Sejarah Supersemar
Hari Ini Diperingati Lahirnya Supersemar, Surat Pembuka Jalan Soeharto Ganti Soekarno Jadi Presiden
Hari Ini Diperingati Lahirnya Supersemar, Surat Pembuka Jalan Soeharto Ganti Soekarno Jadi Presiden
Hari Ini Diperingati Lahirnya Supersemar, Surat Pembuka Jalan Soeharto Ganti Soekarno Jadi Presiden
TRIBUNJAMBI.COM - Hari ini diperingati peristiwa sejarah 11 Maret, tepatnya 54 tahun silam lahirlah Surat Perintah Sebelas Maret atau dikenal Supersemar.
Kelak, surat inilah yang dinilai sebagai pembuka jalan Soeharto ganti Soekarno jadi presiden.
Supersemar atau Surat Perintah 11 Maret adalah penyerahan mandat kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto pada 11 Maret 1966.
Penyerahan mandat kekuasaan ini dilatarbelakangi gejolak di dalam negeri setelah peristiwa G30S/PKI pada 1 Oktober 1965.
• Karena Supersemar, Soekarno Merasa Sedih Dikibuli Soeharto hingga Rasakan Diusir dari Istana
• Diberi Supersemar, Soeharto Malah Usir Soekarno dan Minta BK Lengser, Ratna Sari Dewi Sampai Kaget!
• Soekarno Merasa Dibohongi Soeharto, Resimen Tjakrabirawa Dibubarkan Setelah Supersemar Terbit
"Pada 2 Oktober, Soeharto mengakui perintah dari Soekarno untuk mengambil sendiri komando tentara," tulis Ricklefs.
Syaratnya, Soeharto lah yang diberi kekuasaan penuh untuk memulihkan ketertiban dan keamanan.
• Inilah Sosok Raymond Manthey yang Nekat Persunting Yuni Shara di Usia 21 Tahun, Begini Nasibnya Kini
• Sebenarnya KKB Papua Bisa Dilumat Secepat Kilat dengan Heli Apache, Namun Terkendala Amerika Serikat
• KKB Papua Cari Perhatian, Bos KKB Ngaku Telah Ditelepon Pangdam Cenderawasih, Ini Kata Pihak Kodam
• Pemerintah Kabupaten Tebo Lakukan Pengoptimalan DD/ ADD Sukseskan Pemerataan Pembangunan
Kekuasaan ini kemudian dilembagakan pada 1 November 1965 dengan pembentukan Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban ( Kopkamtib ).
Tentara menuding Partai Komunis Indonesia ( PKI ) sebagai dalang di balik pembunuhan tujuh jenderal.
Sikap ini memicu amarah dari para pemuda antikomunis.
"Para pemuda antikomunis kini menguasai jalan-jalan, membakar markas besar PKI di Jakarta pada 8 Oktober," catat Ricklefs.
Tritura
Pada akhir Oktober 1965, para mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia ( KAMI ) dengan dukungan dan perlindungan tentara.
Ada juga KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia), dan kesatuan-kesatuan aksi lainnya (KABI, KASI, KAWI, KAGI).
Semuanya tergabung dalam Front Pancasila.