Ini Isi Surat dari WHO untuk Presiden Jokowi, Singgung Soal Virus Corona yang Tak Terdeteksi?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyurati Presiden Joko Widodo terkait penanganan virus corona Covid-19 di Indonesia.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Tangkap layar channel YouTube KOMPASTV
Presiden Jokowi bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto 

Ini Isi Surat dari WHO untuk Presiden Jokowi, Singgung Soal Virus Corona yang Tak Terdeteksi?

TRIBUNJAMBI.COM - WHO Surati Presiden Jokowi, Singgung Soal Kasus Virus Corona yang Tak Terdeteksi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyurati Presiden Joko Widodo terkait penanganan virus corona Covid-19 di Indonesia.

Dalam surat itu, WHO menyinggung soal kasus positif corona yang gagal terdeteksi.

Surat tersebut ditandatangani Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom dan dikirimkan ke Jokowi pada 10 Maret lalu.

Miliki Kelainan? Bukan Vina Garut, Suami Jual Istri di Medsos dan Rekam Aksinya, Tarif Rp 2,5 Juta

Update Terbaru Virus Corona, 5 Pesepak Bola Profesional Positif, dari Pemain Chelsea hingga Juventus

Surat itu juga diteruskan kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri.

Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah membenarkan surat tersebut.

"Betul," kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com lewat pesan singkat.

Dalam surat itu, Tedros awalnya mengapresiasi upaya pemerintah RI dalam menangani corona.

Ia menyebut, setiap negara harus melakukan langkah terukur untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali muncul di China ini.

"Sayangnya, WHO menemukan adanya sejumlah kasus tak terdeteksi yang membuat penyebaran virus ini meluas dan menimbulman korban jiwa di sejumlah negara," tulis Tedros dalam suratnya.

Oleh karena itu, kata Tedros, WHO terus mendorong setiap negara untuk terus melakukan uji laboratorium terhadap orang yang dicurigai telah terinfeksi corona.

"Khususnya di negara yang memiliki populasi besar dan fasilitas kesehatan yang tak merata di setiap wilayah," kata Tedros. 

Tedros menekankan bahwa deteksi dini adalah faktor penting untuk dapat memetakan penyebaran virus ini dan melakukan upaya pencegahan.

Untuk itu, bagi negara yang terdapat kasus tak terdeteksi, WHO merekomendasikan beberapa langkah, salah satunya mendeklarasikan darurat nasional.

Resmi Liga Inggris Sementara Diberhentikan, Nasib Liverpool Sebagai Calon Juara? Tak Angkat Trofi?

Pada poin lainnya, WHO juga merekomendasikan untuk meningkatkan kapasitas laboratorium.

WHO meminta pengetesan spesimen tak hanya dilakukan pada yang telah melakukan kontak, tetapi semua orang dengan gejala influenza dan gangguan pernapasan.

Selain itu, WHO juga meminta untuk mengintensifkan edukasi terkait kebersihan tangan, etika bersin dan batuk serta menjaga jarak dengan orang lain.

"Saya sangat mengapresiasi dukungan Anda untuk mengimplementasikan langkah-langkah diatas," tulis Tedros kepada Jokowi.

Tedros juga mengaku sangat berterima kasih jika Indonesia bisa memberikan WHO informasi detail mengenai cara Indonesia melakukan pengawasan, identifikasi kontak dan penelusuran kontak, serta data penting lainnya.

"Sangat penting bagi WHO menerima data tersebut untuk memfasilitasi asesmen risiko yang lebih komprehensif secara global," tulis Tedros.

Sampai saat ini belum ada tanggapan dari pihak istana terkait surat itu.

Jubir Presiden Fadjroel Rachman yang dihubungi kompas.com belum memberi respons.

Hingga Jumat (13/3/2020) sore, terdapat 69 kasus positif corona di Indonesia yang diumumkan pemerintah. Lima orang dinyatakan telah sembuh, sementara empat orang meninggal dunia.

Mirip Vina Garut, Suami Tawarkan Istri di Media Sosial, Unggah Video Adegan Dewasa ke Twitter

Ternyata Ada Pengkhianat NKRI, Oknum TNI AD Jual Senjata, Amunisi ke KKB Papua, Penjara Seumur Hidup

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved