Berita Viral

BIKIN TAKUT, Pengemis Cilik Todongkan Pistol ke Pengendara di Lampu Merah, Polisi Turun Tangan

BIKIN TAKUT, Pengemis Cilik Todongkan Pistol ke Pengendara di Lampu Merah, Polisi Turun Tangan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Shin Chew Daily & Sabah Trending
Seorang bocah ditangkap polisi karena memalak menggunakan pistol mainan. 

BIKIN TAKUT, Pengemis Cilik Todongkan Pistol ke Pengendara di Lampu Merah, Polisi Turun Tangan

TRIBUNJAMBI.COM - Lagi viral dan bikin geger jagad maya akan foto seorang pengemis anak menodongkan pistol ke pengendara mobil di lampu merah mendadak viral, dan membuat publik kaget.

Bocah pengemis yang tidak mengenakan baju tersebut, tampak mengacungkan pistol ke sopir mobil warna putih di lampu merah.

Meski pistol tersebut kemudian diketahui hanya mainan, foto tersebut membuat publik tersentak dengan fenomena pengemis cilik di lampu merah.

Dan tak jarang pula aksi pemalakan ini terjadi di jalan-jalan besar.

Seperti yang baru-baru ini menjadi perbincangan di Malaysia.

Jika biasanya pemalakan dilakukan oleh orang-orang dewasa, namun di Sabah, pemalakan ini justru dilakukan oleh seorang bocah.

Kagetnya Polisi Ini Saat Antar Jenazah Pengemis ke Rumahnya, Temukan Karung Berisi Uang Sebanyak Ini

Nasib Pengemis Asal Jambi yang Ditangkap di Jakarta, Uang Rp 194 di Tas Miliknya Dikembalikan

TERUNGKAP! Pengemis Tajir yang Bawa Rp 194,5 Juta Ternyata Kerap Lakukan Ini di Bank!

Melansir World of Buzz, saat kamu berada di sekitar jalanan Malaysia, maka tak jarang kamu akan melihat seorang pengemis.

Pengemis tersebut akan mengulurkan tangan dan meminta belas kasihan di sekitar lampu lalu lintas.

Namun, kejadian cukup mengejutkan terjadi saat seorang bocah yang mengemis, justru mengacungkan pistol untuk meminta uang lebih.

Peristiwa itu terjadi di daerah Lahad Datu, Sabah.

Dan polisi segera dipanggil ke tempat kejadian untuk menangkap bocah itu.

Seorang bocah Malaysia ditangkap polisi setelah memalak menggunakan pistol mainan
Sin Chew Daily
Seorang bocah Malaysia ditangkap polisi setelah memalak menggunakan pistol mainan.

Akan tetapi, sepertinya tidak hanya bocah itu saja yang ditangkap.

Lebih dari 15 orang lainnya juga ditangkap atas kasus yang sama.

Dan terungkap bahwa tidak satu pun dari mereka yang memiliki dokumen pengenal (KTP) yang sah.

Menurut kepala Polisi Lahad Datu ACP Nasri Mansor, 11 dari 15 yang ditahan adalah anak-anak.

Tahanan tertua berusia 31 tahun.

Pistol mainan yang digunakan untuk memalak itu tampaknya diberikan oleh ibunya si bocah.

Dan rencananya hanya digunakan untuk bermain dengan teman-temannya.

Seorang bocah ditangkap polisi setelah memalak menggunakan pistol mainan
Sin Chew Daily
Seorang bocah ditangkap polisi setelah memalak menggunakan pistol mainan
Kasus ini akan diselidiki berdasarkan Bagian 6 (1) Undang-Undang Imigrasi 1959/63.

Semoga aksi 'lucu' dari bocah ini tidak akan membuatnya mendapatkan tindakan yang lebih keras!

Dan semoga kejadian ini akan memberinya pelajaran agar menjadi lebih baik!
Pengemis jutawan

Kisah seorang pengemis tajir yang mengantongi uang hingga ratusan juta memang bukan sesuatu yang baru.

Ini Dua FIlm Terakhir Ashraf Sinclair yang Dibuat di Malaysia, Belum Tayang Sebelum Suami BCL Wafat

Berapa Tarif Mangggung Didi Kempot Per 1 Jam? Via Vallen dan Nella Kharisma Kalah Mahal

Bacaan Surat Yasin dan Tahlil Huruf Arab, Latin Lengkap dengan Artinya, untuk Yasinan Malam Jumat

Apalagi, jika kasus tersebut ditemukan di wilayah ibukota alias DKI Jakarta.

Kali ini, petugas kembali mendapati seorang kakek yang diamankan sedang mengemis bersama sebuah tas berisi uang ratusan juta rupiah.

Kantongi uang ratusan juta rupiah, Kakek Mukhlis ingin membangun rumah dan beli kebutuhan hidup lainnya.

Baru-baru ini viral seorang pengemis yang membawa uang ratusan juta rupiah.

Pengemis yang menghebohkan tersebut bernama Kakek Mukhlis (65).

Kakek Mukhlis mengemis sembari membawa tas berisi uang ratusan juta rupiah.

Uang tersebut merupakan hasil dari pemberian orang saat ia mengemis.

Ia mengumpulkan uang hasil mengemis dan ditukarkan ke bank.

Kakek Mukhlis sebelumnya diamankan oleh Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S).

P3S diketahui telah memantau Kakek Mukhlis selama dua setengah bulan.

Mukhlis kesehariannya meminta kemurahan hati para penderma di jalanan.

Muhammad Yunus, salah satu P3S yang menjangkaunya mengatakan Mukhlis selalu melarikan diri kala terlihat petugas.

Kini Mukhlis telah dibawa menuju Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat untuk dilakukan pembinaan.

Begitu sampai menuju lobi panti, petugas yang tengah berjaga sudah tak asing dengan wajah kakek asal Sungai Penuh, Jambi, berpeci putih tersebut.

"Bapak kenapa masuk lagi? Kan sudah dipulangin sama keluarganya. Pasti bawa uang banyak lagi ke sini," ungkap petugas itu kepada Mukhlis pada Jumat (29/11/2019).

Kakek Mukhlis sempat mengelak bahwa ia kembali lagi ke Jakarta untuk bekerja di sebuah warung sebagai pelayan.

Ia juga enggan mengakui bahwa sebelumnya sudah pernah dijangkau oleh Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S).

Namun, Kakek Mukhlis tak bisa mengelak tatkala wajahnya telah diabadikan di gambar pemberitahuan pelayanan Panti Sosial tersebut yang terpasang di dinding lobi.

Di salah satu foto itu, Kakek Mukhlis berdiri bersama keluarganya yang menjemput.

"Pak coba ke sini, ini siapa? Yang jemput siapa ini?" tanya salah satu petugas P3S.

Ingatan Kakek Mukhlis kembali pulih, ia pun mengakui bahwa orang-orang yang dikenalnya di foto itu adalah sanak saudaranya yang beberapa tahun silam datang menjemputnya.

Ia kemudian digiring oleh sejumlah petugas P3S masuk ke dalam panti.

Kepergok Mengemis di Depan Bank

Menurut salah satu petugas P3S yang menjangkaunya, Muhammad Yunus, Kakek Mukhlis pertama kali ketawan mengemis di depan salah satu bank swasta, di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.

Ketika petugas P3S memergoki Kakek Mukhlis tengah mengemis, ia langsung masuk ke dalam Bank tersebut.

Kakek Mukhlis masuk ke bank dengan dalih untuk menukarkan sejumlah uang.

Padahal, ia menunggu lama di dalam agar tak diamankan.

"Ditegur dia marah dan masuk ke dalam bank. Pihak sekuriti menahan kita masuk dan bilang tunggu sampai di luar," ungkapnya pada Jumat (29/11/2019).

Setelah Kakek Mukhlis keluar, ia diamankan oleh petugas sosial tersebut.

Kakek Mukhlis digiring masuk ke dalam mobil operasional Sudin Sosial Jakarta Selatan.

"Awalnya enggak bilang kalau mengemis. Bilangnya usaha. Namun, enggak mungkin di sini dia enggak punya rumah dan saudara," terang Yunus.

Akhirnya, Yunus mengakui bahwa ia mengemis usai diinterogasi oleh petugas P3S berdasarkan kejadian serupa pada tahun 2017 silam. Saat itu, Mukhlis juga pernah tertangkap.

Tak main-main, saat itu Kakek Mukhlis membawa uang senilai Rp 98 juta dari hasilnya mengamen.

Bawa Uang Rp 194 Juta di Tas Ransel

Usai mengaku mengemis, tas ransel dari Kakek Mukhlis diperiksa di dalam mobil.

Yunus mengatakan terhitung sebanyak Rp 182 juta yang berhasil dihitung oleh petugas di lapangan.

Ia melihat ada berlembar-lembar uang Rp 100 ribu sebanyak 18 ikat. Per ikat itu senilai Rp 10 juta.

Selain itu, Yunus menemukan juga berlembar-lembar uang Rp 50 ribu di amplop terpisah senilai Rp 2 juta.

Namun, lanjut Yunus, ketika kembali dihitung ulang di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, jumlahnya Rp 194.500.000.

"Awalnya kan memang saya tanya ini dari mana? Dari usaha bengkel katanya. Namun, akhirnya dia mengaku bahwa dari hasil mengemis," terang Yunus.

Belakangan, Kakek Mukhlis menjadi target penjangkauan petugas sosial.

Kurang lebih selama tiga bulan, P3S berusaha melacak keberadaannya lantaran mengganggu kenyamanan masyarakat.

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Pengemis Cilik Todongkan Pistol ke Pengendara Mobil di Lampu Merah, Polisi Turun Tangan

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved