Ada 136 Pasien dalam Pengawasan Virus Corona di Indonesia, Jakarta, Bali dan Jawa Tengah Terbanyak
Pasien dalam pengawasan tertinggi berada di Jakarta sebanyak 35 orang. Sementara untuk di Batam, Kepulauan Riau, sebanyak 11 Orang.
Dampak terakhir, hingga awal pekan ini, sekitar 89 juta dari 291 juta pekerja migran yang menyebar di 29 provinsi China, diinstruksikan kembali ke pusat-pusat ekonomi seperti di Shanghai, Guang Zhao, dan 5 provinsi lain.
Mereka dijemput dengan bus-bus milik pemerintah.
South China Morning Post melansir, langkah instruksional pemerintah ini guna memacu kembali roda ekonomi negeri yang sudah hampir dua bulan stagnan.
Mengabaikan ketakutan warga yang enggan keluar rumah akibat eskalasi virus corona, pemerintah juga menggelar sweeping di jalan-jalan utama, terminal, pelabuhan dan bandara.
Warga berstatus pekerja yang akan meninggalkan kampung halaman diperiksa.
Kebijakan dari kementerian transportasi dan industri ini, melibatkan militer dan polisi sipil di semua provinsi.
“Tak ada jalan lain, kita akan jemout mereka untuk kembali bekerja, pabrik-pabrik sudah hampir sebulan tak beroperasi karana tak ada orang,” kata Liu Xiaoming wakil Menteri Perhubungan China di Beijing.
Di hadapan petinggi partai komunis dan elite militer China, Presiden Xi Jinping, akhir pekan lalu, menegaskan penyebaran virus ini sudah di level “sangat serius,”.
Kantor beri pemeritah, Xinhua, Senin (24/2/2020) melansir, dalam rapat teleconference dengan elite partai dan militer dari 31 provinsi, Minggu (23/2/2020), menginstruksikan militer ikut mengatasi dampak ekonomi ini.
“Inilah epidemi yang sangat sulit dikontrol dan diantisipasi, sejak Republik ini berdiri,” kata Jinping.
Republik yang berdiri 1 Oktober 1949 ini sudah berpenduduk 1,3 miliar.
Dia menyebut krisis ini sebagai ujian besar. Dia menginsirasi para bawahannya agar meyakini, bahwa bencana ini segera menemukan jalan keluar dan jadi pelajaran berharga untuk mengatasinya di masa mendatang.
Profesor ekonomi dari Renmin China Universiry, Yu Chunhai, menyebutkan dampak virus ini akan membuat pemerintah lebih tegas dan menjadi momok bagi ekonomi.
439 Event Internasional di China Batal
Dampak lain adalah pembatalan forum tahunan elite politik dan konglomerat perantau China, The Boao Forum for Asia.
Konferensi tahunan bagi perantau sukses keturunan asal Hainan di Asia ini sejatinya digelar 24 hingga 27 Maret 2020 mendatang.
Panitia acara yang sudah digelar 30 tahun ini, belum menentukan kapan event ini kembali dihelat.
Forum global ini digelar dengan gaya Davos, atau forum makan malam bersama dengan gaya kerajaan tua China.
Di China, konglomerat marga Hainan, termasuk elite ekonomi yang diyakini jadi salah satu sendi ekonomi industri dan perdagangan global di Asia, termasuk Indonesia.
South China Mourning Post, Jumat (21/2/2020) melaporkan, pembatalan konferensi tahunan ini, bersamaan dengan penundaan Kongres Rakyat Nasional, yang digelar partai penguasa RRC, 5 Maret 2020 mendatang.
Penundaan The Boao Forum for Asia ini adalah adalah forum internasional ke-439 yang dibatalkan di Shanghai.
Ke-439 ini termasuk 177 di bulan Februari, dan 262 event internasional di bulan Maret.
Alasan penudaan, merujuk rekomendasi internasional dari WHO, bahwa semua pendatang di Shanghai akan dikarantina selama 14 hari, sejak stempel paspor kedatangan.
Pameran otomotif terbesar dunia, Shanghai International Industrial Automation and Robot Exhibition, Februari 2020 termasuk salah satunya.
Prolight and Sound Fair in Guangzhou dan forum International Equipment Machinery Exhibition di Jinan city, yang selalu dihadiri sekitar 3,2 juta pengunjung juga dibatalkan.
China Development Forum ini adalah salah satu event yang banyak dihadiri konglomerat Hainan dari Asia Tenggara.
Forum internasional dengan bahasa resmi China dan Inggris ini, digagas Development Research Center, pemerintah RRC di Beijing.
Seban tahun, dua forum internasional ini digelar sebelum pemerintah China mengumumkan target ekonomi dalam negeri, GDP, yang selalu digelar bulan Mei.
Oleh sejumlah analis dan ekonom, pendapatan domestik China, GDP, oleh akan dikoreksi dari 6,1 % tahun ini, ke level 5,8 %, menyusul belum meredanya efek corona virus di negara berpenduduk 1,2 miliar ini.
Kamis lalu, Wakil Ketua BUMN China Ren Hongbin, menyebut pemerintah tak banyak merevisi target ekonomi nasional, meski negeri Tirai Bambu ini dilanda virus mematikan.
“Damoak dari epidemi virus Wuhan ini hanya sementara. Sendi ekonomi kita tetap kuat, Kami tak akan mengubah target ekonomi,” ujarnya seperti dilansir Xin Hua.
Foto-foto dan Video Pulau Sebaru
Inilah foto-foto dan video suasana Pulau Sebaru Kecil tempat observasi 188 WNI AKB Kapal World Dream yang diduga terpapar Virus Corona.
Pulau Sebaru Kecil Kepulauan Seribu Utara, DKI Jakarta akan digunakan untuk melakukan observasi virus Corona terhadap 188 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kapal World Dream.
Transportasi menuju Pulau Sebaru adalah melalui jalur laut dan udara, menggunakan kapal laut dari Marina Ancol atau melalui Pulau Harapan dan Pulau Kelapa.
Waktu tempuh sekira 2 jam menggunakan kapal nelayan dari kedua pulau tersebut menuju Pulau Sebaru.
Seorang nakhoda kapal Marine Express mengatakan Pulau Sebaru kerap digunakan untuk rehabilitasi narkotika dan obat-obatan.
Pria yang mengendarai kapal jenis boat ini kerap mengantar mereka, yang merupakan tahanan Badan Narkotika Nasional.
Pulau Harapan dan Pulau Kelapa merupakan permukiman terdekat dari Pulau Sebaru.


Tim Tribun Network mengarungi lautan Kepulauan Seribu bersama nelayan yang menyewakan kapalnya ke sana.
Arus ombak cukup kencang dan tinggi. Air dari arah kiri dan kanan kapal kerap mengombang-ambingkan kapal.
Pengamanan di area Pulau Sebaru ketat. Kapal ukuran besar, Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh terparkir sekira 1 kilometer dari Pulau Sebaru.
Kapal itu digunakan untuk membawa logistik dari daratan. Dan digunakan untuk peristirahatan sejumlah anggota TNI.
Ketika kapal hendak bersandar di Pulau Sebaru, dua kapal yang ditumpangi Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL tengah berpatroli.
Kapal lainnya memindahkan logistik dari KRI Banda Aceh ke daratan Pulau Sebaru.
Aktivitas padat tengah berlangsung demi kesiapan menyambut kedatangan 188 WNI yang hendak diobservasi.
Sejumlah prajurit TNI, tim dari Kementerian Kesehatan, tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan lainnya tengah bahu membahu mengangkat peralatan untuk kepentingan observasi.
"Welcome to Subaru Island. Cakrawala Sebaru drugs rehabilitation centre," tulisan di papan hitam ketika menginjakan kaki di Pulau Sebaru.
Terdapat sejumlah bangunan yang disiapkan untuk menampung 188 WNI.
Tempat tidur antar pria dan wanita berbeda gedung.
Untuk pria, satu ruangan cukup besar dapat ditempati enam orang dengan tiga kasur-dua tingkat.
Di atas tempat tidur sudah disiapkan satu kotak berisikan peralatan mandi untuk masing-masing orang.
Di rangka tempat tidur, tertulis nama-nama WNI.
"37. I Putu Cahya Mulyawan, 38. Guntur Nurmansah," tulis dua di antara ratusan nama yang diobservasi pada secarik kertas yang ditempelkan pada kerangka tempat tidur. Tempat makan pun dipisahkan antara pria dan wanita.
Foto-foto fasilitas Pulau Sebaru Kecil atau tempat observasi Virus Corona.




