763 Terinfeksi Virus Corona, Korea Selatan Jadi Wuhan Kedua, Berawal dari Sekte Keagamaan di Daegu

Korea Selatan disebut menjadi pusat virus corona terbesar di luar China, setelah total korban yang terinfeksi mencapai 763 orang.

Editor: Suci Rahayu PK
AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT
Para pekerja medis dilengkapi pakaian pelindung memindahkan seorang pasien diduga terinfeksi virus corona (tengah) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam, di daerah Cheongdo, Korea Selatan, Jumat (21/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan. 

763 Positif Terinfeksi Virus Corona, Korea Selatan Jadi Wuhan Kedua, Berawal dari Sekte Keagamaan di Daegu

TRIBUNJAMBI.COM, SEOUL - Korea Selatan disebut menjadi pusat virus corona terbesar di luar China, setelah total korban yang terinfeksi mencapai 763 orang.

Jumlah itu diumumkan setelah Negeri "Ginseng" mengumumkan adanya 161 kasus penularan baru virus yang berasal dari Wuhan itu.

Korea Selatan mengalami lonjakan penderita virus corona hingga lebih dari 700 orang dalam waktu kurang dari sepekan, dengan infeksi berasal dari sekte keagamaan di Daegu.

Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), kebanyakan pasien terhubung dengan Shincheonji Church of Jesus.

Orang-orang dan petugas kesehatan memakai masker wajah pelindung di luar rumah sakit di Padua, wilayah Veneto, Italia Utara
Orang-orang dan petugas kesehatan memakai masker wajah pelindung di luar rumah sakit di Padua, wilayah Veneto, Italia Utara (EPA-EFE/NICOLA FOSSELLA)

Termasuk 129 kasus infeksi yang baru saja diumumkan, ujar KCDC dalam keterangan tertulis sebagaimana diwartakan AFP Senin (24/2/2020).

Total tujuh orang meninggal di Korsel karena virus corona, menjadikannya negara kedua dengan kasus kematian tertinggi di luar China setelah Iran (8).

Dua korban meninggal terbaru dilaporkan terhubung dengan cluster (kantong) penyebaran kedua yang berasal dari rumah sakit di Cheongdo County.

Pada Minggu (23/2/2020), Presiden Moon Jae-in mengumumkan dia menaikkan status darurat ke level tertinggi, merah, sebagai cara untuk memperkuat respons pemerintah dalam menangani wabah.

Ilmuwan Menemukan Virus Corona Tidak Berasal dari Pasar Seafood Wuhan, Lantas dari Mana Infeksinya?

Guru SD di Sumsel Ditangkap di Magetan Angkut 13 Penumpang, Diduga Culik Anak Modus Ajak Hijrah

Sebagai langkah cepat, otoritas memperpanjang masa libur TK dan sekolah hingga satu pekan, dan berencana melakukan pengawasan ketat bagi pendatang dari China selama dua pekan ke depan.

"Menyebabkan kekhawatiran" Kantong penyebaran di Shincheonji dimulai ketika seorang perempuan yang berumur 61 tahun mengalami demam pada 10 Februari.

Meski begitu, dia sempat menghadiri setidaknya empat ibadah di Daegu, kota terbesar keempat Korea Selatan, sebelum divonis menderita virus corona.

Wali Kota Daegu Kwon Young-jin mengatakan, sekitr 85 persen dari 292 kasus penularan yang dilaporkan berlangsung di Shincheonji.

Pemerintah menuturkan, sebanyak 9.300 pengikut Shincheonji dikaratina atau diminta tinggal di rumah.

Namun masih ada ratusan anggota lain yang tak terlacak.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved