Rintangan Ini yang Paling Sulit, Puluhan Peserta Ujian SIM C di Kota Jambi Gagal

Kasat Lantas Polresta Jambi, Kompol Doni Wahyudi mengatakan, untuk bisa mendapatkan SIM C, pemohon harus melalui dua tahap ujian.

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Aryo
Ujian SIM C di Polresta Jambi. 

Rintangan Ini yang Paling Sulit, Puluhan Peserta Ujian SIM C di Kota Jambi Gagal 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Selain Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Bermotor dan Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Izin Mengemudi (SIM) merupakan hal yang wajib dimiliki oleh setiap pengendara.

Namun untuk mendapatkan SIM, khususnya SIM C, tentunya tidak segampang yang kita pikirkan. Ada beberapa tahapan yang harus dilewati, seperti yang dikatakan oleh Kasatlantas Polresta Jambi, Kompol Doni Wahyudi.

Dia mengatakan, untuk bisa mendapatkan SIM C, pemohon harus melalui dua tahap ujian.

"Untuk mendapatkan SIM C, pemohon harus ujian teori dulu, baru setelah itu ujian prakteknya," kata Doni, pada Kamis (5/3).

Panen Raya, Hilal Pesan Agar Sawah di Sarolangun Tidak Dialihfungsikan

5 Manfaat Konsumsi Batang Pohon Pisang, Dari Cegah Batu Ginjal hingga Sembuhkan Diabet, Bisa Dicoba

19 Pemuda Jambi ikut Tes Seleksi Casis Perwira PK TNI Khusus Tenaga Kesehatan 2020

Namun, dari kedua tahapan tersebut, ujian praktik menjadi tahapan yang banyak menggagalkan peserta ujian.

Untuk lulus dalam ujian parktik ini, para peserta wajib mampu melalui empat rintangan. Diantaranya, lintasan berbentuk angka delapan, lintasan lurus, lintasan berbentuk zik-zak, dan lintasan berbentuk U.

Dibandinkan dengan tiga rintangan lainnya, rintangan dengan bentuk huruf U yang paling menantang bagi setiap peserta ujian.

Tidak sedikit yang harus gagal mendapatkan SIM akibat lintasan tersebut.

Seperti yang dikatakan Bagian Praktek Ujian SIM, Bripka Ahmad Zarkasi. Dia mengatakan, dari sekian banyak, peserta ujian praktik SIM, sebagian besar harus gugur pada lintasan tersebut.

"Iya, bisa dikatakan 15 sampai 20 gagal pada lintasan huruf U tersebut," kata Ahmad.

Lintasan ini berfungsi untuk menguji kemampuan pengendara dalam memutar balik tanpa menurunkan kaki.

Sekilas, lintasan tersebut memang tampak biasa saja. Namun, jika diperhatikan lebih jauh, lintasan dengan panjang kurang lebih 20 meter dan dengan lebar dua kali panjang kendaraan sepeda motor ini memiliki sudut yang sangat sempit.

Tak heran, dengan sikunya yang tajam dan sempit, lintasan ini menjadi yang paling menakutkan bagi para peserta tes.

Sejumlah peserta tampak sangat hati-hati melalui lintasan itu, namun tak banyak yang berhasil, meski sudah berusaha dengan segala keseimbangan badan, kaki peserta masih saja menapak pada aspal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved