kisah militer
TIDAK Jadi Danjen Kopassus, Pangdam atau Kasdam, Luhut Binsar: Saya Terima Itu dengan Besar Hati
TRIBUNJAMBI.COM - Sosok satu ini akrab dijuluki dengan sebutan Jenderal Tempur. Jenderal Purnawirawan,
Kedekatan Luhut dengan Benny Moerdani ternyata membuat Luhut risih.
Karena tak enak dengan rekan-rekan lain akibat sering dipanggil Benny Moerdani ke kantornya, Luhut pun memberanikan diri bertanya ke atasannya itu.
• Mobil Patroli Polsek Tembagapura Diberondong Peluru, Aparat Cegah KKB Papua Masuk PT Freeport
Alhasil, Benny Moerdani marah hingga membuat Luhut tak lagi berani bertanya.
Akibat sering dipanggil ke kantornya, lama-kelamaan saya jadi risih. Kebanggaan dipanggil oleh Panglima ABRI mengecil, karena pasti banyak yang tahu, dan banyak pula senior saya yang tidak senang, mungkin juga jadi iri, seorang perwira menengah dipanggil oleh jenderal bintang empat berjam-jam. Suatu hari ketika mood Pak Benny sedang bagus, saya beranikan diri bertanya, “Pak, mohon izin, lain kali kalua memanggil saya bisa kah melalui atasan saya?”” Saya curi pandang wajahnya, dan mukanya lalu mengeras. Kedua tangannya mulai menyapu-nyapu mejanya, dan saya menyesal koq berani-berani membuat beliau marah.
Tapi nasi sudah jadi bubur, saya pasrah. “Luhut!”katanya dengan nada dalam. “Saya jenderal bintang empat…!”sambil menunjukkan tanda pangkatnya di bahu “..dan kamu Letkol…!”Itu saja, dan saya sudah mengerti maksudnya. “Siap!” jawab saya. Sejak itu saya tidak pernah berani menanyakan lagi soal itu."
• Buat Sendiri Hand Sanitizer di Rumah, Hanya 2 Bahan Gampang Diperoleh di Apotek, Untuk Stok
Ternyata kedekatan Luhut dengan Benny Moerdani berdampak pada karier Luhut di TNI.
Ini terjadi ketika Benny Moerdani tidak lagi menjadi tentara.
Luhut mengaku harus merelakan jabatan-jabatan strategis hilang dari genggaman karena faktor kedekatannya dengan Benny Moerdani.
"Beberapa tahun kemudian ketika Pak Benny pensiun, saya menerima konsekuensi karena jadi golden boys Pak Benny. Tapi saya terima itu dengan besar hati. Tidak jadi Danjen Kopassus, tidak jadi Kasdam atau Pangdam; bagi saya itu harus bayar sebagai akibat kesetiaan yang tegak lurus. Dan saya bangga mampu menjalankan nilai-nilai yang diturunkan oleh Pak Benny kepada saya."
Luhut juga sempat meminta klarifikasi isu mengenai keretakan hubungan Presiden Soeharto dengan Benny Moerdani.
Benny Moerdani memberi jawaban ketika Luhut menanyakan hal itu.
• Sidak Komisi IV DPRD Provinsi Jambi ke RSUD Raden Mattaher, Dapati Gedung Tak Terpakai & Alkes Rusak
"Beberapa tahun kemudian, Pak Benny sudah tidak punya power lagi, kecuali jabatan sebagai Menteri Hankam yang “tak bergigi”saya berpangkat Kolonel dan baru pulang dari pendidikan di NDU di Washington DC. Saya datangi kantor beliau, dan menanyakan kepada Pak Benny, rumor yang beredar di luar bahwa beliau sudah “jauh” dari Pak Harto. “Benar itu Luhut..!” katanya terus terang. Ia menjelaskan bahwa Presiden Soeharto marah kepadanya, ketika dengan cara halus mencoba mengingatkan bisnis yang dijalankan oleh putera-puterinya yang sudah kelewat batas di meja bilyar; Pak Harto lalu tiba-tiba meletakkan stik bilyar dan masuk kamar. Sejak itu, Benny Moerdani tidak pernah dekat dengan Presidennya. “Tetapi asal kamu tahu ya Luhut. Apapun sikap beliau, saya tidak pernah kehilangan kesetiaan saya kepadanya…!”
Biarpun Presiden Soeharto marah, menurut Luhut, Benny Moerdani tetap loyal terhadap Soeharto.
"Saya ingat suatu hari tahun 1983, ketika hampir terjadi krisis keamanan yang melibatkan Prabowo, saya menyampaikan kasus itu kepada Menhankam/Pangab (waktu itu) Jenderal M. Jusuf yang juga saya kagumi. Beliau berkata pendek, “Luhut, saya percaya kesetiaan Benny, saya tidak ragukan dia…! Karena Pangab sudah memutuskan, maka permasalahan sensitif tersebut selesai dengan sendirinya."
Menurut Luhut pengalaman bersama Benny Moerdani itu membuatnya mendapat banyak pelajaran.
• Dua Warganya Positif Virus Corona, Ini Kata Wali Kota Depok, Ridwan Kamil Beri Klarifikasi
Tidak hanya itu, Luhut juga menjadi tertarik dengan dunia intelijen.