Keuskupan Agung Palembang Sampaikan Ketentuan Liturgi Selama Minggu Suci Dalam Kurun Waktu COVlD-19

Keuskupan Agung Palembang Sampaikan Ketentuan Liturgi Selama Minggu Suci Dalam Kurun Waktu COVlD-19

TRIBUNJAMBI.COM - Keuskupan Agung Palembang mengambil keputusan memperingati hari raya Paskah 2020 di tengah wabah virus corona atau covid-19 tanpa dihadiri umat. 

Keputusan itu langsung ditanda tangani Mgr. Aloysius Sudarso. Scj selaku Uskup Agung Palembang lewat surat edaran, pada tanggal 25 Maret 2020.

Berikut isi surat tersebut untuk diketahui umat, pengurus gereja hingga kepala paroki. 

• Ketentuan Puasa dan Pantang Masa Pra Paskah Umat Katolik 2020, Mulai Rabu Abu hingga Jumat Suci

• Ini Aturan dan Pantang serta Puasa Katolik Selama Masa Puasa hingga Prapaskah, Dimulai pada Rabu Abu

• Jadwal Aturan Pantang dan Puasa Umat Katolik selama Masa Prapaskah 2020, Begini Caranya

"KETENTUAN LITURGI SELAMA MINGGU SUCI DALAM KURUN WAKTU COVlD-19

Yang terkasih Umat Katolik Keusukapan Agung Palembang

Sebagaimana sudah diinformasikan sebelumnya terkait perayaan liturgi Pekan Suci. Selama masa sulit yang sedang kita jalani karena Pandemi (Covid-19) dan dipastikan berbagai hambatan bagi  perayaan liturgi publik dengan mempertimbangkan berbagai alasan khusus di Keuskupan Agung Palembang serta dengan merujuk pada Dekrit dan pedoman Umum Paskah 2020. yang dikeluarkan oleh Kongragasi Ibadah Suci tertanggal 19 Maret 2020. Maka untuk perayaan Pekan Suci (Minggu Palma, Kamis Putih. Jumat Agung. Malam Paskah dan Minggu Paskah). HANYA akan dirayakan di Gereja Katederal Keuskupan Agung kita. TANPA KEHADIRAN UMAT.

Umat dengan demikian sangat diharapkan bisa menyatukan diri secara personal di rumah masing-masing  dan dengan hikmah mengikuti Perayaan Pekan Suci secara live streaming yang HANYA disiarkan langsung dari Katedral oleh Komsos Keuskupan Agung Palembang dengan mengacu pada tata cara mengikuti misa online seperti yang sudah disosialisasikan sebelumnya.

Selanjutnya, khusus bagi para imam baik di paroki maupun komunitas . Perayaan Minggu Suci yang dilaksanakan tanpa kehadiran umat untuk diatur sedemikian rupa sebagai berikut :

1. Minggu Palma

Hari Minggu Sengsara Tuhan dirayakan sebagaimana biasa. Tanpa Perarakan Umat. Lanjut Kisah Sengsara dibacakan versi yang singkat.

2. Kamis Putih 

Secara umum diberi wewenang merayakan Misa Perjamuan Tuhan atau Hari Raya Kamis Putih. Perayaan dilaksanakan sebagaimana biasa tanpa upacara Pembasuhun kaki dan Perarakan Sakramen. Pada akhir perayaan. Sakramen langsung disimpan di Tabernakel. Para Imam yang tidak dapat merayakan Misa diwajibkan untuk mendoakan lbadah Harian Sore.

3. Jumat Agung

Ibadah Jumat Agung dilaksanakan seperti biasa tanpa komuni. Injil Kisah Sengsara dibacakan dari Evangeliarium tanpa dramatisasi. Dalam doa umat meriah ditambahkan Intensi doa terkait wahah covid-19 ini.