Virus Corona
Daftar Aktifitas yang Dapat Menyebarkan Virus Corona (Covid-19) Menurut Penjelasan Dokter!
Wabah virus corona atau Covid - 19 yang sudah menyebar di 8 provinsi yang ada di Indonesia.
TRIBUNJAMBI.COM - Wabah virus corona atau Covid - 19 yang sudah menyebar di 8 provinsi yang ada di Indonesia.
Agar tidak menambah kepanikan sebaiknya bisa mengenali cara penyebaran virus Corona atau Covid - 19.
Penularan virus corona atau Covid-19 dapat terjadi melalui penyebaran droplet atau percikan air liur.
• Update Virus Corona Menyebar di 8 Provinsi, 96 Terjangkit, 5 Meninggal Dunia, 8 Sembuh
Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, menjelaskan penularan virus melalui droplet termasuk penularan secara langsung.
Dia menerangkan, ada sejumlah aktivitas yang dapat menimbulkan droplet tersebut.
• Terungkap Ramuan Khusus yang Digunakan Mak Erot Memperbesar Alat Vital Pria!
Berikut beberapa di antaranya:
- Batuk
- Bersin
- Berbicara
- Meludah
- Menyanyi
Tentunya, menurut Dien, aktivitas itu mengandung agens infeksius dan dapat terbawa dalam jarak pendek untuk mencapai konjunktiva atau membran mukus hidung ataupun mulut pejamu yang rentan.
Dien menyampaikan droplet yang terinfeksi itu mampu mencapai jarak sekitar 0,91 meter hingga 2 meter.
"Penyebaran droplet merupakan penularan langsung karena dua orang atau lebih yang sedang berinteraksi berada sangat dekat sehingga penularan terjadi," jelas Dien saat diwawancara Kompas.com, Jumat (13/3/2020).
Dien menjelaskan penularan langsung dapat juga terjadi melalui kontak seperti sentuhan.
Sentuhan itu biasanya melalui tangan dengan memindahkan organisme penyebab penyakit yang dibawa dari satu orang ke orang lainnya.
• Terkuak, Bukan Karena Bosan Sama Luna Maya, Reino Barack Nikahi Syahrini Karena Bujuk Rayu Sosok Ini
Penularan tidak langsung
Dien merangkan penularan virus corona bisa juga terjadi secara tidak langsung.
Penularan melalui rute tidak langsung melibatkan suatu objek perantara, baik itu objek mati maupun hidup yang membawa suatu agens dari sumber ke pejamu yang rentan.
Sebagai contoh, droplet mengandung virus yang dikeluarkan oleh penderita bisa menempel di di suatu benda. Benda tersebut kemudian tersentuh oleh orang lain yang setelah itu giliran menyentuh mulut, hidung, atau mata sendiri sebelum mencuci tangan.
“Oleh sebab itu, siapa saja saat ini disarankan untuk bisa menerapkan etika batuk dengan benar dan rajin mencuci tangan untuk menghindari penularan virus,” jelas Dien.
Penularan virus corona secara tidak langsung juga bisa melalui kontaminasi feses.
• Video Viral - Driver Ojol Cewek Histeris di Jalan Karena Kehilangan Sepeda Motor Saat Ambil Orderan
Melansir Kompas.com (2/3/2020), Dokter Spesialis Paru Anggota Kelompok Staf Medik (KSM) Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta, Dr dr Reviono, SpP (K), menjelaskan penularan virus corona dari feses atau tinja memang bisa saja terjadi.
Seseorang yang bersentuhan dengan kotoran ketika buang air besar (BAB) dan tidak mencuci tangan dengan bersih dapat menularkan virus tersebut. Sebab, virus yang ada di tangan dapat menyebar ke orang lain ataupun hinggap lebih dulu di benda mati.
"Virus corona memiliki banyak rute penularan. Sebagian penularan berlangsung kuat dan cepat," kata Dokter yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas (UNS) Solo itu.
Perbedaan Flu Biasa dengan Virus Corona
Ada perbedaan antara flu biasa dengan virus corona atau Covid-19 yang wajib dikenali sejak awal,
Ada sejumlah perbedaan antara flu biasa dengan gejala virus corona.
Berdasarkan data real time, Coronavirus COVID-19 Global Cases by the CSSE at Johns Hopkins University (JHU), jumlah kasus terinfeksi virus corona di dunia mencapai 144.833.
Melansir SCMP, lima negara dengan kasus terbanyak yakni China, Italia, Korea Selatan, Iran dan Spanyol.
Memang, sejumlah orang sulit membedakan antara batuk gejala virus corona dengan batuk pilek biasa atau alergi.
Ketiga gejala gangguan kesehatan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Berikut penjelasannya :
Gejala infeksi virus corona biang Covid-19
Melansir Kompas.com dari situs resmi WHO, gejala penyakit Covid-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering.
Beberapa pasien juga mengeluhkan sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, serta diare.
Gejala penyakit tersebut awalnya ringan dan muncul secara bertahap.
Namun, ada juga penderita yang terinfeksi virus corona baru jenis SARS-CoV-2 yang tidak merasakan gejala tersebut.
Dari data, sebanyak satu dari enam penderita Covid-19 mengalami gejala sakit yang parah sampai kesulitan bernapas.
Infeksi virus corona dapat berdampak serius pada orang lanjut usia dan penderita hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.
Selain demam, salah satu gejala umum dari infeksi virus corona adalah batuk.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar dua pertiga pasien atau 67,7 persen pasien Covid-19 yang terinfeksi virus corona mengalami gejala batuk kering.
Sementara sebanyak 33,4 persen penderita infeksi virus corona, mengalami batuk berdahak.
"Batuk bisa jadi tanda. Terlebih jika batuknya kering. Yang perlu jadi perhatian, saat batuk disertai demam," jelas Dr. Waleed Javaid dari RS Mount Sinai Downtown AS, seperti dilansir New York Post (6/3/2020).
Selain batuk, sebagian orang yang terinfeksi virus corona juga merasakan sesak napas, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Javaid mengatakan, tidak semua batuk kering atau berdahak merupakan gejala virus corona.
Batuk kering bisa jadi tanda iritasi atau radang di tenggorokan.
Apapun penyebab batuk, pasien yang merasakan gejala batuk tak kunjung sembuh wajib berkonsultasi ke dokter.
Beda pilek, alergi, dan gejala virus corona
Hanya sebagian kecil atau lima persen penderita infeksi virus corona pertama di China yang menunjukkan gejala pilek dan hidung tersumbat.
"Covid-19 sangat jarang disertai pilek," kata Dr. Marta Feldmesser dari RS Lenox Hill AS, kepada New York Post (6/3/2020).
"Jika ada orang-orang di sekitar Anda yang bersin-bersin, Anda tak perlu khawatir berlebihan," ujar Feldmesser.
Menurut Feldmesser, pilek pada penderita infeksi virus corona disertai gejala mirip flu seperti demam, batuk, sesak napas, tubuh terasa sakit, sampai sakit kepala.
Sedangkan pilek biasa maupun karena alergi biasanya disertai bersin, mata gatal, dan terkadang batuk.
Sedangkan pilek yang disertai sakit tenggorokan adalah tanda khas infeksi saluran pernapasan atas.
Melansir DW, penderita infeksi virus corona umumnya mengalami gangguan saluran pernapasan bagian bawah.

Sebagian besar penderita yang terinfeksi mengalami batuk kering, sesak napas atau pneumonia, tetapi tidak disertai sakit tenggorokan.
Feldmesse berpendapat, gejala pilek biasa ataupun alergi jarang tumpang tindih dengan gejala infeksi virus corona.
"Yang jelas, saat ada yang batuk, wajib dipantau apakah disertai demam. Jika ada demam, itu bisa jadi tanda masalah kesehatan," kata dia.
Para ahli menyarankan agar orang yang sehat rajin mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, jauhkan tangan dari wajah.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Beda Batuk Pilek Biasa dengan Gejala Virus Corona, Jangan Langsung Cemas Jika Ada yang Bersin, https://bogor.tribunnews.com/2020/03/14/beda-batuk-pilek-biasa-dengan-gejala-virus-corona-jangan-langsung-cemas-jika-ada-yang-bersin?page=all.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beda Cara Penularan Virus Corona Secara Langsung dan Tidak Langsung",