Update Virus Corona Jambi
Update Virus Corona di Jambi Senin Pagi, Tambah Banyak ODP Jadi 144 Orang, Begini Kondisinya
Hasil uji laboratorium dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang diisolasi di RSUD Raden Mattaher Jambi akhirnya keluar.
Rapid test kit beserta peralatan kesehatan lainnya dengan total berat 12 ton itu nantinya akan didistribusikan ke seluruh penjuru Tanah Air.entunya distribusi tersebut didasarkan pada sebaran pasien positif corona di Indonesia.

Dalam video berdurasi 17 detik yang diterima Kompas.com dari Humas Kementrian Kesehatan RI, menunjukan bahwa tim observasi tengah melakukan desinfeksi atau membunuh kuman terhadap salah satu pesawat TNI AU berjenis Hercules yang sebelumnya dipergunakan untuk mengevakuasi 238 WNI dari Wuhan saat tiba di Bandara Hang Nadim menuju ke hangar Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna.(SCREENSHOT VIDEO KEMENKES RI)
Selain itu, distribusi juga didasarkan pada potensi tingginya orang yang terjangkit virus corona pada sebuah daerah.
Sebab, saat ini pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah masih terus melaksanakan penelusuran siapa saja yang pernah kontak dekat dengan pasien positif corona.
Jumlah pasien positif corona di Indonesia sendiri per Minggu ini mencapai 514 orang.
Angka ini diprediksi bertambah karena mereka yang pernah kontak dekat dengan pasien positif corona akan dites secara masal.
"Seluruhnya nanti akan kita tes. Ini juga yang jadi acuan kita dan tidak berapa lama lagi kita akan datangkan dalam jumlah yang lebih besar," ujar Yuri sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
"Sehingga target kita akan datangkan 1 juta kit untuk memeriksa kelompok yang beresiko di masyarakat," lanjut dia.
Menurut rencana, rapid test kit dan peralatan kesehatan itu akan diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (23/3/2020) pagi.
Istirahat di Natuna
Kepala Subdinas Penerangan Umum TNI AU Kolonel Muhammad Yuris mengatakan, pesawat mendarat di Natuna pada Minggu sekitar pukul 09.30 WIB setelah terbang selama 2,5 jam dari Bandara Sanya, Hainan, China.
Kru pesawat C130 Hercules TNI AU telah terbang selama 27 jam untuk mengambil logistik kesehatan hibah dari pemerintah China tersebut.
Dengan demikian, sesampainya di Natuna, kru pesawat harus beristirahat sejenak sembari dicek kesehatannya oleh tim dokter di sana.
"Pada saat berangkat dan mengangkut logistik, kami semua menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap. Sesampainya di Natuna, APD itu dimusnahkan dan para kru dicek kesehatannya. Syukurlah, semuanya dalam kondisi sehat," tutur Kolonel Yuris sebagaimana dilansir dari Kompas.id.
Seluruh bagian pesawat nantinya juga akan disemprot cairan disinfektan lantaran mendarat di negara yang terpapar Covid-19.
Pesawat kemudian akan didiamkan selama delapan jam untuk menetralisir udara yang masuk saat pengangkutan logistik.