Virus Corona
Gratis Kuota 30 GB Telkomsel untuk Belajar di Rumah, Begini Cara Dapatkannya, Cukup Mudah
Para siswa sekolah diminta belajar di rumah selama 14 hari sampai akhir bulan Maret 2020 seperti diperintahkan Presiden Jokowi
Gratis Kuota 30 GB Telkomsel untuk Belajar di Rumah, Begini Cara Dapatkannya, Cukup Mudah
TRIBUNJAMBI.COM - Cara mudah mendapatkan kuota gratis Telkomsel sebesar 30 GB untuk belajar di rumah ada di artikel ini.
Para siswa sekolah diminta belajar di rumah selama 14 hari sampai akhir bulan Maret 2020 seperti diperintahkan Presiden Jokowi untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.
Data terbaru ada 19 orang meninggal dunia akibat virus Corona.
"Kita memberikan 30GB free untuk 30 hari ke depan, kami harapkan dengan cara seperti ini kami bisa memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan kami," kata Direktur utama Telkomsel Setyanto Hantoro yang dikutip dari ANTARANEWS.
• Semakin Meluas, Jackie Chan Dikabarkan Terpapar Virus Corona, Begini Fakta Sebenarnya, Ternyata
• Update Terbaru Kondisi Kesehatan Presiden Jokowi, dan Para Menteri Usai Kontak dengan Budi Karya
Caranya
Pengguna nomor prabayar dan pascabayar Telkomsel bisa mengaktifkan paket data Rp 0 melalui aplikasi My Telkomsel untuk dapat kuota gratis Telkomsel
Setelah pengguna memasukkan nomor Telkomsel yang aktif, pengguna akan mendapatkan akses data sebesar 30GB untuk akses Ruangguru selama 30 hari sejak tanggal aktivasi.
"Saat ini Telkomsel sedang bekerja bersama-sama dengan penyelenggara aplikasi pendidikan yang lain.
Kita punya produk Telkomsel Ilmu Pedia, ada beberapa penyelenggara aplikasi pendidikan yang akan kita berlakukan yang sama," kata Setyanto.
Sistem belajar di rumah
Tidak hanya itu, Setyanto mengatakan bahwa Telkomsel tengah berkomunikasi dengan berbagai institusi pendidikan tinggi untuk bekerjasama menghadirkan sistem belajar dari rumah.
"Saat ini sedang di-list kurang lebih di dalam list kami saat ini ada 100 universitas yang punya website distance learning.
Kami sedang berbicara dengan mereka untuk memastikan bahwa kita bisa memberikan kuota yang khusus untuk mereka," kata Setyanto.
Sebagai salah satu langkah antisipasi terjadinya lonjakan trafik data sebagai dampak pemanfaatan internet untuk mendukung aktivitas pembelajaran jarak jauh, Telkomsel telah menyiagakan tambahan kapasitas jaringan di sejumlah wilayah yang memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh.
Selain itu, Telkomsel juga telah melakukan pengamanan jaringan di wilayah residensial dan titik posko penanggulangan COVID-19, seperti rumah sakit dan kantor pemerintah terkait.
"Kami jamin di network-nya kami siapkan sebaik mungkin untuk mengantisipasi lonjakan trafik, karena kami sudah ada datanya lonjakan itu rata-ratanya akan berapa, kami sudah hitung," ujar Setyanto.
• Penampilan Via Vallen di Ultah Betrand Peto Jadi Sorotan Netizen, Banjir Pujian karena Hal Ini
Imbauan Presiden Joko Widodo

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meminta segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona dan penyakit Covid-19.
Salah satu caranya, menurut Jokowi, adalah dengan memulai mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, Minggu (15/3/2020).
Menurut Jokowi, langkah ini perlu dilakukan agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan lebih maksimal.
"Agar penyebarannya bisa kita hambat dan stop," ujar Kepala Negara.
Selain itu, Jokowi juga meminta semua orang untuk mulai bekerja sama dan saling tolong-menolong agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan baik.
"Inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong-menolong dan bersatu padu. Gotong royong, kita ingin ini jadi gerakan masyarakat agar masalah Covid-19 bisa ditangani maksimal," ujar Jokowi.
Dalam menangani penyebaran virus corona atau Covid-19, Jokowi memastikan bahwa pemerintah akan terus berkomunikasi dengan Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
"Dan menggunakan protokol kesehatan WHO, serta konsultasi dengan ahli kesehatan masyarakat dalam mengatasi penyebaran Covid-19," ucapnya.
Saat ini, Jokowi menjelaskan, pemerintah telah membentuk Gugus Tugas yang dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo.
Pembentukan gugus tugas dilakukan untuk mensinergikan semua unsur lembaga, baik itu pusat dan daerah, dalam menangani Covid-19.
Salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia adalah kondisi geografinya yang tersebar sebagai negara kepulauan.
"Sebagai negara besar dan kepulauan, tingkat penyebaran Covid-19 ini derajatnya bervariasi daerah satu dengan yang lain," ucap Jokowi.
"Saya minta seluruh gubernur, bupati, dan wali kota untuk terus memantau dan menelaah semua," kata dia.
• Cerita Achmad Yurianto Jadi Jubir Penanganan Wabah Virus Corona: Hidup Ini kan Cuma Dua Pilihannya
Pasien Covid-19 Meninggal Jadi 19 Orang

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, menuturkan, hingga Rabu (18/3/2020) siang, terdapat 19 pasien positif virus corona atau Covid-19 yang meninggal dunia.
Rincian per wilayah, angka kematian di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 12 pasien, lalu di Jawa Tengah dua pasien.
Sebanyak satu pasien meninggal masing-masing di Jawa Barat, Bali, Banten, Sumatera Utara, dan Jawa Timur.
Yurianto menuturkan, angka tersebut didata setelah pemerintah mengecek ulang pendataan di sejumlah rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
Sebelumnya, berdasarkan data hingga Selasa (17/3/2020) malam, angka pasien yang meninggal sebanyak tujuh orang.
"Terdapat permasalahan dalam pendataan, beberapa rumah sakit tak melaporkan kasus kematian sejak 12 Maret. Maka kami cek ulang," kata Yurianto dalam konferensi pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu.
Adapun jumlah kasus positif hingga Rabu sore ini adalah 227 kasus.
Angka ini bertambah 55 kasus sejak pemerintah melaporkan data kemarin.
"Äda tambahan 55 kasus, sehingga total sampai sekarang, dihitung sampai kami melaporkan pada Rabu, 18 Maret 2020 pukul 12.00 ada 227 kasus," kata Yurianto.
Dari jumlah itu, sebanyak 11 pasien dinyatakan sembuh.
Penambahan 55 kasus itu berlangsung sejak Selasa (17/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Rabu (18/3/2020) pukul 12.00 WIB.
Yuri memaparkan, penambahan kasus terbesar ada di DKI Jakarta.
Di Ibu Kota ada penambahan 30 kasus pasien virus corona atau Covid-19.
Wilayah berikutnya yaitu Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah.
Di Jawa Barat ada penambahan 12 kasus positif, Banten ada penambahan empat kasus positif, dan Jawa Tengah dua kasus positif.
Penyebaran virus corona di Indonesia diketahui sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua pasien pertama yang mengidap Covid-19 pada 2 Maret 2020.
Saat itu, Jokowi menyebutkan bahwa pasien kasus 01 diduga terpapar virus corona setelah melakukan kontak dekat dengan seorang warga negara Jepang yang ketika itu berada di Jakarta.
Mereka bertemu di sebuah lokasi di Jakarta Selatan pada 14 Februari 2020.
Warga Jepang itu diketahui positif Covid-19 saat kembali ke tempat tinggalnya di Malaysia.
Daerah lain yang memiliki satu kasus positif Covid-19 adalah Yogyakarta, Sumatera Utara, Lampung, Riau, dan Kalimantan Timur.
Ada juga dua kasus yang ditemukan, tetapi tidak disebutkan wilayahnya.
Menurut Yuri, dua kasus tambahan itu didapat dari hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan, juga atas inisiatif pasien.
• Safrial Ucapkan Terima Kasih Pada PT Lontar Papyrus Telah Salurkan CSR untuk Kemajuan Tanjabbar