Jalan Kaki dari Jepara, Abu Syamsudin Rela Tidur di Kuburan Demi Sampai Kerinci
Abu Syamsudin, pemuda asal Jepara menempuh perjalan ribuan kilometer hanya dengan berjalan kaki.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
Jalan Kaki dari Jepara, Abu Syamsudin Rela Tidur di Kuburan Demi Sampai Kerinci
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Abu Syamsudin, pemuda asal Jepara menempuh perjalan ribuan kilometer hanya dengan berjalan kaki. Itu dilakukannya hanya ingin bisa mencapai puncak Gunung Kerinci.
Abu Syamsudin mulai melakukan perjalanannya dan pamit dari rumah pada 11 November 2019. Sebelum menginjakkan kaki di puncak Gunung Kerinci pada 16 Maret 2020 pukul 6.35 WIB, pemuda kelahiran 1991 itu melakukan pendakian beberapa gunung yang dilewatinya sebelum sampai ke Kerinci.
Seperti Gunung Cikurai, Gunung Guntur, Gunung Salak, Gunung Karang, Gunung Rajabasa, Tanggamus, Seminung dan Gunung pesagi.
"Sebelumnya saya gak kepikiran, saat itu saya pikir mustahil bisa sampai di Kerinci. Tapi saya coba jalan akhirnya sampai Jambi," tuturnya saat ditemui Tribunjambi, Rabu (18/3).
• Puluhan Siswa di Jambi Field Trip ke Daerah Terpapar Corona, Kadisdik Akan Tegur Pihak Sekolah
• Jadwal Tes SKB CPNS Ditunda Gegara Covid-19, BKPSDM Sarolangun Tunggu BKN
• Bak Mahkota Berduri, Benarkah Ini Penampakan Virus Corona Bila Dilihat Menggunakan Mikroskop?
Perjalanan ke Kerinci hanya dilakukannya dengan bermodalkan sandal sederhana dan pakaian seadanya. Dengan suara khas Jawa, pria yang terlihat pemalu ini menceritakan pengalaman selama perjalannya.
"Selama perjalanan saya memang tidak ada mengontak keluarga. Tapi sekarang kakak saya sudah tahu saya sudah di Kerinci," kata anak ke lima dari enam saudara ini.
Pria kelahiran 1991 menyebutkan, perjalanan mulai dari Jepara hingga Lampung full dilakukannya dengan jalan kaki. Selama perjalanan dia merasa aman dan tidak ada gangguan yang dialaminya.
"Hanya saat menyerang saya naik kapal," ungkapnya.
Setelah dari Lampung lanjutnya, dirinya sesekali dapat tumpangan mobil dan motor. Dan itu juga baru dilakukannya jika ada orang yang menawarkan.
"Memang banyak yang nawarkan tumpangan, tapi saya baru mau saat merasa lelah. Mobil yang sempat saya tumpangi jenis Pikap," jelasnya.
Ia mengaku, perlengkapan pendakian dibawanya. Termasuk peralatan untuk memasak.
"Kalau malam saya istirahat, tidur di Masjid, SPBU, kebun, bangunan kosong dan lainnya," ujar pria yang anti pakai pakaian kemeja ini.
Bahkan sebutnya, dia juga sering tidur di hutan dan juga kuburan selama perjalanannya tersebut.
"Kalau di kuburan itu mudah pasang matras," tutur pria yang terakhir kerja di cucian motor ini.
Pengorbanan Abu Syamsudin akhirnya terbayarkan, pada 16 Maret 2020. Tepat pukul 6.35 WIB, ia menginjakkan kaki di puncak Gunung Kerinci ditemani oleh beberapa pendaki lainnya.
Sesampai di Kerinci ia disambut warga dengan antusias. Bahkan saat melakukan pendakian ia juga didampingi oleh pemandu pendakian yang ada di Kerinci. Mulai dari tahap awal, kemudian sampai shelter 3 dan akhirnya di puncak.
Begitulah kearifan lokal kerinci yang memegang teguh budaya penuh keramah-tamahan dalam menyambut tetamu terlebih yang memberi apresiasi pengorbanan nan luar biasa.
Lihat saja. Tak hanya rakyat, Anggota dewan pun cukup tanggap dalam mengapresiasi. Bahkan setelah turun dari puncak gunung Kerinci, ia juga disambut oleh Bupati Kerinci dan diberi penghargaan.
Abu Syamsudin mengaku senang bisa sampai di puncak Gunung Kerinci. Ia menyebut bahwa Gunung Kerinci sangat luar biasa.
• Ketahuan Simpan Sabu, Dua Pria di Muara Bungo Diamankan Polsek Limbur Lubuk Mengkuang
• Pasutri Asal Riau Terancam Dibui Usai Tertangkap Bawa Sabu 2,8Kg
Gunung Kerinci sebutnya, memiliki trek yang indah yang tak ditemui di gunung yang pernah ditaklukkannya. Ia juga menyebut bahwa berada di Gunung kerici lebih dingin dari Gunung lainnya.
"Awesome awe full," ucapnya.
Karena itulah ia berharap suatu saat nanti bisa kembali ke Kerinci melakukan pendakian. Ia juga berpesan agar alam Kerinci tetap dilestarikan.
"Karena orang mancanegara datangnya untuk melihat alam. Kita harus peduli," pesannya.(Herupitra)