Lebih baik dipakai sesekali saja. Karena lazimnya jika terkena keringat atau noda kotor akan mengurangi harga jualnya.
Lagipula, Agustina menganggap jika sehari-hari memakai perhiasan akan lebih berisiko mengundang kejahatan. Makanya, lebih baik gunakan saja saat kondangan atau kegiatan yang minim risiko kejahatan.
Bandingkan harga
Yang tak kalah penting, jika mau membeli emas perhiasan untuk investasi, Anda harus mengecek sertifikatnya. Biasanya pada sertifikat tercantum harga beli perhiasan tersebut.
Dengan begitu, Anda bisa memiliki patokan harga belinya. Sehingga ketika menjualnya kembali bisa mengira-ira apakah untung atau justru merugi.
Jika akan menjual kembali, Mike menyarankan, bandingkan terlebih dahulu harga di setiap toko. Apabila Anda malas untuk berkeliling toko emas, bisa mengecek harga emas pada hari akan menjualnya lewat situs online ataupun teknologi finansial (tekfin) emas.
“Jangan lupa, untuk tawar-menawar juga. Soalnya jual beli emas itu gampang-gampang susah,” kata Mike.
Sementara, Agustina bilang, lebih baik pilih toko emas yang banyak cabangnya. Biasanya jika toko yang memiliki banyak cabang, model yang ditawarkan bervariatif.
Ia juga menyarankan untuk menjualnya di toko emas pasar tradisional ketimbang di dalam mall.
“Kalau jual di mal, harganya lebih rendah karena ada cost tambahan mengingat sewa tokonya juga lebih mahal,” katanya.
Artikel ini sudah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul: Ini Dia Tips Membeli Perhiasan Untuk Investasi