Pengeroyokan Siswa SMAN Titian Teras

Ini Permintaan Orangtua ke Sekolah yang Anaknya Jadi Korban Pengeroyokan di SMAN Titian Teras

Ini Permintaan Orangtua ke Sekolah yang Anaknya Jadi Korban Pengeroyokan di SMAN Titian Teras

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Deni Satria Budi
Tribun Jambi/Samsul Bahri
Beberapa polwan (polisi wanita) memasuki SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti Jambi, di Jalan lintas Jambi-Bulian KM 21, Pijoan, Kabupaten Muarojambi, Kamis (5/3). 

Ini Permintaan Orangtua ke Sekolah yang Anaknya Jadi Korban Pengeroyokan di SMAN Titian Teras

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI- Orangtua korban pengeroyokan di SMAN Titiwn Teras H. Abdurrahman Sayoeti Jambi, minta agar pihak sekolah mengeluarkan delapan orang siswa yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap anaknya.

Hal ini disampaikan Ali Fikri, orangtua korban saat di konfirmasi Tribunjambi.com, Kamis (5/3/2020).

Informasi pengeroyokan ini pun telah disampaikan sejumlah wali murid SMAN Titian Teras yang lainnya. Permintaan dari Ali pun juga sebenarnya juga menjadi permintaan wali murid siswa lainnya.

"Kalau saya gini, kami ada grup WA ortu, permintaan cuma satu, dikeluarkan 8 orang anak itu dari sekolah TT, tolong anak itu di DO. Kalau untuk penjara atau hukuman lain tidak sama sekali, kami cuma minta di keluarkan," tegas Ali.

BREAKING NEWS Kasus Pengeroyokan Siswa SMAN Titian Teras di Sekolah, Polisi Olah TKP

Siswa SMA Titian Teras Muaro Bungo, Kembali Terancam Diungsikan di Tahun Ajaran Baru Ini ke RSBI

Viral, Curhatan Wanita Ini Beli Masker Rp 330 Ribu Tahunya Bekas, Dinkes Gandeng Polisi

"Karena kenapa, okelah anak kami sekarang kelas 3, kemudian tamat. Nah yang rawan ini kan anak kelas 11 dan 10 dan siswa yang baru, ini yang kita khawatirkan terjadi lagi," sambungnya.

Sementara itu, disisi lain kata Ali, pihak sekolah pasca kejadian pengeroyokan pengeroyokan tersebut juga tidak pernah menelpon dirinya selaku orang tua.

Bahkan pihak terkait dalam hal ini orang tua dari pelaku di duga pengeroyokan juga tidak ada etikad baik untuk meminta maaf.

Beberapa polwan (polisi wanita) memasuki SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti Jambi, di Jalan lintas Jambi-Bulian KM 21, Pijoan
Beberapa polwan (polisi wanita) memasuki SMAN Titian Teras H Abdurrahman Sayoeti Jambi, di Jalan lintas Jambi-Bulian KM 21, Pijoan (Tribun Jambi/Samsul Bahri)

"Yang menelpon cuma wali kelas. Semenjak malam itu sampai detik ini tidak ada pihak sekolah, kepsek, baik permintaan maaf atau nanya kabar anak saya tidak sama sekali. Tawaran mediasi juga tidak ada, apalagi orangtua delapan orang itu, tidak sama sekali nelpon atau minta maaf," ungkapnya.

Disisi lain, Ali telah melaporkan kasus pengeroyokan anaknya kepada pihak kepolisian. Laporan itu menurutnya, dibuat untuk memperkuat permintaan orangtua kepada pihak sekolah agar mengeluarkan delapan siswa tersebut. Itu juga sesuai dengan tata tertib yang ada di SMAN Titian Teras.

"Laporan ini untuk penguatan, karena dalam tertib TT kalau berkelahi berdua di keluarkan. Kalau pengeroyokan itu lain lagi, sudah ada dimuat aturan itu. Terus terang, ini sudah keluarkan darah, berapa tetes darah yang dikeluarkan anak saya dalam kejadian ini. Bagaimana kecewanya kita sebagai orangtua, ini pengeroyokan, kita minta keadilan," sebut Ali.

Di sisi lain, Ali menyebutkan bahwa anaknya sudah kembali ke sekolah pada Rabu malam (4/3). Pihak keluarga juga telah melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kesehatan anaknya, karena dikhawatirkan ada luka dalam pada bagian kepala anaknya.

"Kondisi anaknya sudah kembali ke asrama dengan luka 8 jahitan di kepala. Alhamdulah CT scan bagus. Saya khawatirkan itu anak sayalah terganggu persiapan UN ini. Persiapan dia ke perguruan tinggi, kami cuma minta itu tolong di DO delapan orang itu," harapnya.

Ini Permintaan Orangtua ke Sekolah yang Anaknya Jadi Korban Pengeroyokan di SMAN Titian Teras (Tribunjambi.com/Samsul Bahri)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved