Rupiah Melemah di Level Rp 14.413 per Dolar Harga Minyak Merosot Penurunan Terendah 4 Tahun Terakhir
Senin (2/3) pukul 10.00 WIB, rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI ada di Rp 14.413 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 1,25% d
Rupiah Melemah di Level Rp 14.413 per Dolar, Harga Minyak Merosot, Penurunan Terendah dalam 4 Tahun Terakhir
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Sejalan dengan rupiah di pasar spot, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga melemah hari ini.
Senin (2/3) pukul 10.00 WIB, rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI ada di Rp 14.413 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 1,25% dibanding akhir pekan lalu.
Sementara itu, rupiah di pasar spot ada di Rp 14.375 per dolar AS, melemah 0,39% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 14.318 per dolar AS.
Rupiah ada di posisi terlemah sejak Juni 2019.
Di Asia, rupiah melemah bersama rupee India yang melemah 0,85% dan yen Jepang yang melemah 0,31% terhadap dolar AS.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS pagi ini.
• Deretan Jenis Makanan yang Bikin Kita Tak Mudah Sakit, Mulai Kwaci hingga Sop Ayam
• Pertempuran Menegangkan Kostrad di Pinggir Jurang Timtim 1995, Musuh Terbakar Tapi Rambutnya Utuh

Harga Minyak Berada di Level Terendah dalam 4 Tahun terakhir
Sejalan dengan nilai tukar ke dolar Amerika Serikat, harga minyak juga terus mengalami kemerosotan.
Harga minyak merosot lagi ke level terendah sejak Januari 2016.
Senin (2/3) pukul 7.02 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 44,42 per barel.
Harga minyak ini turun 0,76% ketimbang harga penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Jumat (28/2) lalu harga minyak WTI Ini adalah penurunan harga minyak merosot 4,95% dalam sehari.
Hingga hari ini, harga minyak sudah turun dalam tujuh hari perdagangan berturut-turut.
Penurunan pada periode tujuh hari pun terjadi pada minyak brent.
• Aktivitas Illegal Drilling Masih Berlangsung, Bak Penampung Minyak Ilegal Terbakar
• Begini Modus Cara AH Opersikan Investasi Bodong, Ratusan Orang di Sungai Bahar Korbannya
Harga minyak brent untuk pengiriman Mei 2020 di ICE Futures pagi ini turun 0,95% ke US$ 49,20 per barel.
Dalam tujuh hari perdagangan, harga minyak brent mengakumulasi penurunan 16,33% dan minyak WTI mengakumulasi penurunan 17,56%.
Penurunan harga minyak ini masih tak terbendung. Menurut sumber Reuters, OPEC berniat memangkas lagi pasokan minyak pada pertemuan pekan ini, baik dengan atau tanpa dukungan Rusia.
"Arab Saudi ingin menahan penurunan harga tapi Rusia tidak sepakat. Jadi, satu-satunya jalan mungkin OPEC akan memangkas tanpa Rusia, yang tidak akan mengirim sinyal baik ke pasar," kata sumber tersebut.
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa harga minyak saat ini masih bisa diterima oleh anggaran Rusia.
Putih mengatakan bahwa Rusia memiliki sumber daya yang cukup untuk menghadapi penurunan ekonomi global.
OPEC dan sekutunya dijadwalkan bertemu di Wina, Austria pada 5-6 Maret untuk menyepakati kebijakan produksi minyak.
Pemangkasan produksi tanpa Rusia bisa berarti berakhirnya kerjasama antara OPEC dan Rusia.
• Ini Kronologis Korban Penganiayaan di Dusun Sendaran Batang Asai
Hal ini akan dihindari oleh Arab Saudi dan anggota utama OPEC lainnya.
Rusia memiliki catatan menyetujui langkah OPEC+ pada menit-menit terakhir.
Sementara Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman bulan lalu mengatakan bahwa tidak masuk akal jika Saudi berniat memecah sekutu dengan Rusia pada OPEC+.
Dia juga mengatakan bahwa OPEC+ akan merespons dengan bertanggung jawab terhadap penyebaran virus corona.
Sumber Kontan
https://investasi.kontan.co.id/news/rupiah-di-kurs-tengah-bi-melemah-ke-rp-14413-per-dolar-as