Travel Jambi

Tour Wisata Pulau di Pesisir Timur Jambi, Nongkrong di OM Cafe Sambil Lihat Laut

Kampung Laut yang berada di Kecamatan Kuala Jambi, merupakan sebuah permukiman padat penduduk yang berada persis di pesisir timur Jambi.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Abdullah Usman
Om Cafe di Kampung Laut, Kabupaten Tanjab Timur. ( Travel Jambi ) 

Tour Wisata Pulau di Pesisir Timur Jambi, Nongkrong di OM Cafe Sambil Lihat Laut

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Kebutuhan masyarakat akan objek wisata di Kabupaten Tanjab Timur masih belum 'terobati', meski banyak kawasan hiburan wisata bermunculan.

Ini bisa disebut di antara objek wisata di Jambi untuk menghilangkan penat.

Sebut saja Om Cafe yang saat ini menjadi primadona baru kaum milenial di kawasan pesisir laut.

Kampung Laut yang berada di Kecamatan Kuala Jambi, merupakan sebuah permukiman padat penduduk yang berada persis di pesisir timur Jambi.

Bukan Anna Maria, Perempuan Inilah Ibu Kandung Gading Marten namun Pernikahannya Kandas

Misteri Anna Maria dan Pekerjaan di Masa Lalunya, Siapa Wanita yang Dekat Gading Marten?

Siapa Sebenarnya Anak Didi Kempot? Bapak Patah Hati Beda Usia dengan Yan Vellia 15 Tahun

Satu dari 11 kecamatan di Tanjab Timur ini memiliki geografis alam yang indah dan penuh potensi wisata.

Dengan apa yang disediakan alam di daerah tersebut dengan sedikit sentuhan kreatif, menjadi peluang untuk mengumpulkan pundi rupiah dan mengundang pelancong berkunjung.

Saat ini, di Kecamatan tersebut, banyak dijumpai mini cafe yang hadir dengan berbagai konsep yang menunjukan khas pesisir.

Om Cafe yang merupakan kafe baru yang berada di Jalan Kopra, RT 11, RW 03, Parit 5, Kelurahan Kampung Laut Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjab Timur.

Kafe yang baru saja di dibuka pada 11 Agustus tahun lalu, keberadaannya semakin dipertimbangkan.

Selain memiliki keindahan konsep juga perubahan dan perkembangan setiap sudut, membuat pengunjung tidak bosan bosan untuk berkunjung ke lokasi tersebut.

Mini cafe yang diberi nama "OM Cafe" ini berada tepat di pinggiran pesisir laut yang sangat pas untuk dinikmati bersantai, menghilangkan penat lelah selama beraktivitas sehari-hari.

Dengan fasilitas alami dan menyatu dengan alam, kafe tersebut dapat menjadi rujukan bagi pelancong yang menyukai embusan air laut. Serta konsep alami khas saung tempo dulu.

Pengelola OM Cafe, Abdurrahim alias Oim, menuturkan kafenya berawal dari banyaknya pengunjung atau wisatawan yang datang ke Kampung Laut, baik pada hari tertentu ataupun hari biasa.

Namun, yang banyak menjadi keluhan, di antaranya bingung ingin ke mana setelah berada di Kampung Laut, karena kurangnya objek wisata bagi pemuas pengunjung untuk sekadar mengabadikan momen dari balik lensa kamera.

Dari situlah bermula muncul dan dibangunnya OM Cafe.

"OM Cafe " sendiri diambil dari singkatan sebuah nama orang yang berperan penting terbentuknya kafe tersebut," ujarnya

Konsep dan fasilitas yang didapatkan pengunjung pertama pengelola sengaja mengedepankan konsep alam.

Selain tempat nyantai, disediakan juga ruang mini meeting dilengkapi sound system, saung saung, sowa foto prewedding.

"Untuk saat ini yang menjadi favorit pengunjung adalah papan hati dan bintang yang menjadi lokasi apik untuk selfie ataupun groufie," ujarnya.

Selain itu juga ada rumah pohon lebih tepatnya, tongkrongan di atas pohon yang sangat asyik dinikmati saat senja maupun malam hari. Ditambah menikmati pemandangan laut luas dan hilir mudik sampan nelayan.

Meski terbilang anyar, jam operasional sendiri OM Cafe tidak kalah dengan kafe lain yang lebih dulu muncul di wilayah tersebut.

OM Cafe buka dari pukul 09.00 - 00.00 WIB, mulai Senin hingga Minggu.

Saat ini OM Cafe sudah menambah spot spot baru yang berada tepat di pinggir laut mulai dari saung, rumah pohon hingga lesehan.

Ditambah trek ekstrem jembatan di atas jalan yang digunakan pengunjung untuk menjangkau antar lokasi.

Harapannya, ke depan Cafe ini dapat terus bertransformasi untuk menjadi lebih baik lagi. Dan tentunya dapat memanjakan dan memberikan kepuasan bagi para pengunjung. (Abdullah Usman)

TRAVEL JAMBI Keunikan Batu Goa Petekun di Merangin, Eksotis dan Tumbuh dari Atas Bawah

TRAVEL JAMBI Sebanyak 300 Lebih Jenis Anggrek Dibudidayakan di Desa Jambi Tulo, di Lahan 3,5 Hektare

TRAVEL JAMBI Sejarah 57 Tahun Berdirinya Warung Amuk, Warkop Legendaris di Batanghari

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved