Warga Palembanng Ini Dirawat Diruang Isolasi RS? Diduga Infeksi Virus Corona Usai dari Malaysia?
Selain itu, TH juga didiagnosa Batuk (+),dahak (+),sesak napas (+),GCS 15 TH ini sendiri diketahui baru datang dari Malaysia.
Warga Palembanng Ini Dirawat Dirunag Isolasi Rumah Sakit? Diduga Infeksi Virus Corona Usai dari Malaysia?
TRIBUNJAMBI.COM - Warga Palembang berinisial TH (laki-laki) tengah dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Moh Hoesin (RSMH) diduga terinfeksi virus corona dari Malaysia.
Koordinator Humas RSMH, Suhaimi membenarkan ada satu pasien yang tengah diisolasi di ruang isolasi.
"Berdasarkan info dari petugas piket dan Tim PIE RSMH, bahwa ada pasien dari Charitas dirujuk ke RSMH dengan diagnosa Febris,susp Pneumonia dd Susp. Covid," ungkap Suhaimi dalam rilisnya, Senin (17/2/2020) malam.
Selain itu, TH juga didiagnosa Batuk (+),dahak (+),sesak napas (+),GCS 15
TH ini sendiri diketahui baru datang dari Malaysia.
• Viral Buku Terbitan Tahun 1981 dan 2008 Ramalkan Virus Corona 2020, Bagiamana Kebenarannya?
• Bukannya Menolong Saat Teman Wanitanya Dirudapaksa, Dua Pria Ini Malah Asik Melihat dan Rekam
"Riwayat bepergian pasien ke Malaysia tanggal 11-15 Februari 2020"
Saat ini, TH diisolasi di ruang khusus dan terus dipantau.
"Pasien dengan pengawasan, (Belum terduga suspek) karena bukan dari daerah endemis corona," ungkapnya.
Untuk hasil laboratorium akan diketahui dua hari lagi.
"Bila negative (-) pasien boleh pulang, bila keadaannya tidak memerlukan perawatan," tutupnya.
Dikutip dari Antara, Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat 22 kasus virus corona di negaranya.
Warga negara AS berusia 82 tahun itu menjadi penumpang kapal pesiar yang berlabuh di Kamboja pada 13 Februari 2020.
"Sebanyak 145 penumpang kapal pesiar tersebut mengambil penerbangan ke Malaysia pada 14 Februari 2020," ujar Dirjen Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah, seperti dilansir Antara, Minggu (16/2).
Di antara jumlah tersebut, sambung dia, penumpang yang terdeteksi menunjukkan gejala dan suaminya dirujuk ke Hospital Sungai Buloh di Kuala Lumpur.
"Untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.
Noor Hisham mengungkap tes COVID-19 yang dilakukan menunjukkan hanya satu dari pasangan turis AS itu yang positif terjangkit virus corona.
"Uji deteksi COVID-19 dijalankan oleh Institut Penelitian Pengobatan Malaysia (IMR) dan dinyatakan positif pada 15 Februari 2020. Suami wanita itu sendiri negatif virus corona," terang Noor Hisham.
• Prediksi Pertandingan Chelsea vs Manchester United Live Streaming Liga Inggris 2020 Malam Ini
• Honda Premium Matic Day, Finding Selebgram Honda Jambi, Aji Jadi Juara
Dosen Unsri
Dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) Heni Fitriani baru saja pulang dari masa observasi dan karantina di Pulau Natuna, Sabtu (15/2/2020).
Ia satu-satunya warga Sumsel yang ikut rombongan 237 warga negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari Pulau Natuna.
Dosen Teknik Sipil ini dikarantina diobservasi di Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad di Natuna sejak 2 Februari 2020.
Dijumpai di rumahnya, Heni mengatakan, ia pulang dengan kondisi sehat dan tidak membawa Virus Corona ke tanah air khususnya ke Palembang.
Setelah beristirahat selama beberapa hari di rumah, Heni akan segera menjalani aktivitas biasa dengan mengajar di kampus.
"Kami pulang dengan keadaan sehat dan tidak apa-apa. Bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Hal ini ditegaskan dari surat yang dikeluarkan pemerintah."
"Masyarakat tidak perlu khawatir," katanya ditemui di kediamannya di Komplek Grand Hill II Residence Kota Palembang, Minggu (16/2/2020).
Heni mengungkapkan, saat berada di karantina dia dan rombongan WNI yang berasal dari Wuhan diperlakukan dengan baik atau sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan oleh WHO.
Makanan dan kebutuhan dasar disediakan pihak pemerintah dengan sangat layak.
Selama di karantina kesehatannya pun dipantau setiap hari oleh petugas kesehatan.
"Makan tiga kali sehari, menunya enak-enak, perbaikan gizi lah, olahraga dan beraktivitas biasa. Tapi memang bosan karena biasanya banyak aktivitas ini hanya lebih banyak istirahat."
"Kami bersyukur atas perhatian semua pihak baik pemerintah pusat dan Pemda Sumsel," ujar perempuan kelahiran Palembang, 6 Mei 1979 ini.
• Sejak Dibuka 6 Januari 2020, Pemutihan Pajak Kendaraan di Jambi Sudah Beri Pemasukan Rp 19 Milar
Ibu dua anak ini menjelaskan, sangat bahagia bisa pulang ke Palembang karena bisa segera bertemu dengan keluarganya.
Apalagi menurutnya, pihak keluarga besar atau orang-orang yang mengenalnya merasakan kekhawatiran saat dia harus menjalani karantina.
"Kami di sana (Wuhan) tidak terlalu ribut sampai kemudian daerah tersebut dinyatakan lockdown (terkunci). Tak lama setelahnya kami dievakuasi ke Natuna," jelas Heni.
Dia menyebutkan saat berada di Wuhan pada awal Januari lalu dia pun tetap dapat melakukan penelitian post doctoral-nya berjudul Building information modelling for Building Energy Analysisdengan baik.
Sebelumnya dia sudah diwanti-wanti agar berhati-hati oleh salah satu rekannya yang seorang profesor asal Korea Selatan jika di Wuhan sedang ada wabah pneumonia.
Sedianya penelitian Heni akan rampung pada Agustus mendatang namun karena adanya wabah Corona penelitiannya pun terpaksa diundur.
"Penelitian harus selesai tapi harus mundur karena kondisi ini. Pengalaman berharga sekali tapi kalau mau mengulang dikarantina ya enggak mau lah meskipun petugas kesehatan dan tentara yang menjaga kami di Natuna baik sekali." kata dia.
• Bukan Cuma Lengkap, Tapi Juga Harus Benar, Syarat Diterimanya Dukungan Bagi Calon Perseorangan
• Terungkap Fakta dari Video Pria Telanjangi Wanita di Madura, 2 Pelaku Diamankan Pihak Kepolisian