Kisah Militer

KERASNYA Pelatihan Anggota Kopassus, Pelda Suwito: Jika Misi Gagal, Disuruh Tidur di Kandang Sapi

TRIBUNJAMBI.COM - Komando pasukan khusus (Kopassus) selalu menjadi pilihan utama, dalam misinya untuk merebut,

Editor: ridwan
IST
Kopassus 

TRIBUNJAMBI.COM - Komando pasukan khusus (Kopassus) selalu menjadi pilihan utama, dalam misinya untuk merebut, menguasai atau menghancurkan sasaran strategis (bukan taktis).

Tak pelak lagi setiap calon atau anggota Korps Baret Merah harus mempunyai kemampuan di atas rata-rata dari tentara reguler.

Dalam melaksanakan operasi militer maupun non militer mereka dituntut harus berhasil, tak menerima kegagalan.

Nah, ada cerita menarik dari salah seorang anggota Kopassus yang dianggap gagal dalam menjalankan tugasnya.

Kondisi Terkini Rendy Meidiyanto, Artis Ganteng-ganteng Serigala yang Jadi Perwira TNI AL, Keren

Resmikan Markas Pemenangan, Cek Endra Makin Optimis Menang Pilgub Jambi 2020

MotoGP Qatar 2020 Batal! Jadwal Live Streaming MotoGP 2020 Live Trans 7 Terimbas Virus Corona

Dikutip dari Tribun Jambi, Sabtu (22/12) Pelda Suwito, seorang prajurit Kopassus menceritakan bagaimana dulu para pelatih menempanya sangat keras.

Usai dikukuhkan menjadi prajurit komando bukan berarti Suwito dkk bisa berleha-leha layaknya mahasiswa habis wisuda.

Mereka langsung diterjunkan ke medan perang di Timor Timur kala itu.

Jika gagal dalam menjalankan tugas maka hukuman menanti mereka sekembalinya ke basis kesatuan.

Gejala & Cara Pencegahan Virus Corona, Ibu dan Anak Positif Covid-19 Dirawat di RSPI Sulianti Saroso

VIDEO: VIRAL! Kaharuddin Warga Bone Rakit Pesawat Helikopter

Reaksi Hotman Paris Saat Kaget Terbukti Jadi Korban Kebohongan Lucinta Luna, Pacar Abash 65% Bohong!

"Pengalaman saya jika tugas perang Timor Timur dan tidak berhasil mendapatkan senjata musuh, sudah pasti tidurnya di kandang sapi!" kata Pelda Suwito.

Saat itu di Grup 2 Kopassus di Kartasura, banyak sapi.

Prajurit yang gagal akan ditidurkan bersama sapi.

P

 Angkasa : Indonesian Special Force
Kopassus saat DOM di Aceh

Bukan hanya itu saja. Prajurit yang gagal bakal ditempa, dilatih lebih keras lagi kemudian ditugaskan kembali ke medan perang.

Siapa Sebenarnya Dua WNI Positif Virus Corona? Jokowi Paparkan Kronologinya

Ibu & Anak yang Positif Virus Corona Dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Cara Cegah Covid-19 dari WHO

2 Warga Positif Corona adalah Wanita, Diduga Tertular WN Jepang, Pemerintah Didesak Bentuk Panja

Kalau gagal lagi? ya tidur bersama sapi lagi.

"Dilatih lagi tiga bulan, diberangkatkan lagi enam bulan. Kalo gagal lagi, tidur sama sapi lagi," kata Pelda Suwito.

Pelatih lebih menakutkan dari pada setan sekalipun

Seperti diungkapkan oleh Pelda Suwito di atas.

Pelatih akan menempa siswa komando sangat keras dan tak pandang bulu.

Adegan Ranjang Syahrini dan Reino Barack di Video Klip Jadi Sorotan, Ekspresi Eks Luna Maya Kok Gitu

Hasil Mengejutkan dari Penyelidikan Polisi, 3.700 Orang Jadi Korban dengan Nilai Rp 116 Miliar

Korban Tewas di Jalan Niaso, Diduga Ingin Mencuri Kabel PLN, Polisi Temukan Sejumlah Barang Bukti

Bayangkan saja, saban hari fisik dan mental siswa digojlok sampai benar-benar habis.

Mereka disuruh latihan di gunung, hutan, rawa, terjun payung hingga di laut.

Stress, lapar, lelah ditambah 'siksaan' dari para pelatih menjadi teman akrab sehari-hari siswa komando.

Makanya mereka punya anggapan lebih takut dengan para pelatih bertopi merah dari pada setan sekalipun.

Update Virus Corona - 89.075 Terinfeksi, 3.053 Kematian, Covid-19 Menyebar di 67 Negara

Anies Baswedan Habis Dihujat di Medsos, Ustadz Abdul Somad Minta Maaf: Maaf, Saya Juga Babak Belur

Pemprov Jambi Gelar Konsultasi Publik RKPD Tahun 2021, Sudirman : Forum Ini Sangat Penting

Emas Antam Naik di Level Rp 810.000 & Buyback Rp 732.000 per Gram

"Kami tidak takut setan, lebih takut pelatih," menjadi semacam semboyan tak resmi para siswa komando Kopassus ketika digembleng di Pusdikpassus.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved