Cara Anies Baswedan Bakal Tutup Paksa Jakarta Jika Warga Tak Ikuti Aturan: Kurangi Interaksi Fisik!
Kini Anies Baswedan memang tengah serius menangani dan juga melakukan pencegahan penyebaran Virus Corona, khususnya di Jakarta.
TRIBUNJAMBI.COM - Cara Anies Baswedan Bakal Tutup Paksa Jakarta Jika Warga Tak Ikuti Aturan: Kurangi Interaksi Fisik!
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta warganya untuk tetap mengikuti aturan yang ditetapkan.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan mengimbau kepada warganya untuk tidak banyak keluar dari rumah.
Hal itu dilakukan dalam rangka meminimalisir terjadinya interaksi fisik, menyusul maraknya penyebaran virus corona.
Dalam jumpa pres yang disiarkan langsung melalui akun Facebook Pemprov DKI Jakarta, Minggu (15/3/2020), Anies Baswedan mengatakan tidak segan untuk menutup paksa Kota Jakarta, andai warganya tidak mengikuti aturan yang berlaku.
Kini Anies Baswedan memang tengah serius menangani dan juga melakukan pencegahan penyebaran virus corona, khususnya di Jakarta.
• Daftar Daerah di Indonesia dengan Kasus Positif Corona, sudah 117 Kasus, 5 Meninggal
• Malangnya Nasib Jessica Iskandar, Banyak Undangan Batal Datang ke Pernikahannya: Pertimbangan Juga
• Melepas Masker Gak Boleh Sembarangan! Berikut Tips yang Benar agar Tak Tertular Virus Corona
• Teselip Uang Seribu Dalam Tasnya, Nama Selebgram Ini Jadi Trending Topic Twitter, Netizen Heboh
"Ini dilakukan dalam rangka mengurangi interaksi secara fisik dan kami berharap seluruh warga Jakarta mentaati," kata Anies Baswedan.
"Kalau kita menaati ini maka Jakarta tidak perlu ditutup," ancam Anies.
Maka dari itu, Anis Baswedan berharap seluruh warga Jakarta bisa membatasi diri terlebih dulu untuk tidak banyak keluar rumah.
Dengan begitu, maka peluang terjadinya interkasi ataupun kontak fisik sangat kecil.
"Karena warganya sudah memilih untuk tinggal di rumah, mengurangi interaksi fisik, tidak perlu ada pemaksaan."
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebuduayaan itu menyinggung soal beberapa kota di negara lain yang memutuskan melakukan penutupan.
Penutupan tersebut dengan terpaksa harus diambil lantaran beberapa warga tetap ngeyel.
Hal itu tentu memberi resiko tinggi terkait penyeberan virus dengan nama lain Covid-19 tersebut.
Maka dari itu, andai tidak ingin Jakarta diberlakukan penutupan, semua warga harus mengikuti perintah dan aturan.