Musuh Bebuyutan Susi Susanti Asal China Jadi Orang Klaten, Huang Hua Takluk oleh Tjandra

Dulu, pemain China ini merupakan musuh bebuyutan Susi Susanti berebut posisi peringkat satu dunia. Kini dia takluk di tangan pria asal Klaten.

Editor: Duanto AS
Istimewa
Musuh bebuyutan Susi Susanti, Huang Hua, dan Tjandra Budi Darmawan, suaminya. 

Dulu, pemain China ini merupakan musuh bebuyutan Susi Susanti berebut posisi peringkat satu dunia. Kini dia takluk di tangan pria asal Klaten.

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah cinta pebulu tangkis dunia rival Susi Susanti, Huang Hua cukup berliku, hingga akhirnya tinggal di Klaten. 

Langkah yang sulit ditempuh pebulu tangkis nomor satu dunia asal China Huang Hua.

Di Balik Kisah Susi Susanti Juara All England Empat Kali, dari Pacaran Itu-itu Saja hingga Bisnis

Jadi Juara All England Putri Satu-satunya di Indonesia, Susi Susanti Punya Cerita Pedih Tahun 1998

Siapa Sebenarnya Tjun Tjun? Juara All England Enam Kali dari Indonesia Berambut Gondrong

Dia harus memulai kehidupan dari nol, saat memutuskan pindah ke Klaten, Jawa Tengah untuk mengikuti suami.

Bagaimana kisahnya?

Huang Hua mulai berlatih main bulu tangkis sejak kecil. Ia mengenal bulu tangkis sejak usia sembilan tahun.

Dua tahun bermain di tingkat kabupaten, prestasi Huang Hua tidak begitu gemilang.

Huang Hua, Susi Susanti dan Yuni Kartika.
Huang Hua, Susi Susanti dan Yuni Kartika. (facebook.)

Setelah berumur 11 tahun, ia dipilih masuk tim Provinsi Guangxi.

Uniknya, Huang Hua terpilih bukan karena dirinya menjuarai turnamen tingkat kabupaten atau provinsi. Tim pelatih saat itu memilih Huang Hua masuk karena fisik dan kemampuannya yang bagus.

Empat tahun bergabung di tim provinsi, Huang Hua akhirnya bertemu dengan Chen Yu Niang, pelatih yang ditunjuk pemerintah China saat itu.

Di tangan Chen, Huang Hua menjadi pemain yang matang hingga menjadikannya pemain bulu tangkis top dunia di era 1990-an.

Menurut dia, sebelum berkiprah menjadi pelatih, Chen yang masih bersaudara dengan Tjandra (suaminya), pernah tinggal di Indonesia.

Chen pindah ke Hongkong kemudian diminta wakil perdana menteri saat itu untuk melatih tim bulu tangkis putri China.

Awalnya Chen menolak. Namun Chen kemudian memberikan syarat, ia mau melatih asal dia pilih sendiri pemain-pemainnya.

Persyaratan itu diterima pemerintah China. Chen mulai melatih tim bulu tangkis putri China tahun 1984.

Chen memilih Huang Hua untuk dilatih karena menilai dia masih lugu.

Tak hanya itu, Chen memilih pemain yang belum juara agar mudah dibentuk pola permainannya.

Huang Hua
Huang Hua (kompas.com)

Chen khawatir kalau mengambil pemain yang sudah jadi susah mengubah pola permainannya.

Saat itu ia ingin mengubah karakter dan pola permainan seperti yang diinginkannya.

"Makanya dia memilih saya karena lugu sehingga masih bisa ditanam apa saja," jelas Huang Hua.

Setelah berumur 20 tahun, karir Huang Hua mulai menonjol. Tahun 1991, Huang Hua menyabet gelar pemain nomor satu dunia.

Saat itu pula berbagai gelar kejuaraan dunia disabetnya. Saat karirnya menanjak, Huang Hua terserang penyakit infeksi pankreas. Selama 40 hari, ia dirawat di rumah sakit.

Jejak Karier Johan Wahyudi Juara All England 6 Kali, Pebulu Tangkis Indonesia yang Pernah Kena Tipu

Pebulu Tangkis Gondrong Indonesia Ini Juara All England Enam Kali, Kevin/Markus Baru Satu Kali

Saat menjalani perawatan di rumah sakit, Huang Hua dilamar Tjandra, pria asal Klaten.

Huang Hua menerima pinangan Tjandra dan akhirnya menikah tahun 1993.

Tak lama kemudian mereka menikah dan memutuskan tinggal di Indonesia.

Meski memiliki modal sebagai pemain nomor satu dunia, Huang Hua tak mengikuti jejak Susi Susanti yang berbisnis peranti bulu tangkis.

Pasalnya, namanya tidak sebesar Susi Susanti di Indonesia.

"Nama saya kurang besar untuk membuat itu. Saya sekarang malah pintar buat bakpao. Siapa tahu bakpao saya laku," ujarnya.

Tjandra mengenal Huang saat Huang mengikuti turnamen Indonesia Open di Malang tahun 1991.

Setelah selesai bermain, Huang Hua diajak Chen, pelatihnya yang berkerabat dengan Tjandra, ke Klaten.

"Waktu itu saya mengikuti Indonesia Open di Malang. Terus pelatih saya, setiap tahun mengunjungi keluarganya di Klaten. Kebetulan saya saat itu sudah selesai main lalu saya diajak ke Klaten. Lalu berkenalan dengan Tjandra. Tetapi kenal hanya sekedar say hallo saja," kata Huang Hua.

Tjandra ternyata menyukai Huang Hua. Tjandra mulai intens ke China untuk lebih dekat dengan Huang.

"Untuk tambah dekat dengan Huang Hua saya sering ke sana. Dan di sana saya belajar bahasa Mandarin selama setengah tahun agar mudah berkomunikasi dengan Huang Hua," kata Tjandra.

Saat akan memboyong Huang Hua, Tjandra mengalami kesulitan.

Apalagi saat itu posisi tim Indonesia dan China masih kuat di dunia bulu tangkis.

"Saat itu mau membawa Huang Hua keluar saja kesulitan. Pasalnya Huang Hua menjadi aset negara China saat itu," ujar Tjandra.

Tak hanya itu, ada media di China yang menulis Huang Hua berkhianat setelah menikah dengan Tjandra. Karena itu, Huang Hua memilih tidak bermain bulu tangkis setelah menikah dengan Tjandra.

"Kalau Huang Hua main dari Indonesia maka finalnya pasti ketemu China. Kalau ketemu China kalah pasti dikiranya mengalah. Tetapi kalau menang ,Chinanya pastinya nggak senang," ujar Tjandra.

Usai menikah, Huang Hua dan Tjandra tidak langsung tinggal di Klaten.

Keduanya memilih tinggal di Amerika Serikat (AS) selama beberapa tahun. Di AS, Huang Hua belajar bahasa dan Tjandra sekolah di penerbangan.

"Dan tidak sampai seratus jam saya sudah lulus," jelas Tjandra.

Setelah puluhan tahun hidup di Indonesia, Huang Hua sudah akrab dengan masakan Indonesia. Ia menyukai rendang, rawon, ayam goreng hingga nasi kuning.

Susi Susanti
Susi Susanti ()

"Kalau masak masakan Jawa belum bisa. Tapi kalau masakan China bisa dan enak," ungkap Tjandra.

Beberapa waktu lalu, Tjandra mengajak istrinya itu bermain ketoprak berjudul Rebut Kuasa pada perayaan Imlek 2018.

Ia berperan sebagai Jagawara dan Huang Hua memerankan istri Jagarawa.

Tjandra menerima tawaran main ketoporak yang dimainkan warga keturunan Tionghoa itu setelah ada permintaan Pemkab Klaten.

Meski sudah lancar berbahasa Indonesia, Tjandra menyatakan terkadang orang masih tersenyum mendengarkan Huang Hua berbahasa Indonesia.

"Orang lain dengarnya lucu. Omongnya masih terbalik-balik," ujar Tjandra. (Muhlis Al Alawi/kompas.com)

Misteri Final All England 1976 yang Sampai Kini Tak Terpecahkan, Rudy Hartono vs Liem Swie King

Rudy Hartono Selamatkan Tati Soemirah dari Pekerjaan Kasir Apotek, Kisah Pilu Mantan Atlet

Daftar 15 Atlet Berprestasi Jebolan PB DJarum, Mulai dari Alan Budi Kusuma Hingga Liem Swie King

Misteri Susi Susanti Pensiun dari Bulu Tangkis di Usia 27 Tahun, Tak Ada yang Menduga Kejadian Ini

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved